33

361 108 5
                                    

tengah malam jihoon dibangunkan oleh suara dentuman barang yang jatuh. ia mengucek mata untuk memastikan bahwa kesadarannya telah kembali seutuhnya.

lalu ia menoleh ke sekitar melihat benda apakah yang barusan berbunyi. kemudian bayangan gempal muncul dari lorong sebelah kanan tempatnya mengukir mimpi.

saat jihoon mencoba menajamkan sorot matanya, keterkejutan menghampiri. boneka itu berjalan ke arahnya secepat kilat.

kakinya yang masih sakit tidak bisa berlari dengan baik. jihoon merayap ke belakang dengan bantuan kedua kaki serta tangannya.

SRAK!!!

sara menarik salah satu kakinya. jihoon mencoba melepaskan tangan boneka itu yang menggerayangi celananya.

sebisa mungkin suara ia redam agar tak menimbulkan keributan. jihoon tidak ingin teman-temannya terbangun karena dirinya.

untuk menghentikan tarikan sara, jihoon melepas sepatunya. sara berhasil terpental bersama sepatu itu sampai beberapa meter.

"mampus lo!" maki jihoon seraya berdesis.

kepala sara menoleh sempurna ke belakang. layaknya burung hantu yang terlatih membengkokkan leher dengan caranya sendiri supaya hewan lain merasa ketakutan.

sama halnya serangga malam yang melihat burung hantu itu, jihoon bergidik ngeri. nafasnya tidak beraturan tatkala sara berderap kecil ke arahnya.

JLEB!!!

apabila jihoon telat sedikit menghindari pisau itu, bisa dipastikan telapak kakinya sekarang patah. sara mengambil senjatanya yang menancap permukaan tanah.

JLEB!

JLEB!

JLEB!

jihoon mundur teratur dengan kecepatan yang sama tingginya. sara terus mendekatinya telak. membuat jihoon tak boleh lengah terhadap apa yang boneka itu incar.

haruto terganggu dengan kebisingan yang terjadi. dia bangun dan langsung menemukan sara hendak menghabisi nyawa temannya.

sebagaimana teman sejati, haruto melemparkan jaket yang ia gunakan alas kepalanya menangkup seluruh tubuh boneka itu.

sara berusaha mengacak-acak jaket haruto yang merangkapnya. dia tidak bisa melihat, di sini gelap gulita.

kesempatan itu digunakan haruto untuk membantu jihoon berdiri. setelah keduanya kini bersebelahan, dengan satu kaki yang tak terbalut sepatu jihoon berlari.

haruto mengikuti jihoon ke mana pun dia melangkah. sesaat, ia menoleh ke belakang. sara telah terlepas dari jaket yang memakan pergerakannya.

syukur lah.

selepas mengambil pisaunya yang tergeletak di atas lantai, sara bergegas pergi menaiki lantai dua dan seterusnya.

jihoon mengajak haruto istirahat sejenak di kolong meja sembari menunggu situasinya benar-benar aman, baru lah mereka akan keluar.

"makasih, to. lo baik karena udah ngebantuin gue," ujarnya.

"santai aja, bang. udah menjadi kewajiban gue buat nolongin lo. kita kan temen," balas haruto sambil tersenyum tipis.

jihoon merengkuh pundaknya. haruto sedikit terkejut, namun membalas pelukan hangat itu.

"sekarang gue percaya kalau lo bukan pelakunya, to." ungkap jihoon setelah melepas pelukannya.

"gue emang bukan penjahat, bang. bahkan gue ke sini karena diajak bang junkyu atas suruhan bang jaehyuk. mana mungkin gue tega ngehianatin kalian semua." terang haruto bersungguh-sungguh dalam ucapannya.

pemuda itu menenangkan hati jihoon yang mendengarnya.

"ini juga sebagai ucapan permintaan maaf gue karena sempet curiga sama lo." lanjutnya.

jihoon mengernyitkan dahi. "lo ... pernah curiga ke gue?"

"iya. tapi sekarang nggak, kok."

"iya udah, sama. gue juga sekalian minta maaf karena udah sering nuduh lo tanpa bukti."

keduanya menebar pesona masing-masing. jihoon dan haruto akhirnya berteman. mereka akan bekerja sama untuk mencari siapa dalang yang telah membuat permainan kematian ini.

dua kubu kini terbentuk.

saling mencoba mengalahkan satu sama lainnya.

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now