28

374 113 5
                                    

asahi bergegas menuruni anak tangga setelah kupingnya mendengar jeritan jihoon menggelegar di setiap penjuru gedung tua.

di bawah sana, sudah ada enam orang yang masing-masing memberinya tatapan yang berbeda-beda.

jihoon yang pertama mengomel karena keterlambatan asahi. oh iya, dia juga orang yang paling berani menghadapi makhluk berhati dingin itu selain teman-temannya.

"kemana aja lo, sa?" tanya jihoon menembak ketusan begitu sepatu asahi menginjak lantai basecamp.

"keliling." katanya.

"bareng siapa?"

asahi mengutuk jihoon yang sudah jelas-jelas tahu jika ia baru saja tiba sendirian. mengapa pemuda itu bertanya lagi padahal asahi tidak membawa siapa-siapa di sampingnya.

"sendiri." jawabnya masih memperlihatkan ekspresi super datar.

jihoon menganggukkan kepala tiga kali lalu berbalik menuju tengah-tengah. junkyu berdiri tak jauh dari jihoon yang hendak mengawali kampanyenya.

"jadi," ia menjeda. "kalian udah ketemu sama sara?"

haruto paling benci pertanyaan semacam ini.

yang jelas banyak dari mereka sudah terkena serangan dan bahkan kini tengah terluka. namun mengapa jihoon masih mempertanyakan keadaan mereka apakah bertemu dengan boneka gila itu atau tidak.

buta ya!

"lo gak bisa lihat, bang? kaki lo sendiri sakit, pipi bang junkyu hampir robek, dan tuh orang sekarang bau banget," haruto mengarahkan wajahnya ke yoshi yang bersandar di pilar. mungkin karena habis kemusuhan sama cowok itu, haruto sengaja tidak menyebut namanya. "masih mau tanya kita ketemu sara atau gak??"

"tapi kenyataannya lo gak kenapa-napa kan, to? berarti gue gak salah ngira kalau hari ini lo belum ketemu sara sama sekali." tukas jihoon menghenyakkan haruto telak.

pemuda berdarah jepang itu terdiam.

"bang mashi juga baik-baik aja, kenapa lo gak curiga sama dia?" sahut haruto setelah sadar kalau mashiho juga masih sehat sama sepertinya.

"lo mau nuduh gue dalangnya, to?! kan dari tadi pagi sampai jam 2 siang gue sama lo terus!" bentak mashiho tak mau disalahkan.

haruto terkekeh. "karena lo punya temen dari alam lain, bang. bisa jadi itu yang ngebuat lo bisa ngehidupin sara."

"tapi gue gak sekuat itu! lo kalau benci gue mending langsung berantem aja deh, to. jangan ngajak-ngajak orang lain buat gak percaya sama gue!" seru mashiho berlari ke arah haruto lalu mendorong tubuhnya.

junghwan yang ada didekat haruto berusaha menjadi benteng supaya keduanya tidak saling memukul.

"BISA DIEM GAK?!" serunya.

"dia yang mulai, hwan." tunjuk mashiho.

"tapi lo yang nyulut!" kilah haruto sama-sama membidik.

bibir yoshi tertarik untuk mengulas senyumnya. dia suka melihat pertengkaran yang terjadi antara haruto dan mashiho. karena keuntungannya yang baru ia dapatkan adalah, keistimewaan mashiho yang sulit dimiliki oleh setiap orang.

"lo seneng yos?" tiba-tiba junkyu berjalan dengan tangan bersedekap di depan dada.

tentu yoshi berterus terang. "jelas lah! siapa yang gak suka orang yang gue benci, sekarang lagi adu tonjok sama temen gue sendiri." ujarnya.

"lo benci sama siapa? mashiho?"

"haruto. gue yakin dia dalangnya."

junkyu tertawa lepas melihat yoshi yang sedang menonton pertunjukan di hadapannya saat ini. "serius lo bilang gitu?"

"kenapa gak?" yoshi mengernyitkan alisnya. wajahnya menoleh dengan senyum culas yang nampak mencurigakan dimata junkyu.

"malahan menurut gue, lo adalah pelakunya. secara kan, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau diawal mula permainan, kaki lo yang terluka bisa sembuh dengan sendirinya." ucap junkyu seperti menunjukkan bahwa ia lebih mendukung haruto daripada percaya sepenuhnya kepada yoshi atau pun mashiho.

"oh ya?" yoshi tetap tak goyah dipojokkan olehnya. "gue sebenernya juga curiga ke lo loh, jun. terutama sama jihoon." bebernya.

"jihoon?" gumam junkyu. "gue juga agak curiga sih sama dia,"

"kalian berdua berubah. lo dan jihoon sama-sama egois buat menangin game ini. waktu kematian yedam pun, jihoon juga seneng. lo bahkan ikut omongan dia," terang yoshi.

junkyu melunturkan senyum sinisnya. ia menatap yoshi dengan mata memerah menahan emosi.

"betewe, bang hyunsuk belum dateng. lo yang bunuh apa lo yang nyuruh sara buat ngecelakain dia?"

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now