BAD HUSBAND: she goes? (Epilog)

81.4K 1.8K 168
                                    


Sekian lama ga up! Akhirnya bisa up juga! Kalo kalian lupa alur nya kalian bisa baca part sebelumnya, jadi waktu baca ini ga aneh, maaf sebelumnya karena ngilang nya lama, Gomen!

Oh satu lagi kalian bisa mampir ke profil aku buat liat cerita terbaru aku, "DIOMEDES" jangan lupa mampir ya!

Happy Reading!

****

Proses keputusan hukuman Deva berlangsung lama karena pihak Deva memiliki dua pendapat yang berbeda, Deva meminta agar tidak ada pembelaan terhadap dirinya tetapi orang tua nya tetap bersikeras untuk menyatakan bahwa Deva tidak bersalah.

Tetapi hukuman tetap di berikan kepada Deva, tidak ada pembelaan yang keluar dari mulut Deva saat hakim membacakan keputusan hukumannya, Deva berpikir ini semua pantas di terimanya karena kematian Rana di sebabkan oleh dirinya.

Rere memberikan pelukan untuk anak semata wayangnya, hati nya sakit saat mengetahui putranya harus mendekam di penjara dengan waktu yang cukup lama.

"Deva titip Zera dan bayi dalam kandungannya." Deva menghapus air mata Rere dengan tangan yang di borgol.

Zera tidak menghadiri sidang Deva karena wanita itu jatuh sakit hanya Daffin yang hadir sebagai perwakilan Zera.

Deva di bawa oleh pihak kepolisian.

Deva hanya ingin semua menebus kesalahannya, ntah kesalahan terhadap Zera ataupun Raya. Deva tahu hukuman ini tidak ada artinya di bandingkan luka yang ia torehkan kepada Zera dan Raya.

Daffin menatap kasihan kepada mantan kakak iparnya itu, Daffin menatap tote bag yang di berikan Deva sebelum lelaki itu di bawa oleh pihak kepolisian. Deva menitipkan itu untuk Zera.

****

"Dari kak Deva."

Zera menatap sebentar tote bag itu sebelum perhatian nya kembali kepada baju bayi yang sedang ia tata rapih.

Daffin berdecak kesal, "lagi sakit bukan nya istirahat malah beresin baju, nanti sakit kak Zera tambah parah."

"Gimana persidangannya?"

"Lancar, bang Deva ga buat bantahan tentang kematian Rana. Padahal kalo bang Deva memberikan pembelaan hakim mungkin sedikit meringankan hukumannya."

"Tanpa pembelaan sedikitpun?"

Daffin mengangguk sebagai jawaban, remaja itu pamit pergi ke atas untuk mengistirahatkan tubuhnya yang pegal-pegal karena duduk terlalu lama di pengadilan tadi.

Zera mengambil Tote bag yang di bawa oleh Daffin, di dalam Tote bag itu berisi satu baju bayi laki-laki dan beberapa mainan anak bayi, perhatian Zera berpusat kepada kertas yang di gulung.

Maaf

Mungkin hanya kata itu yang bisa aku tulis Ra, maaf atas sakit yang kamu terima, mungkin ribuan maaf tidak bisa menghapus rasa sakit itu. Aku menyesal Ra, seharusnya aku melepaskan salah satu diantara kalian tapi karena keinginan aku membuat kalian menderita.

Semoga bertemu kembali di masa depan Nafeesa Zeraiah, satu lagi aku boleh minta agar nama anak kita di beri nama Dezero Narenda Hart, terima kasih Zera untuk semuanya. Semoga bahagia.

Zera meremas kertas itu rasa sesak melingkupi dadanya, perasaan Zera kepada Deva belum hilang masih sama seperti terakhir kali mereka masih mejadi pasangan suami istri, saat Deva memohon agar dirinya kembali kepada lelaki itu sebenarnya hati nya sedikit goyah tetapi Zera meyakini dirinya bahwa jika kembali bersama Deva dirinya masuk ke dalam lubang yang sama.

BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang