23. deep talk

3.8K 346 23
                                    

Kini Yeonjun dan Jaehyun tengah duduk di teras samping.

"Besok temen bundamu ada yang datang ke Seoul, ingin bertemu?" tanya Jaehyun. Yeonjun mengangguk. Ia pernah bermimpi bisa berkenalan satu persatu dengan sahabat-sahabat bundanya. Tapi dulu ia sempat berfikir mungkin itu tidak bisa terwujud. Namun siapa sangka? Dengan kehadiran Jaehyun di hidupnya bisa mewujudkan mimpinya satu itu.

"Terimakasih dad"

"Untuk?" Jaehyun memiringkan kepalanya.

"Terimakasih sudah bisa mewujudkan mimpi ku waktu kecil, terimakasih dad" jawab Yeonjun. Kebahagiaannya itu sederhana.

"Sama-sama, daddy juga senang jika kau senang" balas Jaehyun. Ia tersenyum simpul. Ia tidak menyangka anak dari sahabatnya begitu tampan. Sampai bisa membuat Renjun memujinya terus. Huhhh untuk poin terakhir Jaehyun sedikit kesal.

"DADDD!!" Mark berlari menghampiri Jaehyun dan memeluk pria itu dari samping. Sikap manjanya muncul lagi ternyata. Mark duduk diantara Yeonjun dan Jaehyun membuat Yeonjun sedikit kesal karena ia harus menggeser posisi duduknya.

"Kenapa Mark?" tanya Jaehyun tenang. Padahal dia juga kaget melihat anaknya itu.

"Lu clingy banget sumpah, kek uke" ejek Yeonjun yang membuat Mark langsung merengut kesal. Ia bahkan mengepalkan tangannya. Kenapa Yeonjun selalu mengomentari dirinya? Memang salah bermanja dengan daddynya sendiri? Lagipula dia sudah lama tidak dipeluk seperti ini.

"Gue seme ya!!"

"Iya deh si paling seme"

"Kamu belum jawab pertanyaan daddy lho" ucap Jaehyun mengingatkan. Mark terkekeh.

"Dadd.." ucapnya lirih. Ia menatap Jaehyun melas.

"Kenapa?"

"HUWAAAAA POHON SEMANGKANYA MARK MATI DADD!!" Mark berpura-pura sedih. Sebenarnya ia sedih tapi dia tidak sampai menangis. Seme tidak boleh menangis.

"Sakit kuping gue Mark" komen Yeonjun. Mark kembali menatap Yeonjun kesal. Ia pun memukuli pemuda bertubuh bongsor itu membuat Yeonjun mengaduh karena pukulan Mark itu tidak main-main.

"Ehhh udah-udah berantemnya, jangan berantem gitu" interupsi Renjun yang kini sudah duduk di samping Jaehyun.

"Maaf mom" ucap Mark dsn Yeonjun.

"Tapi kalo bukan karena Yeonjun aku nggak gitu lho mom" Mark menunjuk wajah Yeonjun. Yeonjun jelas tidak terima. Dia merasa terfitnah disini.

"Nggak mom, Mark fitnah, orang Yeonjun cuman bilang kalo Mark berisik kok" bela Yeonjun. Ia itu menjaga image di depan Renjun. Siapa tau kan nanti Renjun khilaf dan mau menikah dengannya. Jika kalian kira Yeonjun sudah berubah, maka kalian salah. Dia itu masih suka menggoda Renjun walaupun Jaehyun sudah bulol habis.

"Udahlah, barusan juga minta maaf, ehh ribut lagi, bisa-bisa mommy ungsiin kalian ke pedalaman amazon" ancam Renjun. Ia itu ingin menikmati santai malamnya. Ia sudah banyak beraktivitas, maka dari itu ia ingin santai. Tapi rupanya kedua anaknya ini tidak membiarkannya bersantai.

"JANGAN MOM" Yeonjun dan Mark kompak berteriak. Bisa gawat jika mereka hidup di Amazon. Bisa-bisa mereka akan dijadikan makanan oleh penduduk pribumi sana.

"Makanya jangan ribut" ketus Renjun. Jaehyun sedari tadi hanya terkekeh saja. Sepertinya ia harus memancing mereka untuk ribut setiap hari agar ia terhibur. Jujur sangat menyenangkan sekali jika ia yang sedang lelah bekerja disuguhi tontonan seperti ini.

"Dadd ini semangkanya Mark gimana?" rengek Mark. Padahal tadi pagi tanaman semangkanya masih segar-segar. Tapi barusan saja ia melihat bahwa tanaman semangkanya sudah membusuk. Batangnya sudah berwarna coklat dan menjadi lunak.

My Angel [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang