02

931 191 43
                                    

hyunsuk mempercepat pacuan kakinya menaiki tangga menuju lantai tiga gedung tua. sesekali ia menengok ke belakang memastikan bahwa tidak apa seorang pun yang melihatnya atau dia akan tertangkap.

hyunsuk tiba ditangga terakhirnya sebelum benar-benar menapakkan kakinya di lantai tiga. nafasnya ia atur supaya gemuruh didadanya mereda.

awalnya, beberapa saat yang lalu, hyunsuk mendapat nomor tak dikenal mengirim pesan berisi alamat lengkap dengan foto bangunannya.

karena bosan tiduran sepanjang hari di dalam kamar, hyunsuk akhirnya memilih keluar rumah untuk mencari lokasi tersebut. hari ini kampusnya libur dan bersamaan pula ia juga tidak melakukan aktivitas apa-apa. jadi, tidak masalah bila hyunsuk pamit dengan ijin hendak bermain ke kost jihoon.

sebenarnya ini adalah tindakan yang kurang tepat baginya. tanpa menyelidiki nomor asing yang baru masuk lewat beranda ponselnya, hyunsuk lantas menyerukan jika ia akan ke alamat itu.

tidak ada pemikiran buruk andai orang yang mengirim alamat itu hendak mencelakai hyunsuk. dirinya sudah kebal dan memang sering main-main dengan persoalan mesterius sebelumnya.

sambil mengendarai mobilnya di tengah-tengah padatnya lalu lintas, hyunsuk tidak sengaja melihat penampakan gedung tua. karena merasa foto miliknya sama persis dengan gedung itu, ia pun membelokkan stir dan masuk.

tidak ada perasaan takut. hyunsuk dengan santai berjalan menyusuri setiap inci bangunan tua tanpa berbekal perlengkapan apapun.

satu lantai telah ia jelajahi, belum ada misteri. karena rasa iseng sudah mendarah daging dalam tubuh hyunsuk, pemuda itu sekalian merekam setiap momen yang ia lakukan. seperti memasuki kamar-kamar, melewati lorong sepi yang kumuh  bahkan menemukan tidak sedikit barang-barang bekas yang terabaikan.

menuju tempat terakhir sebuah kamar yang ia yakini gedung ini adalah apartemen lama, hyunsuk bersiap mengarahkan kamera ponselnya ke arah depan.

hyunsuk bertemu dengan serangga yang bersarang di dalam sana. rumah laba-laba itu juga suka mengenai kaosnya yang masih baru. dasar! membuat kotor saja.

"nih tempat cocok dibuat jurit malam deh. habis ini gue kirim ke mashiho ah, pasti tuh orang ngebet buat konten." cerocos hyunsuk sendirian hingga tak menyadari ada batang kayu yang menghalangi langkahnya.

dia terjatuh, lebih tepatnya terjerembab ke bawah dengan posisi seperti orang sujud. sangking naasnya, ponsel hyunsuk ikut terbanting ke arah lain.

"shit! dasar kayu, gak tau ada orang ganteng apa!" makinya. kaki kanan hyunsuk ngilu, sepertinya kini keseleo.

ia sulit berdiri. berusaha menopang tubuhnya menggunakan dinding kamar yang tak berpenghuni. hyunsuk meringis sambil menunduk mencari ponselnya yang hilang. kemana benda persegi mahal itu?

"eh, kok ada boneka?" heran hyunsuk saat matanya menangkap mainan unyu-unyu itu berada di tempat terbengkalai.

hyunsuk meraih boneka itu. ia berdiri tegap menyaksikan betapa anehnya kehadiran boneka yang rupanya terlihat masih baru. ia menatapnya lekat-lekat seraya menelisiknya dalam gemggaman.

namun tidak sampai tiga menit, suasana aneh pun terjadi.

hyunsuk tidak rabun untuk mengatakan jika kedua bola mata boneka itu sempat balik melihatnya. tatapan yang dalam seakan tengah mengunci seluruh fokus hyunsuk supaya terus menetap.

hyunsuk bergidik dan segera melempar boneka itu. tiba-tiba dia teringat tayangan bioskop seram yang ia tonton bersama partner horornya baru-baru ini.

berhasil menemukan ponselnya kembali, hyunsuk cepat-cepat keluar dari ruangan itu. tidak lupa menutup pintunya dari luar karena seingatnya boneka hantu bisa saja membukanya.

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now