prologue

2.7K 287 36
                                    

sepi.

seperti itulah keadaan yang dilihatnya ketika pertama kali memasuki kawasan gedung lama yang tak berpenghuni.

gerbang berkarat tanpa gembok menjadi lebih mengerikan sesaat setelah ia merasakan hawa dingin menembus kulit tangan.

siang-siang begini, mengapa seakan-akan sesenyap dimalam hari?

menelan ludah secara kasar bulat-bulat, selepasnya ia baru berani melangkahkan kakinya menyelam lebih ke dalam sana.

sayup-sayup angin yang terdengar lewat celah pepohonan diabaikannya. satu dua bahkan lima ekor burung gagak penuh kejanggalan itu tak membuatnya gentar melirik.

kedua kaki jenjangnya ia patut sampai kepada dasar lantai sedingin salju. sekotor sampah. serta sekelam hutan rimbun.

matanya menjelajah beringas terhadap sisi-sisi ruangan yang hampa tanpa badan pintu yang menutupinya. tetap seperti itu selayaknya seorang tak bermoral yang menguntit kawasan milik orang lain.

hingga akhirnya pergerakan tersebut usai sampai dilihatnya sebuah benda yang tidak sepatutnya berada di sini.

mulutnya menganga. kedua mata turut membola seiring dengan benda itu mulai mengubah dirinya.

ah, tunggu.

mengubah dirinya?

shit!

pemuda itu tersadar bahwa temannya sudah membodohinya. membuatnya datang kemari disaat urusan yang lebih penting tengah menanti untuk diselesaikan.

dirinya merasa dipermainkan. atau mungkin telah dijebak oleh sahabat karibnya bahkan sebelum otaknya menangkap akan hal itu.

seandainya ia tidak bergelut dengan pikirannya sendiri menyumpah serapahi sang teman sekaligus berkutik dengan apa yang terjadi belum lama ini. 

maka, dirinya tidak akan seperti sekarang.

berhadapan langsung dengan sara---

---maksudnya adalah boneka milik temannya dengan mata yang berdarah-darah serta pisau digenggaman.

sebelum berlari, entah mengapa tangannya justru meraba-raba saku celana. ia mengeluarkan ponsel dan bergegas mencari nomor salah seorang.

ketemu.

jari-jarinya bekerja secepat yang ia bisa. kedua alisnya menukik pertanda bahwa keadaan ini bukan masalah kecil.

kim junkyu
lo gila?! boneka itu ada di sini. dia jalan jun! bawa pisau dan matanya natap gue.










































































































































bersamaan dengan terkirimnya pesan singkat itu, kedua kakinya juga sudah berlumuran oleh darah milik sang boneka.

yoshi kehilangan kesadarannya.

***

bismillah semoga laris.

/plak
halu!

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now