3. Antara Salga & kucing

34.6K 5.7K 3.3K
                                    

SESUAI JANJI YAA TARGET TERCAPAI UPDATE CEPET.

SEBELUM BACA, ABSEN DULU SINI👉🏻

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM :
@salgaaaaa
@shinyalph

VOTE DAN KOMENMU SEMANGATKU🤸‍♀️💫

***

“Kucing siapa nih, Ga? Cantik euy, siapa tahu bisa dijodohin ma kucing tetangga gue.”

“Yo, akhirnya lihat Salga.”

Shit, bos sekalinya nongol di tongkrongan malah bawa anabul.”

Ledekan-ledekan itu langsung meledak begitu para cowok berjumlah enam orang yang duduk mengelilingi meja pojok di warung yang berada di perempatan jalan dekat kampus melihat Salga masuk. Dibandingkan enam orang yang heboh, Salga malah berjalan dengan tenang sambil memeluk kucing berbulu putih menggunakan tangan kirinya. Dia menarik salah kursi plastik terdekat, memastikannya bersih sebelum duduk.

“Tumben lo ke sini, Ga?” tanya cowok manis berlesung pipit yang tengah membuka kulit kacang dengan sorot mata penasaran.

“Warung ini punya lo?” tanya Salga sinis membuat cowok berlesung pipit itu berdecak tak puas dengan tanggapannya.

“Bos itu sibuk cuy, calon dokter. Gak kayak kita, anak kuno. Kuliah-nongkrong, kuliah-nongkrong.” Cowok berambut coklat di samping Salga mengangkat suara dengan senyum semringah.

“Bener kata Genta. Yang kurang kerjaan mending diem.” Sebagai teman masa kecil Salga, Genta dan Abe—yang baru saja berbicara—harus membela sahabat mereka.

“Halah, bacot! Kuno ndasmu, kita itu kunang-kunang. Kuliah-nangkring, kuliah-nangkring. Kan jadi cakep masuk ke telinga.” Cowok berlesung pipit bernama Razka itu melempar kulit kacang ke arah Genta dan Abe.

“Sama aja, anjeng.” Genta memelototi Razka.

Circle mereka bernama JOMBI, yang berarti jomblo labil. Tempat tongkrongan andalan mereka adalah warung Bu Ijah yang lokasinya di perempatan jalan tak jauh dari kampus. Meskipun dinamakan JOMBI, namun circle ini berisikan tujuh cowok tampan rupawan dari berbagai jurusan. Salga dari kedokteran, Genta dari arsitektur, Abe dari peternakan, Razka dari teknik pertambangan, Kuzey dari hukum, Enver dari psikologi, dan yang terakhir bernama Nakla dari akuntansi.

Pencetus nama JOMBI sebagai nama mereka adalah Genta. Meskipun demikian, bukan berarti mereka benar-benar jomblo. Ada beberapa playboy pematah hati cewek-cewek di antara mereka, yaitu Abe, Enver dan Kuzey. Satu-satunya jomblo abadi di antara mereka yang tidak tertarik melirik cewek-cewek hanyalah Salga dan Nakla. Oleh sebab itu, terkadang mereka akan mengolok-ngolok Salga bersama Nakla telah menjalin hubungan terlarang di belakang mereka, yang tentu saja dihadiahi bogeman mentah oleh Salga dan Nakla.

“WOI ZEY, JANGAN KEBO! BANGUN!” Razka yang kesal meladeni Abe dan Genta merecoki Kuzey yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam.

“Berisik, bangsat.” Kuzey mengumpat merasa terganggu dalam tidurnya. Dia melirik Razka kesal dengan mata memerah. “Gue pulang subuh anak ngen, jangan ganggu gue.”

“Bajingan, main sampe pagi lo? Awas hamilin anak orang, bisa berabe. Nama baik kita pada tercoreng, gue gak mau ya—”

“SHUTTT!!!” Kuzey meletakkan jari telunjuknya di bibir Razka dengan agresif, dia menggeleng-geleng kepala sambil berdecak layaknya cicak berulang kali. “Gue bisa tuntut lo merujuk pasal 310 KUHP atas pencemaran nama baik. Nurut sama gue, oke?”

UNRIVALED ✓Where stories live. Discover now