3. pet?

7.2K 630 40
                                    

- Malam
Jaehyun sedang santai duduk ditemani dengan kopi dan juga laptop yang menunjukkan grafik kenaikan saham miliknya. Ia sudah kaya, tapi kini ia semakin kaya. Sungguh menyenangkan hidup Jaehyun itu, memiliki istri yang cantik seperti Renjun, memiliki anak yang tampan seperti Mark, dan memiliki kekayaan yang berlimpah, dan jangan lupakan wajah tampannya yang tak termakan usia.

"Dad seneng banget, dapet jatah dari mommy?" tanya Mark yang baru kembali sehabis mengantar Haechan dan Louis pulang. Hanya berjarak 3 rumah padahal.

"Ngawur"

"Ya kali aja gitu, daddy seneng karena dapet jatah, denger-denger ya dad, denger-denger aja lho ya, main sama orang yang lagi hamil tuh lebih mantep" ucap Mark. Jaehyun? Dia hanya memikirkan apa benar kata anaknya ini? Apakah dia bisa mencobanya? Jaehyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya beban pekerjaan membuatnya berfikir aneh.

"Kata siapa?"

"Om John" jawab Mark santai.

"Bangsat kau John" gumam Jaehyun.

"Dah sana masuk, anak bujang nggak boleh begadang" usir Jaehyun. Mark tidak peduli. Ia ingin menghampiri Renjun yang berada di dapur.

"Mommy kesayangan Markeu, Markeu mau jus semangka dong" pinta Mark manja. Jujur kehadiran Renjun yang dewasa dan bersifat keibuan membuat Mark nyaman. 18 tahun sudah ia hidup hanya dengan daddy dan mendiang Jeno, adiknya. Hal itu tentu membuatnya rindu dengan perhatian seorang ibu yang sering Haechan dan teman-temannya yang lain ceritakan.

"Ini sudah malam Mark" balas Renjun. Walaupun begitu ia tetap mengambil potongan semangka yang ada di dalam kulkas dan bergerak untuk membuatkan jus untuk Mark.

"Emang nggak boleh kalo malem?" tanya Mark yang kini sudah duduk di kursi pantry sembari ngemil cookies.

"Boleh kok, oh iya besok Louis dititipin lagi nggak?" tanya Renjun.

"Mark nggak tau mom" jawab Mark sekenanya. Ia tengah menikmati cookies buatan mommy nya ini. Renjun nampak sedikit sedih.

"Mukanya biasa aja" ucap Jaehyun yang tiba-tiba berada di samping Mark.

"Ini juga biasa" ketus Renjun.

"Senyum"

"Maksa"

"Mommy suka ya main sama Louis?" tanya Mark yang jengah dengan pertikaian Jaehyun dan Renjun.

"Suka dong, dia kan temen mommy" jawab Renjun sembari tersenyum. Jaehyun yang memperhatikan hal itu hanya bisa menyinyiri tanpa suara. Ia benar-benar tidak suka dengan kehadiran makhluk berbulu itu. Makhluk itu sudah berani mencakar lengannya.

"Besok Mark bilang ke aunty Ten buat pinjem Louis satu Minggu deh" Mark juga menyukai Louis karena ia merasa ada mainan baru jika makhluk berbulu itu dirumahnya.

"Nggak!!"

Mark dan Renjun kompak menengok ke arah Jaehyun.

"Kenapa?" tanya Renjun sembari memberikan jus semangka milik Mark.

"Jauhkan makhluk itu dari rumahku" jawab Jaehyun. Sungguh kejam bapak Jung ini. Bagaimana bisa ada manusia yang tidak menyukai hewan se menggemaskan Louis. Sudah kejam, aneh, menyebalkan, kurang apalagi sifat jelek dalam diri bapak Jung ini?

"Yahhh padahal kan dia temen aku, kok kamu jahat sih sama dia?"

"Dia yang jahat sama aku, nih lihat" Jaehyun menunjukkan bekas cakaran Louis yang masih terlihat jelas di lengan putihnya.

"Itu tanda sayang dad, sebagai perkenalan" canda Mark. Ingin rasanya Jaehyun memukul kepala kosong Mark dengan sodet kayu.

"Dia baik"

My Angel [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang