17. 🔥🔥🔥

51.3K 2.3K 115
                                    

"Udah berabad-abad kita ga ke sini, gila sih sampe berdebu gini." Yola menyeka debu dengan telunjuk lalu membersihkan jarinya lagi.

Viran mendengus samar saat mendengar kelebayan Yola, Viran masih fokus menatap buku yang berjajar di lemari. Ternyata dulu mereka cukup rajin.

Tidak! Jangan pikir Viran rajin, dia itu berandalan dan jangan lupakan kalau dia anak dari mantan ketua gangster.

Yang rajin hanya Jaenal, Tamara, Daesy, Dyah, Yola dan Tion. Viran dan Raja jelas tidak usah di tanya lagi.

"Iuuuhh.. Liat-liat, kotor banget!" jerit Yola heboh sendiri. "yang lain mana sih? Katanya mau beresin ini tempat buat kita isi lagi buat tongkrongan." celotehnya.

Viran hanya melirik lalu kembali fokus pada jajaran buku, dia meraih satu buku tentang anatomi tubuh. Ini pasti milik Jaenal, dia dulu ingin jadi dokter.

"Ngapain sih sampe abaiin gue?" Yola memeluk pinggang Viran dengan wajah di tekuk sebal.

Viran menyimpan kembali buku itu lalu melepaskan pelukan Yola.

"Kenangan kita berantem terus selama di sini." kekeh Yola.

Viran mengusap rambut Yola sekilas, mengecup hidungnya juga sekilas. "Gue mau main di sini tapi tempat ini lama kosong." bisik Viran di depan bibir Yola.

Krieettt!

Yola refleks mendorong kuat Viran, Viran yang kaget pun oleng dan meringis duduk di lantai berdebu itu.

"Yola? Viran?" Jaenal memicingkan mata. "Kalian..."

Yola menelan ludah. "Ha? Itu ada apa, kecoaa!" paniknya.

Jaenal masih memicing. "Kalian— berantem?" tuduhnya.

Yola menghela nafas, dia pikir Jaenal curiga kepada mereka atau bahkan melihatnya dengan Viran yang tadi berdekatan.

Viran berdiri. "Itu lo tahu." balasnya malas-malasan sambil membersihkan pantatnya yang kotor.

"Gue nikahin kalian ya kalau berantem terus!" ancam Jaenal serius lalu mengamati ruangan.

"Apaan sih! Yang lain mana?" tanya Yola dengan berusaha tenang.

***

"Lo sih sibuk.." keluh Yola sambil memeluk Daesy dan Tamara.

"Apa?" Tamara memutar bola matanya. "Hellow! Lo yang sibuk! Kita bertiga suka nongkrong mohon maaf!" sewotnya.

Yola melempar cengiran sambil mengurai pelukan. "Hm.. Beban kerja gue emang berat." di lirik Viran yang ternyata menatapnya dalam diam namun kini bibirnya terangkat. Tersenyum miring.

Astaga! Yola ingin mencakar wajah so keren itu!

Viran mengedipkan sebelah matanya yang sontak membuat Yola mengalihkan tatapan, dia kembali fokus pada Daesy saja yang menceritakan kalau Dyah tengah bulan madu bersama Raja.

Viran mendatarkan lagi ekspresinya lalu melirik Tion yang baru datang.

"Haduhh, udah pada ngumpul ternyata. Gue telat banget, boss gue resenya minta ampun hari ini." celotehnya sambil bertos ria lalu duduk di samping Viran.

"Si bidan buka praktek ya? Lo ga ucapin selamat ke mantan terindah lo?" tanya Tion penuh godaan.

Viran menghela nafas. "Kita udah lama ga tukeran kabar, ngapain tiba-tiba ngucapin." balasnya malas.

Genting (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang