#17: Kedua Kalinya

260 33 7
                                    

Nayeon bergegas menuju kediaman Park, berharap terapat Jihyo di sana. Setelah memastikan sekitar rumah aman, ia segera menyelinap masuk. Benar saja ternyata Jihyo berada di dalam kamarnya di kurung dengan mantra yang dikeluarkan Tuan Park sehingga ia tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Nayeon pun berusaha dengan kekuatannya menerobos masuk ke kamar Jihyo.

"Jihyo!"

"Nayeon!"

"Kenapa kau bisa dikurung seperti ini??"

"Appa sudah tahu, Nayeon. Ceritanya panjang... Lebih baik kita bergegas. Aku tahu pasti Jeongyeon menghilang bukan?" 

"Kau tahu kemana appa-mu membawanya?? Ayo kita kesana!!" 

"Aku tahu dan ayo segera hubungi bantuan lain karena tempat itu sangat berbahaya.

---------

Keluarga Im, Yoo, dan Jihyo telah sampai di sebuah lembah tersembunyi di daerah Pyeongchang. Lumayan jauh dari Seoul. Mereka pun bergegas menuju lokasi dan menemukan tubuh Jeongyeon tergeletak lemah di atas sebuah tempat tidur batu. Nayeon tak kuasa melihat orang yang dicintainya dan ingin berniat menghampirinya namun dihalangi Jihyo karena Jihyo takut appa-nya melakukan hal berbahaya dengan nyawa Jeongyeon.

"Nayeon, jangan gegabah. Karena aku merasakan bahwa keluarga Klan Vampire Merah yang kabur sudah berada disini. Kita harus menunggu bantuanmu datang."

"Jadi semua yang kabur dahulu ada disini?" Tanya Dahyun dan diangguki oleh Jihyo.

"Itu lihat!" Ucap Tzuyu.

"Itu Jang dan Cho. Rupanya mereka bergabung." Ucap Tuan Im.

"Nayeon!" Panggilan memecah pembicaraan mereka. Rupanya itu adalah Kang Seulgi. Ia datang bersama Somi adik Jungkook, Daniel adiknya, dan Irene istrinya. Lengkap sudah sekarang.

"Tzuyu, Momo, karena kalian manusia. Kalian berlindunglah di tempat aman. Im imo, Joy, dan Somi akan menjaga kalian bersama Irene." Ucap Seulgi.

Setelah Tzuyu, Momo, Joy, dan Somi menyingkir, mereka segera menuju ke arah Jeongyeon. Benar saja, Tuan Park bersama keluarga Cho dan Jang langsung menghalangi mereka.

"Lepaskan Jengyeon! Urusanmu denganku!" Ucap Nayeon dengan lantang mambuat Tuan Park terkekeh.

"Tentu urusanku denganmu... Tapi kau harus lebih menderita, jadi biarkan kekasihmu mati, lagi... HAHAHA" 

"Banyak bicara!" Seulgi dan Daniel segera maju menyerang. Dulu mereka bersama Dahyun memimpin peperangan melawan Klan Vampire Merah.

Pertempuran tak terelakan. Mereka mampu membunuh anak buah Park dengan mudah. Dahyun berhasil membunuh Tuan Cho sehingga keluarganya yang tersisa memilih mundur.

"Kalian pengecut!" Umpat Tuan Park ditengah pertempurannya dengan Nayeon dan Tuan Im.

Kali ini tersisa Tuan Park dan keluarga Jang.

"Menyerahlah appa dan kita akan hidup bahagia." Bujuk Jihyo yang sudah menangis melihat kondisi Tuan Park yang cukup parah.

"Cih... Diam! Dasar tidak tahu diri! Harusnya kau membantuku anak sialan! Kau berhutang nyawa padaku!!" Tuan Park meluapkan semua emosinya.

"Pak tua berbaik hatilah dengan anakmu ini. Dia sangat menyayangimu." Ucap Seulgi. Selagi Seulgi berbicara, Daniel menjalankan rencana dengan Dahyun. Dahyun dari belakang langsung menyergap Tuan Jang dan memenggal kepalanya membuat Tuan Park terkejut dan menghadap belakang. Ternyata Daniel sudah siap dan *bless* kepala Tuan Park terpenggal.

Jihyo memejamkan erat matanya membuat Sana dan Nayeon menariknya dalam pelukan. Walaupun Tuan Park jahat diakhir hidupnya, Jihyo sangat sayang pada Tuan Park karena telah menjadi sosok ayah yang ia sayangi dalam hidupnya.

"Keluarga Jang dan Cho. Kepala keluarga kalian telah gugur. Kalian harus tentukan sikap." Ucap Kang Seulgi.

"Kami akan ikut Anda, Tuan Kang. Kami juga ingin hidup bebas." Ucap salah seorang anak keluarga Cho, Cho Seungyeon.

"Baiklah, dengan ini kalian bebas dari Klan Vampire Merah." Dengan seketika tanda Klan Vampire Merah hilang dari tubuh mereka dan terganti dengan logo Keluarga Kang.

"Kalian tidak akan bisa macam-macam karena tanda itu yang akan langsung membunuh kalian jika kalian melakukan hal menyimpang." Ucap Daniel.

---------

Nayeon segera menghampiri Jeongyeon disusul semua orang. Jihyo mengatakan bahwa Jeongyeon terlalu lemah.

"Nayeon, tubuh Jeongyeon terlalu lemah untuk menerima perubahan dirinya." Ucap Jihyo

"Tapi aku tidak mau kehilangan dia lagi." Ucap Nayeon lirih.

"Na-nayeon... Mianhae... Aku tidak bisa memberikan pernikahan yang kamu mau. Kau harus bahagia Nayeon dan teruslah tersenyum karena aku sangat menyukai senyum gigi kelincimu itu." Jeongyeon masih bisa mengejek Nayeon ditengah kondisinya yang lemah. Nayeon menangis terisak.

"Tidak, chagi. Kita bisa, kita bisa menikah. Tolong bertahan sebentar, ne?" Ucap Nayeon disela tangisnya. Momo dan Tzuyu saling berpelukan tidak sanggup melihat kondisi kakak mereka.

Jeongyeon pun tidak sadarkan diri membuat Nayeon terpaku. Joy datang dan memeriksa nadi Jeongyeon.

"Nadinya sangat lemah. Cobalah dulu? Setidaknya tidak ada penyesalan darimu, Nayeon." Jelas Joy.

Neyon melihat ke arah keluarga dan adik Jeongyeon. Tzuyu dan Momo menganggul setuju. Para keluarga menyatukan tangan dan menyalurkannya ke Nayeon. Nayeon pun segera mengigit leher Jeongyeon. Tiba-tiba tubuh Jeongyeon bergetar hebat. Nayeon masih terus menggigit leher Jeongyeon sambil menangis.

'Setidaknya aku tidak menyesal, Jeongyeon.' Ucap Nayeon dalam hatinya. Ia pun melepas gigitannya dan tidak lama kemudian tubuh Jeongyeon berhenti begetar dan tangan Jeongyeon terkulai lemas. Tidak bergerak lagi.

Seketika Nayeon teringat masalalu saat Jeongyeon terkulai lemas dan pergi ditengah senyumnya untuk Nayeon sama seperti wajahnya sekarang.

"Chagi... Hei... Seharusnya ini berhasil... Ayo bangun jangan bercanda." Nayeon menangis bersamaan dengan Momo, Jihyo, dan Sana.

"Ki-kita akan menikah bukan?? Ayo chagi..." Ucap Nayeon lagi sambil menggoyangkan bahu Jeongyeon.

Nayeon menenggelamkan wajahnya di dada Jeongyeon sambil menangis terisak kencang. Sana dan Momo pun menarik Nayeon kedalam pelukan mereka. Tzuyu dan Dahyun pun tak kuasa menahan air mata mereka. Dahyun harus kehilangan orang yang ia hormati untuk ke dua kalinya.

Irene menghampiri tubuh Jeongyeon bersama Nyonya Im memastikan kembali denyut nadi Jeongyeon dan















Hilang... Tidak ada denyut nadi.

.

.

.

.

.

.

. Bersamboeng 

Kalau suka Vote & Comment ya ges ya.

Eternal Love || 2Yeon NaJeong || Jeongyeon Nayeon || ENDWhere stories live. Discover now