12. Kissmark Dibalas Kissmark

44.2K 2.3K 23
                                    

"Ke pantai tunda dulu, mama belum sembuh. Sekarang cuma mau belanja. Traktir."

Dan Viran pun di sini, di sebuah mall dengan Yola sibuk memilih toko-toko mahal. Oke, kuras saja dompetnya hingga langsing.

"Tas udah, kosmetik juga. Tinggal pakaian." ujar Yola riang, seolah masalah yang terjadi kemarin-kemarin tidak ada.

Viran mencekal lengan Yola, menautkan jemarinya agar tidak terlalu lincah.

Yola melirik tautan itu lalu menatap Viran yang menatapnya juga. "Kita ga pacaran." ucap Yola.

"Tapi kita making out." balas Viran santai.

Yola mingkem dengan delikan kesal, kalau sudah begitu dia kalah. Hubungan mereka memang sangat tidak jelas.

Di bilang sahabat tapi mesra, di bilang kekasih tapi tidak ada kepastian. Begitu semu. Rencana nikah pun karena keterpaksaan. Hadeh..

"Sahabat kita kalau tahu pasti lo di cincang." ujar Yola dengan pandangan mencari toko pakaian yang menurutnya cocok.

"Ga usah tahu kalau gitu." balas Viran dengan kesantaiannya.

Yola mendengus. "Kalau ketahuan?" tanyanya sambil menatap Viran, tidak lagi pada toko-toko.

"Ya udah waktunya ketahuan." jawabnya menyebalkan bagi Yola.

"Bukan gitu, tai anj!" geram Yola.

Viran sontak menyentil bibir Yola sampai si empunya mengaduh dan menyentuh bibirnya spontan.

***

Yola menerima suapan Viran, katanya pesanan dia lebih enak dan ternyata memang benar adanya.

"Tukeran!"

Viran tidak protes atau mengeluh, dia terima karena baginya tidak terlalu penting. Asal masih bisa di makan dan sehat.

Keduanya makan dengan lahap, sesekali berbincang tentang keseharian.

"Kenapa lo deket lagi sama Gino? Apa karena pengakuan dia yang ga gay?"

Yola menghela nafas. "Kita punya otak yang sama, kita punya ide yang sama. Kita sepakat profesional aja." jawabnya.

Viran menyudahi makannya. "Lo seneng sama dia, ketawa-ketawa. Ada bahas kerjaan sambil ketawa-ketawa?" tanyanya acuh namun terkesan cemburu.

Yola mendekat, mencolek dagu Viran. "Ngapain lo perhatiin gue sama Gino? Suka ya lo sama gue?" godanya.

"Tanpa lo gue ga bisa making out.."

"Bohong banget, gengsikan lo?" Yola terus mendekat, mengejek tepat di depan wajah Viran.

Viran malah mengecup bibir Yola singkat.

Yola melotot karena mereka sedang di depan umum. "Lo! gue cubit ya tu bibir." amuk Yola tertahan.

Viran menatap ke arah lain, tidak peduli dengan amukan Yola.

Yola yang merasa di abaikan pun mengikuti arah pandang Viran dan sontak dia melotot kaget.

Ada Tamara dan Tion tengah berjalan di luar cafe.

"Gue cabut duluan!" panik Yola tanpa peduli panggilan Viran.

Viran kembali acuh, membiarkan Yola pulang dengan caranya sendiri. Yola sudah besar.

Tak lama Tamara dan Tion menghampiri.

"Benerkan! Si Viran!" Tamara berseru agak heboh.

Viran hanya melirik malas.

"Tunggu-tunggu, liat deh, Ra." tunjuknya pada beberapa piring dan bekas gelas. Jelas ini jejak orang lain. Viran tidak sendiri.

"Lo lagi jalan sama cewek ya?" tebak Tamara sambil menepuk lengannya.

"Hm."

"Siapa? Lo ga bilang-bilang!" Tamara memutuskan duduk. "dia masih di sini?" lalu celingukan.

"Ga."

"Ha?" kali ini Tion yang duduk. "Lo di tinggalin?" tanyanya lalu terbahak bersama Tamara.

Asyik ada bahan gibah di grup WA.

***

Viran mengusap kepala Yola yang menjadikan dadanya sebagai bantal.

Setelah memisahkan diri dari Tamara dan Tion, Viran menyusul Yola yang ternyata sudah rebahan santai. Dia pun ikut gabung.

Hening...

"Papa udah bahagia di sana. Gue harus lepas papa dan gue harus bahagia juga." ujar Yola penuh keyakinan dan keharusan.

Viran bergumam, mengecup kepala Yola sebagai respon setuju. Memang seharusnya begitu. Sedih wajar tapi tidak boleh berkepanjangan.

"Kangen banget gue sama lo." ungkap Yola sambil ndusel leher Viran.

Viran memejamkan mata sesaat dengan membiarkan Yola sesuka hati memberikan jejak di lehernya.

Kalau begini, Tamara dan Tion semakin salah paham.

"Shh.." Viran meremas bahu Yola.

Yola menjauhkan wajahnya lalu mengecup bibir Viran. "Tamara sama Tion ga curiga itu guekan? Makanannya kesukaan gue semua." di usap rahang Viran.

Viran menggeleng lalu bergantian, dia yang kini bermain di leher Yola dan meninggalkan jejak walau Yola menjerit jangan.

Kissmark di balas Kissmark.

Kissmark di balas Kissmark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Genting (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang