23

368 113 8
                                    

BRAK!

junkyu belum membuka pintu, baru ingin.

garis bawahi, baru ingin.

namun pintu kamar no.107 telah didorong oleh seseorang dari dalam. kemunculan sara yang tak disangka-sangka menyebabkan dua pemuda itu lantas terjengkang ke belakang.

jihoon tumbang dengan gerak tubuh bersilat mengangkat satu kakinya. diikuti junkyu yang kebeleset lantai apartemen.

posisinya saat ini adalah jihoon yang tertindih badan bongsor junkyu di atas perutnya. dengan semena-mena laki-laki itu tepar dan tak berniat bangkit sama sekali.

jihoon segera menjorokkan junkyu. ia tak peduli akan nasib temannya itu. terserah mau dingap sara atau dibunuh sekalipun.

intinya perut jihoon sakit!

"ji! kok, lo ngedorong gue sih?!" seru junkyu sambil mengusap-usap pantatnya yang habis dipegang jihoon. kesannya, tuh, kek digrepe-grepe tahu gak!

"salah lo sendiri, nindih badan gue!" balas jihoon tak kalah kencangnya.

"iya mana gue tau kalau lo ada di belakang, ji!" tukas junkyu lupa, jika di hadapan mereka saat ini sara mengintai bersama sebuah pisau digenggamannya.

SRAKKK!!!

wajah junkyu tertoleh ke kanan dengan cepat sehingga rambutnya menjadi berantakan. sara melayangkan pisaunya untuk menyayat pipi junkyu.

"sial!" umpatnya menggigit bibir.

jihoon yang melihat kejadian tersebut segera menendang tubuh boneka itu ke pojok kamar. sara tergeletak dan pisaunya jatuh jauh dari jangkauannya.

"junkyu, kita harus pergi sekarang juga!" jihoon menarik tangan junkyu pergi. namun laki-laki itu justru menahan langkahnya. "wajah gue, ji..."

"jangan peduliin wajah lo dulu, jun! sara lebih gawat!"

junkyu meringis dan pipinya semakin perih. "ji, ganteng gue ilang gak?" tanyanya.

"DASAR BODOH!" olok-olok jihoon sambil menahan tangannya untuk tidak mencakar-cakar wajah junkyu.

"kok lo ngehina gue?"

"karena itu kenyataannya!"

"sekarang gue tanya, lebih bodoh mana lihat temen yang gak mau bantu temennya sendiri?"

"paling bodoh waktu gue kenal ada orang yang gak sadar kalau dirinya jelek!"

junkyu melotot galak. "lo bilang gue jelek?!"

"emang siapa yang bilang lo ganteng?!" balas jihoon.

"mama gue!"

"oh jelas. lo kan anak mama!"

"JIHOON!!"

"JUNKYU!!!"

ditengah-tengah percekcokan mereka, sara bangkit dan mengambil pisaunya. dia berjalan mendekati jihoon yang sedang memaki-maki junkyu.

boneka itu menggores pipi junkyu ditempat yang sama untuk kedua kali. junkyu terkejut bukan main. pipinya perih dan sepertinya akan kehilangan banyak darah.

jihoon memandangi wajah junkyu yang kulitnya mulai mengelupas menampilkan daging merah susu di sana.

"junkyu, pipi lo..."

"ARGHHHH!!!!" teriak junkyu merasakan sakit yang terlampau menyiksa.

dia bersimpuh di bawah jihoon sambil membungkuk memegangi pipinya. tangannya terkena noda darah dan tumpah ruah membasahi ubin keramik.

ketika sara hendak menyerang, jihoon tahu dan langsung menahan serangannya. boneka itu melompat-lompat guna melumpuhkan tangkisan jihoon.

pemuda itu tak sengaja teriris pisau ditelapak tangannya saat berusaha menghalau serangan sara.

"ayo lari!" jihoon meraih baju junkyu untuk diajaknya berlari. sedangkan sara masih dalam tahap mencoba bangun berdiri. 

"HEIII!!!!" jihoon sudah mengisyaratkan orang itu jangan menghampirinya.

tapi sepertinya dia tidak memahami apa yang dimaksud jihoon.

SRAK!!!

JLEB!

bang yedam tidak lagi dapat menghindari maut. salah satu matanya telah berhasil ditancapkan pisau oleh sara. menembus selaput, pupil, serta kornea.

andai mashiho menyalahkan jihoon atas kematian yang menimpa yedam, dia hanya akan tertawa.

sungguh!

***

Killer Doll || Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang