#1: Kau Kembali

490 57 13
                                    

"Hai, kamu sendirian saja?" tanya seorang pemuda pada seorang gadis yang sedang duduk di meja bar.

"Ah, maaf udah lancang nanya-nanya kamu. Aku Yoo Jeongyeon, kamu bisa panggil aku Jeongyeon atau Jeong." lanjut pemuda bernama Jeongyeon itu dengan senyum ramahnya.

"Hmm... gak, saya sama adik-adik saya disini." jawab gadis pipi chubby itu tanpa menoleh ke arah Jeongyeon. Jeongyeon hanya memperhatikan paras gadis itu dari samping.

"Oh... hmm... begitu ya... aku tahu aku keliatan aneh, tapi aku cuma mau bantu kamu. Lihatlah arah jam 8, ada ahjussi yang ngeliatin kamu terus dari tadi. Kayanya niat nyamperin kamu, deh." ucap Jeongyeon pada gadis yang masih serius meminum minumannya tanpa menolehkan sedikit pun wajahnya pada Jeongyeon.

Gadis itu pun menoleh ke arah yang Jeongyeon katakan tadi dan satu sudut bibirnya terangkat. 

"Sampah..." gumam gadis itu yang cukup terdengar oleh Jeongyeon.

"Woah woah... keren juga kamu. Yaudah, aku rasa kamu bisa ngatasin itu. Aku permisi, ya. Maaf udah ganggu kamu. Btw, Boleh kah kita kenalan?" tanya Jeongyeon sembari mengulurkan tangannya. Gadis itu menatap tangan Jeongyeon sejenak kemudian mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah Jeongyeon yang sedang tersenyum menunggu tangannya disambut. Sepersekian detik, otak gadis itu seperti berhenti bekerja melihat manik mata yang sangat ia kenal dulu. Manik mata yang pernah membuatnya jatuh cinta begitu dalam hingga hanya rasa pilu yang tersisa.

Jeongyeon memperhatikan wajah gadis itu yang akhirnya bisa ia lihat dari depan seutuhnya. Ia masih  tersenyum menunggu uluran tangannya di sambut. Senyumnya pun berubah kikuk ketika ia melihat mata gadis itu berubah menjadi sendu. Baru saja ia ingin menurunkan tangannya, gadis itu menyambut salaman Jeongyeon.

"Nayeon... Im Nayeon." jawab gadis itu lirih yang membuat Jeongyeon semakin tersenyum.

"Im? Apa kamu kenal dengan Im Sana dan Im Dahyun?" tanya Jeongyeon penasaran tanpa melepas salamannya. Nayeon hanya diam memperhatikan tangannya yang masih digenggam oleh Jeongyeon.

"Eh, maaf..." Jeongyeon melepas jabatan tangan tersebut yang membuat Nayeon sedikit merasa kecewa.

"I-iya, mereka adik-adik saya." jawab Nayeon sambil menatap wajah Jeongyeon yang dipenuhi senyum itu.

"Wah, aku teman kuliah master Sana. Berarti kamu kakak sepupu tertuanya Dahyun ya? Ah, aku harus panggil kamu noona berarti. Maaf ya noona aku sudah tidak sopan tadi." ucap Jeongyeon sambil menggaruk lengannya yang tidak gatal. Pergerakannya berhenti ketika melihat senyum muncul di wajah Nayeon dan ia pun ikut tersenyum melihatnya.

"Noona!! Oh? hyung!!!" ucap seorang pria yang baru saja datang menghampiri mereka, Dahyun.

"Oi, hyun. Kau dari mana? Jaga noona-mu, jangan tinggalkan dia sendiri. Tadi ada ahjussi yang terus saja meliriknya, bahkan mungkin berniat menghampirinya." ucap Jeongyeon sambil menepuk-nepuk bahu Dahyun.

"Aku habis menelpon adikmu yang rewel itu. Huft... dia takut aku ketemu wanita cantik disini... Hahaha..." ucap Dahyun yang membuat Jeongyeon ikut tertawa. Ia heran dengan kelakuan adiknya yang sangat pencemburu. Jika ia takut, harusnya dia datang saja, bukan?

"Biasalah, Momo memang begitu, bahkan dengan oppanya sendiri saja dia juga cemburu. Kalau aku lebih memilih pergi dengan Jihyo, ia pasti akan merajuk dan bilang 'oppa tidak sayang denganku lagi, katanya aku princess kesayangan oppa' aku bingung kau bisa tahan dengannya. Hahaha..."

"Namanya juga cinta, hyung. Ngomong-ngomong, ehm... ini sepupuku noona Nayeon." ucap Dahyun sambil melirik Nayeon yang masih serius menatap Jeongyeon. Jeongyeon pun merasa tidak enak karena terus diperhatikan dengan serius oleh Nayeon.

