Bab 11 - Persiapan untuk tahap selanjutnya. (Sedang Direvisi).

407 30 72
                                    

17 Maret 2028.

Lokasi Laut Teusfuis, 1033 km dari daratan Ziurfa.

3 hari lalu.

Pada ketinggian 27.000 kaki, ada 3 pesawat terdiri dari 1 C-130J-30 dan 2 F-16V terbang di langit dan membuat keributan dengan suara mesin mereka.

Hanya ada kesunyian yang terjadi di dalam pesawat, 3 bangsawan masih merasa tidak nyaman dan paranoid karena ini pertama kalinya mereka menaiki pesawat. Dirmuum sampai sangat berwaspada dan seolah sudah mempersiapkan sihir jika kemungkinan terburuk terjadi. Sedangkan Regfilia tampak menyesali tindakannya dan ingin pulang. Fivxug terlihat tenang tetapi melihat ke arah jendela. 3 bangsawan juga dari tadi hanya duduk sambil melihat sekeliling dalam keadaan terdiam.

Regfilia kembali melihat ke bawah dan sesuai perkataan orang-orang bahwa cuaca di perairan ini buruk dan berbahaya, dia merasa terkesan dengan benda terbang yang dinaikinya. "Cukup untuk diam-diamnya.".

Fivxug menutup matanya dengan tenang. "Aah, kita harus sebisa mungkin beradaptasi demi negara. Kau tak bisa selamanya seperti itu, Dirmuum, Regfilia.".

Dirmuum membayangkan jika bendera Ziurfa tertancap di pesawat ini. "Seandainya kita bisa membuat benda terbang seperti ini.".

"Jangan bermimpi." Balas Regfilia yang paham hanya dengan melihat betapa kompleksnya desain ruangan dan luar pesawat yang tidak dapat dipahami.

Dirmuum mulai menenangkan diri dan berusaha untuk percaya dengan kemampuan benda terbang yang mereka naiki setelah dia melihat prajurit Indonesia yang sangat tenang. "Hei, Regfilia. Kenapa seperti itu?".

Fivxug melihat Dirmuum dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Tidakkah engkau melihat, Tuan Dirmuum? Lihatlah sekelilingmu, banyak hal yang tak dipahami seperti cara kerja benda yang berputar itu. Semua ini membutuhkan pengalaman dan matematika kompleks. Terlihat mudah tapi sebenarnya susah.".

Dirmuum mengoreksi kembali kesalahannya dalam berpikir demi kebaikan di masa depan, saat dia melihat jendela setelah berpikir keras dia sadar bahwa kebosanannya telah tumbuh tak peduli ini adalah pengalaman terunik, dia mengeluh dalam hati tentang kapan mereka akan sampai. "Tinggi sekali.".

"Permisi, kami akan menyediakan buku. Apakah kalian sudah merasa nyaman?".

3 bangsawan mengangguk setelah itu mereka mengambil buku, kemudian mereka membaca buku yang sudah di terjemahkan ke bahasa Falksqin. Mereka terpaksa mengakui bahwa kualitas buku yang mereka baca sangatlah tinggi dengan gambar yang nyata. Mereka mempelajari berbagai hal yang dapat dipelajari dari buku itu.

Mata Fivxug menatap dengan penuh konsentrasi gambar-gambar kota yang ada di Singapura, Papua Nugini, Indonesia dengan penuh ketidakpercayaan murni. "..... Sulit bagiku untuk percaya kota mereka sehebat ini...." dia terus membaca dan membuka halaman lain. "Itu mungkin tidak mustahil, buktinya benda terbang ini. Siapa pun pencipta benda terbang ini adalah jenius." Pikirnya.

Dirmuum akhirnya mendapat kesimpulan hanya dengan melihat beberapa halaman buku. "..... Pak Fivxug, Nyonya Regfilia, dengan segala hormat logika kita tak laku untuk peradaban seperti mereka....ingat itu baik-baik.".

Fivxug dan Regfilia tidak menjawab tapi hanya setuju dalam hati.

Dirmuum melihat 8 prajurit Indonesia yang dari tadi hanya terdiam dengan berbagai perasaan rumit sambil menatap mereka.

"Kalian lapar?".

Mengatakannya saja sudah membuat Dirmuum ingat bahwa dia belum makan. "Iya. Terima kasih.".

"Aku juga." Balas Regfilia.

Perut Fivxug berbunyi. "Mohon makanannya.".

Tak lama kemudian, makanan datang dan itu adalah nasi goreng Malaysia.

8 Negara Dipindahkan Ke Dunia Lain (Prototipe).Where stories live. Discover now