18

387 109 10
                                    

"udah belum, bang?"

"bentar!"

"cepetan ih! gue takut nih,"

"cerewet sekali kamu haruto!!" ujar pemuda bernama lengkap takata mashiho itu.

haruto nyengir tampan menangkap mashiho baru keluar toilet. "soalnya pipis lo pesing, bang." jujurnya.

"gue geplak pala lu modar hah!"

"gak-gak, bercanda doang."

mashiho menggubrisnya. "ayo turun lagi! gue udah lega sekarang. kita gak bisa lama-lama di sini, soalnya hawanya lagi beda."

haruto mematuhi mashiho, membuntuti pemuda setinggi bahunya itu menuruni anak tangga untuk kembali lagi ke basecamp.

"beda gimana maksud lo bang?" tanya haruto mengingat jika mashiho itu punya kelebihan bisa melihat benda tak kasat mata.

"gue tuh istimewa, to. kalau lo parnoan, gak jadi gue beritahu." ujar mashiho menaik-turunkan alisnya seraya menggoda haruto.

haruto berdecak. "e---enak aja! gue gak takut, kok. mana ada hantu di siang bolong kayak gini," ucapnya sambil bergelagat sok berani.

"beneran nih?" tanya mashiho tersenyum bak iblia yang ingin menyesatkan umat manusia.

"be---bener lah!"

"okeh!" mashiho menggulung lengan hoodie-nya.

haruto harap-harap cemas jika mashiho akan melakukan sesuatu terhadapnya. terlebih saat ini tidak ada satu pun orang, membuat haruto semakin takut kalau-kalau mau dingap dedemit suruhannya mashiho.

"lo mau ngapain, bang?!" suara tegas haruto sedang bertanya.

mashiho berdeham mengecek kondisi suaranya.

"LASMIII!!! SINI DONG, MIH! ADA YANG MAU KENALAN SAMA LO. NAMANYA WANATABEH---"

"HUAAAA!!!"

haruto menggeleng kukuh sambil melingkarkan tangannya ke pinggang mashiho. dia mirip seperti anak balita yang merengek karena takut didekati anjing galak.

"BOHONG, MIH, BOHONG! GUE GAK SUDI KENALAN AMA SETAN JELEK KAYAK LO. BANG MASHIHO BOONG, TUH!"

"hust, haruto! jangan keras-keras ngomongnya. lasmi tuh, gak suka dihina ya! kalau dia nyamperin lo, gue gak ikut-ikutan." tutur mashiho sambil mendorong tubuh haruto supaya menyingkir darinya.

wajah haruto lantas menekuk cemberut. "jangan tinggalin gue, bang!" teriaknya mengejar mashiho.

"LASMI, MAAF!! LASMI CANTIK, KOK. GAK JADI JELEK, HEHE."

"lasmi lakik ya, to! enak aja bilang dia cantik." ralat mashiho.

"eh iya kah?"

ia mengangguk.

haruto segera mengulang kalimatnya yang keliru. "MAKSUD GUE TAMVAN BEGETEHHH!!!"

"hadeh-hadeh, suara lo, to." mashiho menutup telinganya menghadapi tingkah laku haruto yang minta dijorokin ke empang.

"tapi kok namanya lasmi, bang?" tanya haruto tak menanggapi cacian mashiho.

"serah gue dong! kan gue majikannya." tukas mashiho.

"wah, apa jangan-jangan lo juga tuannya sara ya???" tuduh haruto.

mashiho melotot. "nggak lah!" elaknya. dengan mudah haruto menuduhnya sembarangan cuma karena dia memiliki kemampuan berteman dengan makhluk gaib. tapi bukan berarti mashiho yang mengendalikan sara atau menghidupkan boneka itu untuk membunuh semua teman-temannya.

"tapi lo punya mata batin, bang!"

"mulut lo banyak omong! bicara sekali lagi, beneran gue bunuh nih." ancam mashiho tak main-main.

haruto langsung terbungkam. mendadak hatinya ketar-ketir mendengarkan kemarahan mashiho.

"maap." sesalnya.

mashiho menghela nafasnya. "hm,"

"kedatangan sara gak bisa diprediksi, to. jaehyuk belum ngejelasin gimana caranya buat tau keberadaan boneka itu waktu didekat kita. jadi, ayo cari jaehyuk!" ajak mashiho tiba-tiba menggendeng tangan haruto keliling basecamp.

"oke, bang."

haruto tertarik mengikuti langkah mashiho. ia mengangguk sekali dan langsung membantunya mengitari seluruh ruangan.

haruto meniup telapak tangannya lalu menggosok-gosoknya.

kenapa tangan mashiho dingin sekali?

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now