#11: Hubungan Serius

257 35 6
                                    

Jeongyeon sedang berada di dalam kantornya dan mengerjakan beberapa dokumen ketika Dahyun dan Momo masuk .

"Hei, hyung!" Sapa Dahyun sambil menggandeng tangan Momo.

"Kamu semangat sekali, hyun. Annyeong oppaku yang tampan rupawan." Ucap Momo sambil menghampiri Jeongyeon untuk memeluknya.

"Tsk... Pasti ada maunya ini." Ucap Jeongyeon yang berusaha melepas pelukan Momo.

"Kenapa kau curigaan sekali sih, oppa?" Momo cemberut dan Jeongyeon mencubit pipinya.

"Kau itu. Ada apa kalian tumben sekali kesini?"

"Kami mau mengajakmu makan malam, hyung. Kau bisa kan?" Tanya Dahyun.

"Tentu saja bisa. Apapun untuj adik-adikku ini. Sebentar aku bereskan barangku dulu." Ucal Jeongyeon. Namun sat berbalik tiba-tiba kepalanya terasa sakit luar biasa. Jeongyeon memegang kepalanya.

"Oppa?!" Momo melihat Jeongyeon yang hampir tumbang.

"Aku tidak-" Jeongyeon jatuh dan pingsan.

"Hyung!" Dahyun segera bangkit dan berlari ke arah Jeongyeon. Momo sudah menangis melihat kakaknya pingsan. Dia tidak pernah melihat Jeongyeon seperti ini dari mereka kecil. Apalagu sekarang hidung Jeongyeon mengeluarkan darah.

"Sayang, cepat buka pintu. Kita bawa dia ke rumah sakit!" Momo segera berlari membuka pintu. Sesampainya di parkiran ia membuka pintu kursi penumpang belakang dan membaringkan Jeongyeon di pangkuannya.

"Hyun, ce-cepat. Darahnya tidak mau berhenti!" Dahyun memacu mobilnya dengan kencang.

"Iya, aku sedang berusaha sayang." Ucap Dahyun sambil terus menatap kedepan

'Sial, untung aku sudah meminum pil. Jika tidak hasratku tidak bisa tertahan seperti ini'

---------

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Dahyun segera berteriak meminta bantuan. Dokter jaga dan suster pun datang membawa ranjang dan segera memindahkan tubuh Jeongyeon keatas ranjang.

Momo sangat panik dan menangis karena wajah Jeongyeon memucat.

"Silahkan tunggu di sini, kami akan menanganinya." Ucal dokter jaga yang membawa Jeongyeon

"Sayang sebaiknya kau cuci tangan mu yang penuh darah hyung. Aku akan menunggu disini." Ucap Dahyun.

Momo pun betlalu ke toilet dan Dahyun mengeluarkan HP-nya untuk menghubungi Nayeon.

"Noona! Cepatlah ke rumah sakit. Jeongyeon hyung masuk rumah sakit!" Ucap Dahyun panik. Nayeon pun menutup telepon itu sepihak. Dahyun yakin Nayeon langaung meluncur ke sini.

Dokter pun keluar dari ruangan dan menghampiri Dahyun dan Momo yang sudah kembali dari toilet.

"Kalian keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut.

"Ne, saya adiknya. Bagaimana keadaanya dok?"

"Hmm... pasien sudah bangun. Dia baik-baik saja, hanya kelelahan. Kalian sudah boleh masuk. Saya permisi dulu." Ucao sang dokter lalu meninggalkah Dahyun dan Momo.

"Kajja kita masuk, sayang." Dahyun menggandeng Momo masuk ke dalam. Di dalam Jeongyeon duduk bersandar di kasur dan tersenyum bodoh ke arah adiknya.

Momo segera memeluk Jeongyeon erat.

"Oppa, kau membuatku takut. Hikss..." Jeongyeon membelai kepala Momo dengan sayang.

"Gwenchana, oppa baik-baik saja. Lihat? Oppamu masih tampan kan? Hehehe... ah." Momo memukul lengan Jeongyeon yang bisa-bisanya bercanda ditengah kepanikan Momo.

Eternal Love || 2Yeon NaJeong || Jeongyeon Nayeon || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang