27

385 111 8
                                    

ada kaca kecil di loker tak jauh dari lantai dua. tepatnya berada di bawah balkon. yoshi menemukan kaca itu ketika membukanya satu persatu bergantian.

diawali dengan niatnya ingin mencari minuman, eh tahunya yoshi malah melihat benda berkilau dari dekat.

mumpung ada kaca di sini, akhirnya yoshi memindai pantulan dirinya sendiri. wajahnya sudah tak elok dan rambutnya juga acak-acakan.

baju yang ia kenakan dipenuhi oleh cairan hitam yang asalnya dari got. sampah-sampah itu mengotori seluruh badannya tanpa menyisakan bagian bersih sekalipun.

yoshi mencium ketiaknya, menguar bau busuk.

"bang yoshi, baju lo kenapa? kok bisa kotor banget?" tanya haruto mengagetkannya.

"oh ini," yoshi tersenyum kecut sambil memandang kulit pisang yang tersangkut dibahunya. "habis jatuh ke sampah." katanya.

"setahu gue lo gak pecicilan kayak mbak jaehyuk deh," heran haruto seraya menggaruk-garuk belakang telinga. karena belum keramas selama seminggu, rambutnya gatel banget.

"emang gak. tadi gue dikejar sara, makanya lari. terus gara-gara kurang keseimbangan, akhirnya jatuh."

"lo ketemu boneka itu?"

yoshi mengangguk.

"kalau sara ngejar lo, yang ngebunuh bang jaehyuk siapa???" haruto bertanya-tanya dalam hatinya. mungkin saat yoshi tengah diintai oleh boneka killer  itu, jaehyuk juga sama cemasnya bagaimana cara menyelamatkan diri.

"jaehyuk dibunuh??!"

"iya. tadi waktu gue balik ke basecamp, bang mashiho gak sengaja ngelihat peti besar di bawah tangga. karena kita penasaran, kita buka deh brankasnya." jelas haruto.

yoshi menyimak kalimatnya dengan baik dan bertanya, "terus isinya apa?"

"ada jaket sama genangan darah segar." jawab haruto. "dan yang paling mengejutkannya lagi, itu pakaian yang bang jaehyuk pakai waktu pergi ke sini! gue udah berpikir kalau itu emang bener punyanya dia. bang jaehyuk meninggal tanpa mayat."

"jadi tubuhnya jaehyuk hilang sendiri gitu?" terkaan yoshi lantas diangguki haruto.

ia merosot lemas mendengar kabar buruk untuk kedua kalinya dalam sehari ini. haruto segera menahan tubuh yoshi agar tidak terjatuh ke lantai. kaca yang tadi dipegangnya pecah menghantam tanah dari genggaman yoshi.

"gue nyesel udah curiga sama lo, jae. tolong maafin gue," penyesalan hanya akan menjadi kutukan yang membelenggunya sampai akhir waktu. yoshi tak bisa meminta maaf langsung kepada jaehyuk yang telah tiada.

"kalau lo mau menebus rasa bersalah lo ke bang jaehyuk, menangin game ini." tutur haruto seraya membantu yoshi berdiri.

yoshi menunduk sembari memejamkan matanya kuat-kuat. tidak boleh ada tetesan air mata selanjutnya setelah kepergian yedam.

"gue juga punya kabar buruk buat lo, to." terangnya.

"apa lagi bang? jangan bilang ada yang meninggal!" haruto menutup kedua telinganya sebelum kalimat yoshi menusuk indera pendengarannya. haruto sudah lelah dengan permainan gila yang terus-terusan merenggut nyawa teman-temannya.

"yedam mati. sara nancapin pisaunya ke mata yedam." ujar yoshi.

nah kan...

"gimana bisa?!" haruto menatap nyalang yoshi "jadi bang yedam sejak tadi ada sama lo?! kalian berdua dikejar sama boneka itu? kenapa lo gak berusaha buat nolongin dia, bang yos! lo ngebiarin nyawa temen kita melayang lagi???" desaknya memborbardir.

"waktu itu gue gak berdaya, to..." pemuda bersurai merah itu membela diri sendiri.

"ALASAN!!! PASTI LO YANG SENGAJA BUNUH BANG YEDAM!"

"kok lo nuduh gue, to?"

"karena lo mencurigakan! setiap kali temen kita ada yang meninggal, lo selalu marah-marah gak jelas. dan disaat kita lagi mikirin rencana buat ngalahin sara, lo langsung main nuduh-nuduh orang sembarangan, bang yos! seolah-olah lo berusaha nutupin diri lo sendiri biar gak dikatain pelakunya." jelas haruto.

diam-diam, yoshi mengepalkan kedua tangannya disisi celana yang ia pakai.

"ternyata lo ngawasin gue selama ini," ujar yoshi sambil menyunggingkan smirk-nya.

haruto mendadak ketar-ketir karena kelepasan.

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now