#16: Penyelamatan (SaTzu) 🔞

359 36 2
                                    

Tzuyu mengantar Sana pulang ke mansionnya.

"Masih ngambek kamu?" Tanya Tzuyu memecah keheningan di mobil.

"Pikir saja sendiri." Tipikal wanita jika sudah merajuk. Tzuyu mendengus sebal.

"Kenapa? Marah sama aku?" Tanya Sana melihat ke arah Tzuyu yang sedang menyetir.

"Eng-enggak kok. Eh, sudah sampai." Tzuyu buru-buru keluar dan berlari membukakan pintu untuk Sana.

"Kamu tidak mau ikut ke dalam?" Tanya Sana pada Tzuyu.

"Boleh? Ya boleh lah." Jawab Sana sambil menarik tanga Tzuyu. Tzuyu tersenyum karena Sana mengajaknya masuk ke rumah Im.

---------

Saat masuk, Tzuyu terkagum dengan design dalam mansion Im yang terlihat normal seperti rumah pada umumnya.

"Pasti kamu pikir rumah kami bakal seram ya? Kamu kebanyakan nonton film halu." Ujar Sana yang terkekeh melihat kekasihnya itu.

Tzuyu pun ikut terkekeh karena kebodohannya.

"Sini ikut aku." Sana menarik Tzuyu dengan mudah tanpa adanya perlawanan dari Tzuyu.

---------

Sana mengajak Tzuyu ke kamarnya. Tiba-tiba Sana nyerang Tzuyu sampai Tzuyu terduduk di sofa kamar.

"Ke-kenapa??" Tzuyu bingung karena Sana mencengkramnya cukup kuat.

"Aku mau kamu." Sana langaung mencium Tzuyu dengan ganas begitu juga Tzuyu yang terbuai dan balik menyerang Sana.

Sana membuka paksa kemeja yang Tzuyu kenakan hingga hampir selurug kancingnya copot.

Tzuy merasakan libidonya telah naik dan segera menarik Sana ke atas pangkuannya. Tangannya bergerilya ditubuh Sana dan berhenti untuk meremas kedua payudara Sana.

"Akh..." Sana melenguh nikmat menerima sentuhan Tzuyu. Tzuyu dengan sama kasarnya membuka kemeja kerja Sana, tidak luput bra hitam yang membungkus payudara indah Sana.

Tzuyu sempat tertegub melihat 2 buah gunung kembar kencang terpampang di depan matanya.

"Kok kamu diam?" Protes Sana yang tidak sabar untuk di permainkan oleh Tzuyu.

"Ahhh... ehmm..." Desahan keluar begitu saja saat Tzuyu melahap habis kedua gunung kembar Sana.

"Aww yeah..." Sana menggeliat maju mundur sengaja mengenakan miliknya dengan milik Tzuyu yang sudah mengeras di balik boxernya itu.

Sana mengigit bibirnya merasakan miliknya telah basah oleh cairan kenikmatan yang terus keluar akibat gesekan dengan milik Tzuyu.

Tzuyu menggendong Sana dan menghempas tubuh Sana ke atas kasur. Tzuyu membuka boxernya. Sana melihat sambil mengigit bibirnya untuk menggoda Tzuyu.

SAna terpana dengan milik Tzuyu yang menurutnya besar. Dirinya benar-benar merindukan sentuhan lelaki. Terakhir ia berhubungan adalah ratusan tahun lalu sebelum suami masa lalunya meninggal dalam perang vampire.

Tzuyu menarik paksa celana dalam Sana hingga keduanya sama-sama telanjang bulat sekarang. Tzuyu membuka kedua kaki Sana sambil mencium bibir Sana. Tangan sana bergerilya menyentuh setiap inchi tubuh Tzuyu. Dengan sekali hentakan Tzuyu berhasil menanamkan penisnya ke dalam lubang sana.

"Argghh, Tzu... punya kamu... besar sekali... Aku merasa penuh, sayanghhh euh..." Sana mengerang sakit sekaligus nikmat menerima hentakan dari Tzuyu.

"Aku gerakan ya." Sana mengangguk sambil memejamkan mata menerima kenikmatan dai Tzuyu.

Tzuyu segera memborbardir Sana.

"Aahh... ahh.. Tzu awhh... sshhh..." Tangan Sana tidak berhenti menjambak rambut Tzuyu sedangkan tangan Tzuyu menahan kedua lutut Sana.

"Ahh aku sampai sayang..." Tzuyu tidak menghiraukan dan malah membalik tubuh Sana tanpa melepas miliknya dari dalam milik Sana. Tzuyu terus memaju mundurkan miliknya tanpa ampun, tanoa jeda.

Sana yang lemas pun hanya bisa menggigit bantal. Kedua tangannya di tarik Tzuyu dari belakang sehingga tidak ada tumpuan. Tzuyu merengkuh tubuh Sana dari belakanng dan memainkan kedua payudara Sana yang menggantung bebas. Kedua tangan Sana pun bergerak menarik kepala tzuyu kesamping agar ia bisa menciumnya.

Genjotan Tzuyu semakin cepat hingga akhirnya Sana sampai kembali. Tangan Tzuyu beralih merengkuh pinggul Sana dan menampar pantat sintal Sana.

"Ahh Tzu... appo.. berenti please aku sensitif banget. Aku bakal sampai lagi... ahhh." Mohon Sana karena Tzuyu sama sekali tidak berhenti sedari tadi.

"Ga-gak bisa sayang, sebentar lagi aku sampai. Ahh... ahh..."

"AHHHHH ya Tuhan Tzu... Ahhhh..." Tzuyu mengeluarkan miliknga dan tubuh Sana jatuh sambil menggelinjang karena orgasme ke tiga kalinya dan kali ini Sana squirting.

Tzuyu mengocok miliknya dan memuncratkan sperma di gundukan pantat Sana.

Tzuyu mengambil tissue di meja dan mengelap miliknya, sperma, dan milik Sana. Keemudian dia menarik selimut dan membekap tubuh Sana dari belakang.

"I love you, noona.. aww.."

"Bisa-bisanya kamu panggil aku noona habis kamu bombardir aku." Sana mencubit perut Tzuyu. Tzuyu terkekeh.

"Iya, i love you sayang."

"Hmm..." Sana mencoba terlelap ketika Nayeon menghubunginya melalui telepati.

'Jeongyeon menghilang diculik.' Sana membuka kembali matanya dan langsung duduk walauoun sedikit meringis.

"Kenapa sayang??"

"Tzu... Jeongyeon oppa di culik di rumah sakit. Ayo kita kesana." Ucap Sana sambil memunguti pakaiannya.

"Apaa?? Ayo." Tzuyy juga ikut segera meraih semua pakaiannya yang berserakan.

---------

Tidak sampai 30 menit, mereka tiba di rumah sakit dan melihat Nayeon yang sudah terduduk lemas di depan ruang Jeongyeon bersama Dahyun, Momo, dan beberapa sosok lain yang Sana yakini itu adalah orang tuanya dan para keluarganya.

"Appa, eomma??" Sana memangil kedua orang tuanya

"Sana..." Panggil eommanya.

"Ini ada apa? Kenapa hyung di culik." Tzuyu langsung bertanya kepada Dahyun.

"Sabar, Tzu. Kami aedang berusaha melacaknya." Jawab Dahyun yang cukup frustasi karena ia trauma mengingat kembali dulu dia gagal menyelamatkan Jeongyeon di masa lalu.

"Jika begini, satu-satunya cara adalah mencari Jihyo. Aku tidak bisa meraihnya sedari tadi." Ucap Dahyun.

"Aku rasa Jihyo juga dalam bahaya, sebaiknya kita ke mansion Park." Jawab Sana.

"Aku akan kesana. Appa, eomma kalian persiapkanlah untuk upacara bersama Wendy, Sooyoung, dan Jungkook. Biar ini urusan kami." Ucap Nayeon kemudian melesat meninggalkan mereka.

Dahyun, Sana, Momo, dan Tzuyu pun segera menyusul Nayeon.

.

.

.

.

.

.

. Bersamboeng

Huh hah

Kalau suka Vote & Comment ya ges ya.

Eternal Love || 2Yeon NaJeong || Jeongyeon Nayeon || ENDWhere stories live. Discover now