2. Pesona Salga

35.8K 6K 3.4K
                                    

Kita kembali menyaksikan kisah SalGalak💃

Komen hadir di sini👉🏻

Jangan lupa spam komen "SALGA WIL YU MERI MI?!"

Kata Salga kalau mau dapetin dia, kayang plus salto sebulan ges

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kata Salga kalau mau dapetin dia, kayang plus salto sebulan ges.

***








Salga menarik lengan jas putihnya, melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Alisnya sedikit terangkat mengingat pertemuan yang dia janjikan sepuluh menit lagi di parkiran fakultas kedokteran.

“Salga udah mau pulang?” tanya cewek berperawakan manis berkacamata di sebelahnya, menatapnya penasaran. Semua orang yang pernah sekelas dengan Salga pasti tahu bahwa cowok ini masuk kelas tepat waktu, begitu juga ketika waktu kelas usai. Tapi hari ini dia tidak langsung pulang seperti biasa, malah menuju laboratorium anatomi dan mendekam selama hampir setengah jam.

Sambil melepaskan jas putihnya, Salga  melirik gadis itu sebelum mengangguk samar, tidak repot-repot mengeluarkan suara. Lagi pula dia tidak kenal siapa cewek itu, untuk apa menjabarkan aktivitasnya kepada orang asing? Salga tidak ingin memboros energinya kepada orang yang tidak relevan.

Mulut cewek itu terbuka, hendak memperpanjang topik dengan Salga. Namun melihat cowok itu tanpa basa-basi berbalik pergi dengan jas putih tersampir di lengan kirinya, dia menelan kalimatnya kembali.

Salga turun dari lantai tiga dengan lift, berjalan tanpa tergesah-gesah menuju parkiran fakultas dengan postur tegap penuh percaya diri sekaligus memberikan kesan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Entah karena tubuh tinggi dan tegak serta wajahnya yang menawan atau karena memiliki aura yang kuat, dia akan dengan cepat menerima perhatian dari orang lain.

Hari ini dia hanya mengenakan kaos hitam yang melekat ke tubuhnya, membuat otot dadanya tercetak samar dari balik kain kaosnya, serta kaki panjangnya terbalut celana jeans berwarna broken white. Alas kakinya berupa sepatu bermerek Nike. Angin sepoi-sepoi berembus, mengacak rambutnya sehingga Salga mengangkat tangannya yang bebas untuk menyugar rambutnya ke belakang.

Setibanya di tempat tujuan, dia melirik waktu. Tersisa satu menit dari waktu yang dijanjikan, dia agak cepat tiba di sini. Salga merenung sejenak, seharusnya dia berjalan lebih lambat tadi.

“Ka-kak Salga....”

Cicitan gugup itu memasuki indra pendengaran Salga. Dia menoleh mendapati cewek berkepang satu dengan dress biru di atas lutut, menatapnya malu-malu. Karena jarak yang cukup dekat, Salga bisa melihat foundation yang agak cakey di beberapa area kulit wajahnya, blush on samar di tulang pipinya, serta eyeshadow coklat.

“Hape lo.” Salga menadahkan tangan kanannya di hadapan cewek itu.

“Kak Salga mau make sure? Video yang aku kasih gak palsu, kok. Jelas-jelas mereka bertaruh tentang Kakak.” Cewek itu dengan tergesah-gesah membuka pin ponselnya lalu meletakkan benda pipih itu di tangan Salga. Matanya kemudian menatap wajah Salga penuh antisipasi sekaligus kegembiraan.

UNRIVALED ✓Where stories live. Discover now