13

404 118 14
                                    

"kyaaaa!!!"

mashiho terperangah menolak percaya mendengar suara doyoung. agak aneh sih, tapi gak masalah.

karena rasa penasaran, mashiho bergegas mengikuti arah dari teriakan barusan. dia bisa mencari doyoung lewat suara itu.

tidak ada siapa-siapa di sana.

mashiho sedikit kebingungan mencerna kejadian ini. mana mungkin raga doyoung menghilang sementara suara pemuda itu baru ia dengar beberapa saat lalu. agak menjanggalkan.

"eh mashiho!" jihoon menyapanya.

rupanya cowok yang menyandang gen julid ini juga sama halnya dengan mashiho, hendak menilik keadaan doyoung.

"bang jihoon, lo denger suara doyoung juga kan?" tanyanya.

jihoon mengangguk.

"tapi waktu gue sampai di sini, orangnya udah gak ada."

"fiks ini mah!" seru jihoon seraya bolak-balik jalan ke depan lalu ke belakang.

mashiho mengangkat alisnya. "kenapa bang?"

"doyoung pasti baru mati."

"sembarang!" mashiho menggeplak pipi jihoon dengan keras. "hati-hati, pamali." peringatnya.

"kalau gak mati, ya, apa coba?" sahut jihoon mencebik karena tamparan mashiho yang dirasanya kurang sopan sama yang lebih tua.

jadi ceritanya sadar gitu, sudah tua ji?

"ucapan lo bisa jadi doa loh, bang." kata mashiho menakut-nakuti.

jihoon malah terlihat acuh. "gak peduli gue. buktinya, tubuh jeongwoo dipindahin setelah kita semua mencar dari sana tuh!"

"hah? dipindahin?"

"iya, dengan kata lain, mayat jeongwoo hilang." jelasnya.

bersamaan itu pula, dari luar gedung terlihat banyak burung gagak terbang dari atas langit yang hampir mencapai tengah malam. mashiho menoleh sambil mengusap-usap lengannya sendiri. mendadak bulu kuduknya meremang.

"lo tau dari mana bang?" cicit mashiho.

jihoon agak mendekat ke telinga pemuda lebih pendek darinya. ia berbisik seraya berkata, "sebelum pergi ke sini, gue habis balik ke basecamp tempat kita diskusi. dan di sana, gue gak nemuin mayat jeongwoo yang tadi tergeletak dideket kayu-kayu yang lo rancang jadi meja."

"jadi ... maksud lo," mashiho menarik nafas dalam-dalam. "siapa pun yang terbunuh, tubuhnya bakal diambil begitu?"

"mungkin. gue juga gak tau." jihoon mengendikkan kedua bahunya sambil berjalan meninggalkan mashiho.

"eh, lo mau kemana???" tanya mashiho mengejar jihoon.

"jangan ikut gue, mashi." sergahnya.

mashiho semakin gencar mengekori laki-laki itu. bodo amat mau dimarahi sekeras apa. yang penting mashiho punya teman jalan.

"gue takut bang." ditengah-tengah tangga yang mereka turuni, mashiho terus terang.

"takut mati?" ejek jihoon.

"iya."

"penakut lo ah!"

"tapi---"

"udah lah, mashi, berhenti ngikutin gue! lo gak tau apa, kalau gue ini juga sama merindingnya kayak lo!!" gereget jihoon sambil mempercepat larinya mengejar turunan tangga.

mashiho menyunggingkan senyum jahat di belakang.

wah, mangsa baru nih!

***

kayla haaluk ukh? hari jumat nih, jan lupa sholat ya

Killer Doll || Treasure ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα