40

5.7K 754 454
                                    

Typo sorry
🙏❤️.
.
.

Typo sorry 🙏❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Wang yibo memandang datar apa yang ada di hadapannya saat ini.

Mereka tengah berada di sebuah toko baju mewah di kawasan beijing

"Kau ingin warna apa? Hitam atau putih?" Tay membolak balik halaman majalah di tangannya

Wang yibo tak menjawab sama sekali.

Merasa di abaikan tay menoleh, "kenapa kau diam saja? Kau ingin jas warna apa untuk pernikahan kita?"

Wang yibo sama sekali tak bergeming, dia tak tertarik akan hal ini. Pernikahan? Hal konyol itu? Dia hanya menikah satu kali, dan selamanya hanya xiao zhan.

Tay menghela nafas kemudian melempar asal majalah di depannya.

"Apa kau mulai bisu? Mau tidak mau, pernikahan kita akan tetap di gelar. Suka atau tidak, kau tidak punya pilihan" bentak tay

Wang yibo terkekeh, "itu hanya dalam mimpi-mu. Aku tidak akan menikah dengan mu sebelum dosis itu kau berikan padaku" wang yibo dingin

Tay mengerutkan kening, "dan saat kau menerima dosisnya kau akan balik membunuh ku? Kau pikir aku ini orang yang bodoh?"

"Aku tetap pada pendirian ku, dosis sebelum pernikahan"

Tay berdecih dan memalingkan muka, "jangan kau pikir aku tidak tau akal muslihat mu wang yibo, dosis itu tetap tidak akan ku berikan"

Wang yibo mengeraskan rahangnya, "kalau begitu lupakan pernikahan ini. Dan biarkan aku mati"

Tay menoleh dan mengeryitkan kening, "kau yakin? Kau memilih mati?"

Wang yibo mengangguk, "ya, biarkan aku mati. Aku akan menyusul istri ku" datar yibo.

Tay meremat tangannya, xiao zhan masih saja ada di pikiran wang yibo, padahal anak buahnya telah menembaknya dan mayatnya jatuh ke dalam laut. Sialan batin tay.

Dia telah merayu wang yibo dengan segala cara, tapi tetap saja wang yibo tak bergeming. Wang yibo seolah berubah menjadi seorang biksu, yang menjauhi urusan duniawi.

Tay memalingkan wajah, "baiklah, akan ku berikan dosis itu sebelum pernikahan. Tapi, tepat di hadapan pendeta yang akan menikahkan kita"

Wang yibo diam-diam menyeringai, "aku setuju"

....

🌺🌺

Dua bulan kemudian.

Wang yibo memakai jas berwarna hitam dengan sebuah dasi kupu-kupu di lehernya

Dia terlihat semakin gagah, dan tampan.

Wang yibo berdiri di depan pendeta bersama tay yang memakai jas berwarna putih.

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang