2. makan malam

31 10 0
                                    

Hoseok menarik sebuah kursi untukku, lalu setelah itu ia duduk menghadap ku.

Apa Hoseok benar-benar akan membahas pekerjaan?. Aku mulai menduga-duga yang tidak-tidak.

Lalu seorang pelayan datang menanyakan pesanan.

Hoseok mempersilahkan ku memesan duluan, oke, ini tidak baik.

"Ehm...." mataku ragu memilih-milih semua menu, harga nya membuatku pusing.

"Aku.. aku bingung harus pesan apa,, samakan dengan mu saja ya" ucap ku gugup setengah mati, ya ampun bagaimana ekspresi ku sekarang?!.

Hoseok mengangguk lalu ia memesan makanan untuk kami berdua sambil senyum-senyum.

"Sebenar nya aku sering memperhatikan mu akhir-akhir ini" ucap Hoseok sesaat setelah pelayan pergi.

"Ya?"

Apa? Hoseok bilang apa?. Perasaan ku bertambah tidak nyaman.

"Iya, tujuan ku mengajak mu makan malam agar bisa mengenalmu, bisnis nya tidak terlalu penting, maaf aku berbohong"

Aku terdiam mencerna kata-kata Hoseok, dugaan ku benar.

"Tapi aku tidak berbohong kalau aku designer, aku punya perusahaan juga, kau mau berkunjung ke tempat produksi ku lain kali?"

"Iya" ucap ku apa adanya. Suasana mulai menjadi canggung karna kami sama-sama terdiam.

"Emm., sambil menunggu pesanan, kau mau mendengar pertanyaan lucu?"

Apa ia ingin menghiburku?, aku pun mengangguk sambil tersenyum sedikit.

"Kalau sapi jadi ayam, lalu kucing jadi ayam, dan burung jadi ayam, ayam jadi apa?" Baiklah, Hoseok boleh juga.

"Jadi sapi?" Jawab ku asal-asal.

"Bukan" Hoseok menyangkal dengan wajah jenaka.

"Jadi kucing?" Hoseok menggeleng.

"Jadi burung?,, ah! Tunggu!,, jadi anjing?, beruang?, ikan?" aku tiba-tiba jadi benar-benar terhibur.

"Salah" ucap Hoseok menahan tawa.

"Berikan aku clue" pintaku yang di beri gelengan oleh Hoseok.

"Lalu apa?, aku menyerah" aku juga mulai menahan tawa.

"Jawabannya adalah,,, ayam jadi banyak" jawab Hoseok dengan wajah yang imut tak tertahankan.

"Jawabannya adalah,,, ayam jadi banyak" jawab Hoseok dengan wajah yang imut tak tertahankan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya ampun berapa umur pria ini?.

Seketika tawa menguar dari kami berdua, rasa tidak suka ku karna di bohongi tadi hilang entah kemana.

Aku suka orang-orang dengan kepribadian cerah seperti Hoseok.

Kami mengobrol banyak dan sering tertawa di sela-sela makan kami. Lalu Hoseok mengantar ku pulang jam sebelas lebih sedikit.

"Maaf, kau jadi pulang larut"

"Tak apa, aku senang pulang larut malam" ucap ku jujur.

"Ya walaupun tidak bisa sering-sering,, hehe" lanjut ku sambil tertawa kikuk.

"Ya sudah, masuk lah nanti kau kedinginan" ucap Hoseok sambil melambaikan tangan lagi, apa itu kebiasaannya?.

Aku pun membalas melambai singkat lalu masuk ke gedung apartement ku. Biasanya dinding lorong apartement yang berwarna abu-abu monoton membuatku bosan setiap aku pulang kerja.

Namun, malam ini tidak, seakan ada bunga-bunga menghiasi setiap langkah ringan ku.
.
.

Keesokan hari nya, saat jam makan siang, aku bersama rekan kerjaku pergi keluar toko untuk makan siang, kami para karyawan memang terbiasa bergantian keluar untuk makan di tempat terdekat di pusat perbelanjaan itu.

"Hey,, kemarin kau makan malam dengan pria manis itu kan?!" Tanya rekan kerja ku dengan nada antusias.

"Hehe..." aku hanya tersenyum lebar karna tidak bisa menyangkalnya.

"Kyaa!! Aku iri sekali dengan mu!!" Ya ampun teman ku yang satu ini,, centil sekali.

"Jangan berteriak begitu, malu dilihat orang" ucap ku menegurnya dengan wajah datar.

"Sejeong-shi!"

Ya ampun, karna ulah anak ini aku jadi bisa mendengar suara-suara gaib dari kepala ku sekarang.

"Hei pabo! Kau di panggil tau"

"Eh?" Aku sontak berbalik dan... di sana,, ada Hoseok sedang melambai.

"Baiklah cinggu, aku duluan, Fighting!!" Ucap rekan kerjaku sambil mengepalkan tangannya sok imut lalu berlari pergi.

"Aku mengganggu mu?" Tanya Hoseok sambil mendekat.

"Tidak, aku sedang istirahat"

"Nanti malam, bisa kita pergi lagi?" Ucap Hoseok malu-malu, ya ampun.. kadar kemanisan senyum pria ini bisa membuatku diabetes, tapi wajahnya tidak sesegar kemarin, seperti orang tidak tidur semalaman.

"Kau mau mengajak ku kemana memang?" Tanya ku balik.

"Melihat-lihat barang J's Collection" ucap Hoseok ragu-ragu.

"Tunggu,, tunggu,, apa aku salah dengar?"

"Ku rasa tidak" Hoseok terlihat gugup tiba-tiba.

Aku sontak menutup mulut ku sambil berteriak tertahan. Ini Gila!! Hoseok pemilik J's Collection!!, perusahaan designer yang sedang naik daun!!, aku memang sangat mencintai dunia furnitur, karna itu aku sangat menyukai pekerjaan ku, tapi dengan pemilik perusahaan furnitur besar seperti ini, ini benar-benar gila!!

"Hoseok-shi!" Seru ku tak terkendali karna terlalu tidak percaya. Hoseok agar kaget dengan perubahan ekspresi ku.

"Aku tidak bisa menunggu sampai malam kalau seperti ini" ucap ku meyakinkan Hoseok.

Dan disinilah aku sekarang, di mobil Hoseok, aku meminta tolong teman ku untuk mengizinkan ku ke kepala karyawan, ya sekali-kali berbohong tak apa-apa kan?, hehe...

Tak apa semua orang pernah berbohong, karna aku tak mau melewatkan kesempatan ini.

Bukan, bukan kesempatan berduaan dengan Hoseok, tapi kesempatan melihat tempat produksi J's Collection!.

Ya ampun ini sangat luar biasa!!, Apa aku lagi-lagi berlebihan?.




TBC.
Sorry for typo.

No Physical (BTS Fan Fiction) #TAMATWhere stories live. Discover now