bonus chapter 3 ( asal mula yeonmark berlayar )

3.2K 255 38
                                    

Bagi siapapun yang nemuin typo or salah kata langsung komen aja ya soalnya aku juga suka khilaf 🙏🏻

Happy reading guys 🤗💚

•••••

Mark menyesal. Pemuda itu kini tengah berdoa di dalam gereja. Ia menyesali perbuatannya yang mengabaikan Yeonjun selama ini. Ia salah, ia telah menolak pemuda berhati malaikat seperti Yeonjun. Seharusnya ia bersyukur karena dari sekian banyak orang diluaran sana Mark lah yang bisa menaklukkan hati Yeonjun.

"Tolong berikan kesempatan aku untuk mencintainya, aku baru nenyadari jika aku tidak bisa kehilangannya" ucap Mark diakhir doanya. Ia pun berbalik dan menemukan Renjun yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Mom" Mark menubrukkan tubuhnya ke Renjun. Tidak peduli Renjun sesak sekalipun. Ia hanya ingin memeluk sang mommy.

"Iya mommy tau kok" Renjun mengelus punggung Mark yang bergetar. Memang ia tidak tau bagaimana rasanya berada di posisi Mark saat ini. Tapi melihat Mark yang syok membuatnya iba.

"Oh iya Yeonjun udah sadar, dia cariin kamu tau" ucap Renjun. Mark langsung melepaskan pelukannya dan menatap Renjun yang tersenyum. Ia mengusap air matanya dengan punggung tangan.

"Beneran?!"

"Iya beneran, udah sana temuin, mommy mau ke kantin dulu beli makanan, mommy laper" ucap Renjun sembari mengelus perutnya yang mulai tidak rata lagi. Yupp Jaehyun kebobolan. Pria itu lupa tidak menggunakan pengaman dan membuat Renjun marah besar ketika mengetahui hal itu. Tapi ya namanya takdir, harus diterima saja bukan?

"Ya udah Mark mau ke ruangan Yeonjun dulu ya mom, hati-hati" ucao Mark. Ia pun berjalan meninggalkan Renjun yang setia menatap punggungnya. Mark sudah dewasa.

•••••

"YEONJUN!!" Mark membuka lebar pintu ruangan Yeonjun dan memeluk pemuda tampan itu dengan erat. Senyuman tulus terbit di wajahnya.

"Jangan teriak-teriak, nanti di demo" balas Yeonjun lemah. Bukan ia tidak kuat atau lembek. Tapi jujur tangan dan kepalanya sakit sekali. Siapa sih yang tega ingin menabrak Mark seperti tadi?! Awas saja sampai ketemu nanti, ia akan membunuh orang itu.

"Harusnya kamu nggak usah lindungin aku, liat deh kepala sama tangan kamu"

"Eh?"

"Kenapa?"

"Udah aku kamu nih? Perasaan tadi ada yang marah deh" goda Yeonjun. Mark cemberut kesal. Saat sakit saja Yeonjun bisa seperti ini apalagi nanti jika sudah sehat. Benar-benar tidak tau diuntung Yeonjun ini. Ia cueki lagi mampus nanti.

"Auk deh sebel"

"Iya-iya maaf, nggak lagi kok" bujuk Yeonjun. Pemuda itu terlihat terkekeh karena ekspresi wajah Mark yang lucu.

"Anyway tadi kemana?" tanya Yeonjun.

"Emmm ke- ahh iya tadi ke kamar mandi" jawab Mark. Yeonjun menatap Mark tak percaya. Di dalam ruangan rawat inap Yeonjun sendiri ada kamar mandi, untuk apa Mark harus jauh-jauh mencari kamar mandi yang di luar?

"Di dalem kan ada kamar mandi" Mark gelagapan. Benar juga. Mark bodoh - umpatnya dalam hati.

"Itu tadi ada dokter jadi nggak enak" bohong Mark. Yeonjun mengangguk paham.

My Angel [JAEREN]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora