#2: Bertemu Dirinya

336 48 13
                                    

Awal bertemu Jeongyeon

6 bulan lalu, Dahyun sedang duduk di salah satu rooftop gedung setelah ia iseng berpatroli keliling sekitaran lingkungan kediaman Im. Tak lama kemudian, telinganya yang tajam menangkap sebuah percakapan antar dua manusia.

"Lepas, aku tidak mau pacaran denganmu. Aku sudah bilang kan padamu untuk berhenti menggangguku. Apa ucapan oppaku tidak cukup kau pahami!?" ucap sang gadis yang terdengar risih.

"Aku menyukaimu, Mo. Berilah aku kesempatan, aku ini pantas untukmu." ucap sang lelaki.

"Tidak, lepas. Kau hanya ingin harta keluargaku!"*Plak gadis itu reflek menampar sang pria yang mulai menggenggam tangannya dengan kasar.

"Gadis sialan!! Masih untung aku mau denganmu!! Putri manja!" 

Belum sempat lelaki itu membalas menampar sang gadis, Dahyun telah melesat cepat dan berhasil menahan tangan lelaki itu.

"Siapa kau ikut campur hah?!" ucap pria itu. Dahyun hanya diam dan kembali memelintir tangan sang pria hingga ia berteriak kesakitan. Dengan sekali dorongan, pria itu pun jatuh dan pingsan karena kepalanya terbentur trotoar jalan.

*Srettt

Sial dia berdarah, untung aku sudah minum pil tadi.

"Kamu tidak apa-apa?" Dahyun mangalihkan perhatiannya kepada gadis itu.

"Aku tidak apa-apa, terima kasih atas bantuanmu, eeng..."

"Dahyun, Im Dahyun." ucap Dahyun sambil tersenyum. Sang gadis pun terpana dengan senyuman Dahyun yang sangat manis menurutnya.

"A-aku Momo, Yoo Momo. Sekali lagi terima kasih sudah membantuku, Dahyun." ucap Momo sambil tersenyum pada Dahyun. Dan kini berbalik, Dahyunlah sekarang yang merasa dadanya panas dan perutnya seperti dipenuhi sekumpulan kupu-kupu melihat senyuman Momo yang mengembang walaupun hanya diterangi cahaya lampu jalan.

"Ah... hmm... sebaiknya kamu pulang. Apa rumahmu jauh dari sini?" tanya Dahyun

"Tapi bagaimana dengan Heechul oppa? Apa tidak apa dia ditinggal disini?" tanya Momo polos yang membuat Dahyun gemas.

"Kamu ini, dia kan sudah kasar padamu. Biarkan saja dia menikmati 'tidur'-nya disini. Mungkin besok pagi, ia akan bangun dengan penuh uang receh berceceran di depan tubuhnya. Hehehe..." Dahyun sedikit melucu yang membuat Momo tertawa.

"Bagaimana? Apa rumahmu dekat?" tanya Dahyun lagi memastikan.

"Iya, dekat, 3 blok lagi dan aku akan sampai rumahku." ucap Momo. "Kalau begitu, sekali lagi terima kasih, Dahyun-ssi. Aku permisi." Momo pun pamit dan berlalu meninggalkan Dahyun. Dahyun pun berlari kecil mengejar Momo.

"Mo, biar aku temani pulang, ini sudah sangat malam. Bahaya jika kamu berjalan sendirian. Jangan menolak ya. Nanti kalau ada apa-apa denganmu, aku yang dicurigai. Itu lihatlah, banyak CCTV di jalanan ini. Hehehe..." ucap Dahyun yang sebenarnya sedikit modus agar bisa menghabiskan waktu dengan Momo.

"Ah, oke. Baiklah, terima kasih." Mereka pun jalan menuju rumah Momo.

"Ngomong-ngomong, pria tadi itu siapa? Maaf jika aku banyak bertanya. Aku hanya tidak terbiasa diam-diaman. Hehehe..." kekeh Dahyun sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Tidak masalah... Hmm dia anak salah satu kolega yang bekerja sama dengan keluargaku. Dia sangat gigih ingin mendekatiku bahkan dia bersikap baik di depan paman bibi ku. Tapi lihatlah kenyataannya dia sangat kasar. Aku menyesal menerima ajakannya untuk makan malam... Huft..." keluh Momo sambil menggembungkan pipinya dan itu berhasil membuat Dahyun berhenti jalan seketika.

Eternal Love || 2Yeon NaJeong || Jeongyeon Nayeon || ENDWhere stories live. Discover now