BAD HUSBAND: Threat

29.9K 1.5K 24
                                    


Happy Reading!

*****

Zera menjalani hari-hari nya dengan tenang tidak ada penekanan seperti dulu ketika masih menjadi Istri dari Radeva, Zera cukup bahagia dengan kehidupan nya sekarang hanya saja wanita itu selalu rindu dengan kedua orangtuanya.

"Bagaimana jika suatu saat nanti Nathan bertemu ibu kandungnya?" Tanya Arsen

"Ntah." Zera mengedikan bahu nya tidak tahu.

Zera tidak tahu jawaban atas pertanyaan dari Arsen.

"Dan mengambil Nathan dari kamu?"

"Mengambil Nathan? Setelah dia membuang anak nya begitu saja seperti sampah? Dan ketika Nathan tumbuh menjadi dewasa dia ingin merebut Nathan? Itu tidak akan terjadi, Nathan hanya milik keluarga ini walaupun dia ibu kandungnya sekaligus."

Arsen terdiam, apa yang di katakan Zera tidak sepenuhnya salah dan pasti wanita itu tidak akan menyerahkan Nathan kepada orang lain walaupun itu ibu kandung Nathan.

Arsen mengelap bibir Nathan mengunakan sapu tangan bayi itu karena telah selesai makan, "Om pergi dulu ya." Arsen memberikan Nathan kepada Zera.

"Saya akan kembali ke kantor, jika perlu sesuatu hubungi saya." Arsen mengelus kepala Zera pelan setelah itu pergi dari taman di samping rumah Zera.

Zera mengembuskan napasnya pelan, pertanyaan Arsen membuat Zera overthinking.

"Nathan mau selalu sama mama kan?" Zera menatap mata bulat Nathan.

Bukan nya menjawab Nathan malah memukul bibir Zera, "loh kok mama di pukul sih?"

"Mam!"

"Hah? Nathan belum kenyang?" Zera tidak habis pikir masa iya Nathan masih lapar.

"Mam! Mam!" Nathan bertepuk tangan dengan wajah gembira.

"Mam? Oh mama?" Dan Nathan mengangguk antusias.

Oh astaga!

Dirinya lupa bahwa Nathan sering memanggil dirinya mama dengan kata mam.

Zera dengan gemas menciumi pipi tembem Nathan, dan di balas oleh tawa girang bayi itu.

*****

"Permisi pak, saya menemukan paket atas nama pak Deva di depan gerbang."

Deva mengalihkan perhatian nya dari laptop ke arah penjaga rumah. Deva menerima paket itu dan meminta penjaga rumah itu pergi.

Deva tidak pergi ke kantor karena kondisi nya yang belum pulih, Deva hanya mengawasi lewat laptop saja. Deva membuka isi kardus itu, saat kardus itu ke buka bau menyengat masuk ke dalam indra penciuman nya.

Deva menjauhkan kardus itu karena menemukan satu bangkai burung gagak, tangan Deva mengepal kuat. Siapa yang berani-beraninya meneror dirinya, dan Deva tidak merasa mempunyai musuh bahkan di dunia bisnis pun dirinya tidak memiliki musuh.

Seorang pelayan rumah datang untuk membersihkan paket itu, Deva pergi meninggalkan ruangan itu.

+628673456282
|Hadiah yang bagus bukan tuan Radeva?
|Anda pasti menyukai hadiah itu, ah ya!
Satu lagi bagaimana luka yang kemarin?
|Seperti nya jika saya membuat luka sedikit pada mantan istri anda tidak masalah bukan?
📷Send picture

Deva berlari masuk kedalam mobil dan mengendarai nya dengan kecepatan penuh.

"Anjing! Siapa yang berani neror gue?!"

Deva terus mengumpat kepada si pengirim pesan, tujuan Deva adalah rumah Zera, karena di dalam foto tersebut terlihat Zeta sedang bermain di halaman rumah wanita itu bersama Nathan.

Tidak butuh waktu lama mobil Deva sudah sampai datang di depan gerbang rumah Zera, lelaki itu memakirkan mobilnya asal.

Deva berlari masuk menuju Zera.

Zera beberapa saat terpaku saat Deva memeluk nya tapi setelah itu dia mencoba paksa untuk Deva melepaskan pelukannya, tangisan Nathan terdengar nyaring.

Balita itu terkejut karena kehadiran Deva dan suara mobil Deva yang berisik.

"Kamu kenapa sih Dev? Bawa mobil kaya orang kesetanan?"

"Kamu gapapa kan?"

Zera menautkan kedua alisnya, "kamu gila Dev? Kamu bisa liat sendiri aku sehat, aneh banget sih kamu."

Deva menghembuskan napasnya pelan, lega akan keadaan Zera, "kamu harus hati-hati."

"Hati-hati kenapa?"

"Intinya kamu harus waspada Zera, banyak orang di luar sana yang mau buat kamu celaka."

"Peduli? Sejak kapan? Ah maksudnya sejak kapan seorang Radeva peduli akan keselamatan aku? Aku cukup terkejut lihat sifat kamu yang berubah seperti ini."

"Zeraa, aku ga bercanda! Seseorang mengancam aku buat nyakitin kamu dan anak kita."

"Terima kasih sebelumnya atas kekhawatiran kamu, tapi kamu tenang saja ada Daffin dan Arsen yang selalu melindungi aku dan anak aku."

Jauh? Ya Zera semakin jauh!

Itu yang dirasakan Deva, tidak ada lagi tatapan teduh wanita itu seperti waktu pertama kali mereka bertemu dan menjadi sepasang suami-istri, Deva sadar luka yang dirinnya buat tidak bisa di sembuhkan oleh nya.

"Aku hanya khawatir Ra," gumam Deva pelan.

"Mau masuk dulu Dev? Ah tapi sepertinya aku sibuk karena harus memandikan Nathan." Zera secara tidak langsung mengusir Deva.

Deva tersenyum getir, "Aku akan pulang sekarang Ra," ucap Deva dan mendekati Nathan yang ada di gendongan Zera. "Hai boy! Kapan pulang? Nenek sangat merindukan mu." Deva mengecup seluruh wajah Nathan.

Setelah itu Deva menjauhkan diri dari Nathan dan pergi dari hadapan Zera, Zera sebenarnya tidak tega telah berkata seperti itu tapi ini demi kebaikan mereka berdua, Zera tau Deva masih berharap kepada dirinya. Bukan Zera yang terlalu percaya diri tapi ibu dari Deva selalu berharap dirinya mau bersatu kembali dengan anaknya

Dulu Zera berharap Deva bisa mencintai nya sama seperti diri nya yang mencintai Deva, Zera tidak munafik setelah beberapa minggu diri nya dan Deva menikah dia jatuh kepada pesona Deva, seiring berjalannya waktu Zera sadar bahwa sampai kapan pun Deva tidak akan menaruh perasaan kepada dirinya.

Hingga suatu saat Deva mulai berubah, senang? Bahagia? Oh tentu saja! Itu harapan Zera selam menikah, Zera sedari kecil memiliki impian memiliki keluarga seperti ayah dan bundanya penuh kasih sayang, tapi sayang perubahan Deva begitu cepat lelaki itu ternyata tidak bisa melepaskan mantan kekasih nya yaitu raya.

*****

Maap jarang up ehehe!
Soalnya saya sibuk sekolah 🙏
Ga janji tapi di usahakan bakal up nya ga terlalu lama

Jangan lupa vote and comment!

Thank you!

See you 🖤

BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang