6. ke-anehan yang nyata

31 8 0
                                    

"Apa yang kau katakan?" Bagaimana pun ini tidak masuk akal kan?.

"Aku setiap pagi akan bangun dengan tubuh orang lain" anak itu berusaha menjelaskan.

"Tapi aku bertemu Hoseok dua hari" sangkal ku tegas.

"Saat itu aku mencoba tidak tidur, namun gagal saat hari ketiga, mataku tidak kuat"

Aku tetap menggeleng tidak percaya.

Anak itu pun memutar vidio selanjutnya, benar ada wajah Hoseok lagi.

'Hai~ ini tanggal 2 Juni 2020, aku berhasil untuk tidak tidur kemarin malam'

Wajah Hoseok terlihat sangat lelah di sana, ia menguap lebar berkali-kali, aku ingat raut wajah ini, itu saat dia mengantar ku pulang yang kedua kali, wajah nya benar-benar seperti orang yang bisa pingsan kapan saja.

'Jadi tubuh ku bertahan seperti ini.. walaupun sangat mengantuk, tapi aku senang akhirnya bisa bicara banyak dengan Kim Sejeong, bahkan aku senang bisa mencium gadis pujaan ku'

Wajah Hoseok terlihat memerah, ia menutup wajah nya sebentar karna malu, aku terkekeh sedikit karna tingkah lucu nya.

'Kemarin kami makan malam bersama, hari ini mengunjungi gedung J's Collection, dan besok kami akan sarapan bersama,.. ya ampun... tapi aku tidak yakin bisa manahan untuk tidak tidur malam ini, baiklah sampai jumpa besok, semoga besok aku masih bisa bertemu Kim Sejeong lagi'

Aku kecewa saat vidio berakhir, alasan pertama karna aku masih sangat merindukan Hoseok dan ingin melihatnya berbicara lebih banyak, alasan kedua karna aku mulai percaya kejadian gila ini.

Aku menatap anak tadi yang sekarang menatap ku ragu-ragu.

"Apa kau percaya padaku?" Tanya anak itu.

Aku masih terdiam.

"Ini ada lagi"

Anak itu meng-klik fidio selanjutnya, ada wajah bapak-bapak yang seingat ku mondar-mandir di depan gerbang apartement saat hari peringatan kematian kakak ku, saat Hoseok tidak datang.

"Hari itu aku ketiduran, dan tubuh ku berubah, aku tidak tahu harus apa, dan baru hari ini aku berani menyampaikan rahasia ku padamu,, Kim Sejeong-shi"

Kepala ku pusing.

Tanpa mengatakan apa-apa aku keluar dari rumah itu dan pulang, sedangkan anak itu sudah itu mengejarku lagi.

Aku sampai di apartement sangat larut, tadi aku terlalu asik melamun di halte sampai melewatkan bis terakhir.

Akhirnya aku pulang dengan taksi online, lorong apartement yang berwarna abu-abu itu terasa sangat panjang, rasanya lama sekali aku berjalan.

Hingga tiba-tiba pintu di belakang ku terbuka dengan heboh, aku terkejut dan berbalik, ada ibu ku di sana.

Ah.. aku melewatkan pintu rumah ku sendiri.

"Kau ini kenapa baru pulang? Kenapa melamun seperti itu?,. Untung saja ibu tidak berhenti mengintip layar interphone atau kau akan masuk ke rumah orang" aku tidak menjawab omelan ibu, mendengarkannya pun tidak.

"Yak! Dasar anak ini! Kenapa tuli sekali"
"Biarkan saja, mungkin ada masalah"
"Tapi tega sekali dia menghiraukan ibu nya" suara ayah dan ibu terdengar sampai kamar ku namun aku tidak mengubrisnya.

Tanpa membersihkan diri atau mengganti pakaian aku berbaring di kasur ku dengan perlahan.

Menatap langit-langit kamar, mencoba memikirkannya berulang-ulang, apa ada orang yang setiap hari tubuh nya berganti?.
.
.

No Physical (BTS Fan Fiction) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang