14

425 125 14
                                    

hari kedua permainan nanako hitorenbo tiba.

game yang berasal dari negara haruto itu memiliki sedikit perbedaan dengan game petak umpet karya manhalfgod yang baru saja yedam searching dari otak pintarnya.

kalau di permainan hitori kakurenbo bonekanya dapat hidup sebab ada jiwa di dalamnya. maka, game yang tengah mereka mainkan saat ini lain.

sara hidup karena disihir sama seseorang.

tepat dipukul empat subuh, selus---sepuluh pemuda itu berkumpul di lantai dasar apartemen kosong. mari kita anggap junkyu dkk sedang sibuk bermusyawarah tentang kematian doyoung di basecamp baru mereka.

namun tidak hadirnya satu orang di sana membuat yang lain merasa ada sesuatu yang janggal.

jaehyuk sebagai penyebab teman-temannya terseret ke dalam permainan angkat bicara.

"asahi mana?"

"lah, tuh anak hilang?" tanya jihoon baru sadar kalau asahi memang belum memunculkan batang hidungnya sampai saat ini.

junkyu si koala yang asik rebahan dipangkuan yedam menguap dan berkata, "mati kali!" celetuknya.

yedam mendelik pada junkyu yang tidur di atas pahanya. "jaga mulut lo bang jun. nanti kalau ikut mati gimana?"

"gak bakalan." jawab junkyu sambil bangkit.

ternyata gak enak manja-manjaan ke yedam. orangnya gampang moodyan, gak kayak doyoung yang suka menyambutnya dengan suka hati. ah, junkyu jadi kangen dia.

"kenapa gitu? bukannya cuma ada satu pemain yang tetap hidup bang?" tanggap junghwan.

"emang iya. tapi selama gue gak bareng yoshi, gue gak akan bisa dibunuh." ujar junkyu sambil melemparkan tatapan sinis kepada pria berambut merah itu.

yoshi tertantang untuk menghajar junkyu. "jadi lo nuduh gue jun?!"

"ya-iya lah! siapa lagi orang selain lo yang bisa ngebunuh doyoung hm?"

haruto langsung menghentikan junkyu yang ingin menyudutkan yoshi. ia merentangkan tangannya sambil berdiri ditengah-tengah.

"bang junkyu, mending lo diem aja deh! kalau belum ada bukti jangan main nuduh sembarangan."

"gue gak nuduh tuh,"

"terus maksud lo apa bilang gue yang bunuh doyoung? bahkan lo aja gak ada di sana jun." sahut yoshi.

junghwan memutar bola matanya. semakin lama, entah mengapa ia semakin dongkol setiap kali mendengar suara yoshi yang selalu menganggap dirinya paling benar sendiri.

"berhenti mencurigai yoshi. dia gak bersalah. gue tau sendiri kalau bukan dia yang ngebunuh doyoung. doyoung meninggal karena berusaha nyelamatin kita berdua," hyunsuk meluruskan dugaan junkyu.

jihoon menatap dalam-dalam hyunsuk. "bohong gak lo? jangan-jangan ini cuma alibi buat ngebela yoshi lagi."

"beneran ji. gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau sara yang ngebunuh doyoung malam itu."

"oke deh," pungkas jihoon tak mau berlarut-larut.

"terus sekarang gimana?" mashiho bertanya.

"apanya yang gimana?" sahut junkyu.

"iya, kita." ulang mashiho. "lanjut sembunyi atau mencoba cari cara buat ngalahin sara?"

semua orang diam.

"menurut gue, sara bakal ngebunuh pemain yang paling banyak dapet informasi." celetuk jaehyuk.

"kok bisa gitu?"

"soalnya, waktu itu doyoung yang pertama kali ngelihat mayat jeongwoo dan dia nunjukin petunjuk itu ke kita,"

"gue setuju!" haruto menimpali.

jihoon menimbang-nimbang. "hm..."

"ada yang punya saran gak?" tanya mashiho.

"gue." jaehyuk mengangkat tangannya. "bagi siapa aja yang udah ngerasa ada sesuatu yang aneh atau dapet informasi apapun itu, tolong jangan diumbar-umbar. nanti kalian bisa terbunuh."

"untuk bang hyunsuk dan haruto ... tolong hati-hati." petuah jaehyuk.

hyunsuk yang disebut-sebut menoleh dengan alis terangkat. "kenapa mesti gue??"

"mungkin karena bang jaehyuk lihat inisial 'H' di papan pengumuman deket sana." sela junghwan sembari menunjuk ke arah jarum jam.

***

*kayfa haaluk

maaf ya typo😭 malu tuh lho sampe mau nyemplung got

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now