"Ah, iya tadi kami sudah berkenalan. Ehm... Dahyun, aku permisi dulu ya karena harus ke ruangan mengambil barang yang tertinggal... Nayeon noona, senang berkenalan denganmu." ucap Jeongyeon sambil tersenyum pada Nayeon.

"Minumlah sepuas kalian, aku traktir sebagai tanda perkenalanku dengan Nayeon noona. Bye, aku duluan..." Jeongyeon pun pamit dan berlalu setelah berbicara dengan bartender. Bar ini adalah salah satu bar milik orang tuanya. Ia memegang kendali penuh semua bar, namun kantornya berada di bar pusat ini.

"Noo--" ucapan Dahyun terpotong.

"Dub, kenapa kau tidak bilang?" tanya Nayeon sambil menatap tajam pada Dahyun. Dahyun pun merasa merinding menerima tatapan itu.

"Bu-bukan begitu noo-noona. Ini permintaan Sana noona... dia takut kau belum siap..." ucap Dahyun sambil menunduk karena tidak berani menatap noona-nya.

"Ya, jujur aku memang belum siap. Tapi rasa rinduku terlalu besar dan lama untuk ku tahan seorang diri. Kau tahu kan aku sudah menantinya cukup lama." mata Nayeon mulai dipenuhi air mata. Air mata kebahagiaan dan kesedihan bercampur menjadi satu.

"Mian, noona." lirih Dahyun sambil menuduk, menatap kearah meja bar. Ia tidak berani menatap wajah noona-nya.

Tak lama kemudian, Sana datang menghampiri Nayeon dan Dahyun. Nayeon menatapnya dengan tajam. Sana menatap ke arah Dahyun yang dari tadi menunduk karena takut. Seakan mengerti Sana mengajak Dahyun dan Nayeon keluar dari bar dan masuk ke dalam mobil mereka.

"Eonni, aku minta maaf. Jangan marah pada Dahyun. Kami hanya ingin memberitahumu di waktu yang tepat, apalagi kau masih sulit mengendalikan emosimu." ucap Sana sambil menghadap Nayeon yang duduk di belakang sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hmm... yasudah, mau bagaimana. Akhirnya aku bertemu dengannya lagi, akhirnya ramalan itu terwujud setelah 130 tahun." ucap Nayeon sambil menyenderkan kepalanya ke jendela dan menatap keluar.

"Jeongie..." gumam Nayeon sambil menahan air matanya yang memberontak ingin keluar.

---------

Yoo Jeongyeon, pria berumur 23 tahun, merupakan 'putra mahkota' sang pewaris utama dari Yoo Group yang memiliki beberapa bar ternama di Korea dan juga memiliki beberapa resort yang tersebar luas di berbagai negara destinasi wisata. Ia memiliki 2 orang adik, Yoo Momo yang berumur 22 tahun dan Yoo Tzuyu 20 tahun.

Nayeon, Sana, dan Dahyun merupakan keluarga vampir. Keluarga mereka turun temurun telah hidup selama 600 tahun lamanya dan merupakan keturunan murni bangsawan vampir. Sedangkan mereka baru hidup di 200 tahun terakhir. Ratusan tahun dengan sabar, ia menunggu sang pemilik hatinya untuk terlahir kembali ke dunia dan akhirnya sekarang setelah 130 tahun, ia bisa bertemu kembali dengan calon suaminya dari masa lalu, Jeongyeon. 

Flashback

135 tahun lalu, Nayeon bertemu dengan 'Jeongyeon' yang notabennya adalah seorang bangsawan manusia. Hingga akhirnya setelah 5 tahun bersama, mereka bisa menikah dengan syarat, Jeongyeon harus diubah menjadi vampir. Namun sayang, seminggu sebelum ritual dan pernikahan mereka dilaksanakan, Jeongyeon diculik dan disiksa oleh Klan Vampir Merah. Klan vampir jahat yang bersembunyi di kegelapan.

2 hari setelah ia diculik, ia ditemukan sekarat di depan istana keluarga Im yang sedang kalang kabut mencari calon suami putri mahkotanya. Nayeon berlari melesat menghampiri tubuh Jeongyeon yang sudah berada diujung ajalnya. Nayeon menangis, suara tangisannya terdengar memilukan bagi siapa saja yang berada disana. Ia terus menangis hingga air matanya menjadi air mata darah ketika Jeongyeon menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Nayeon. 

Tetua peramal pun mengatakan kepada Nayeon bahwa, Jeongyeon akan terlahir kembali dalam kurun waktu 100 tahun ke depan. Dengan berbekal ramalan tersebut, Nayeon dengan yakin dan setia menunggu pemilik hatinya terlahir kembali.

Flashback End

.

.

.

.

.

.

. Bersamboeng

Kalau suka Vote & Comment ya ges ya.

Eternal Love || 2Yeon NaJeong || Jeongyeon Nayeon || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang