Spin Off -- The Fate of the Crow

1K 126 4
                                    

One-shoot dedicated to Sakura and Sasuke's empty plot in the Literacy Club.

***

Sasuke tidak memiliki begitu banyak teman ketika sebagian dari mereka tahu jika ia sedikit berbeda dari anak seusianya. Keluarganya termasuk ke dalam jajaran keluarga terpandang, yang mungkin juga perusahaanya tersebar di mana-mana, predikat itu tak lantas membuat lelaki itu begitu di dekati banyak orang.

"Ayahmu akan meninggal siang ini, sebaiknya kau pulang cepat."

"Kau bocah idiot yang pernah aku temui! Dasar gila!"

Sasuke saat itu baru saja berumur enam tahun dan saat masa kanak-anak ia meramalkan kehidupan teman baiknya, Ayah dari temannya akan meninggal oleh kecelakaan pesawat. Sasuke begitu khawatir dan segera memberitahu temannya, tetapi ia dibenci karena kalimatnya yang sembarangan itu, teman yang ia sayangi malah semakin membencinya ketika mengetahui jika fakta Ayahnya meninggal adalah kebenaran.

"Semua karena kata-katamu Sasuke! Kau anak iblis! Kau bukan temanku!"

Semenjak itu, Sasuke menjadi lebih pendiam. Ia tak memiliki teman bahkan sebagian anak-anak takut padanya. Air muka Sasuke begitu buruk hingga membuat orang begitu ragu apa ia benar hidup. Matanya sangat gelap dan dingin, orang tidak dapat menebak apa yang sedang di pikirannya. Tatapannya lemah tanpa emosi, seakan benda buatan.

Anak laki-laki yang masih begitu dini, biasanya menonjolkan aura yang lucu dan menggemaskan. Namun aura Sasuke tak sepantasnya di miliki anak berusia enam tahun. Itachi——kakak dari Sasuke menyadari jika adiknya tak memiliki teman satupun, cenderung menyendiri dan punya dunia sendiri. Itachi begitu khawatir, di usia semuda itu, Sasuke harus melewati kehidupan yang tak menyenangkan. Semua teman-temannya mengabaikan.

Lalu, Sasuke di putuskan untuk pindah sekolah, ke taman kanak-kanak milik keluarga senju. Itachi berusaha mengubah adiknya menjadi lebih ceria di tempat yang baru, namun Sasuke sendiri tidak percaya itu akan berlangsung pada hidupnya. Sebab lelaki itu bisa merasakan hal-hal yang negatif, semua anak dalam satu kelas terlihat individualis dan sombong karena berisi anak-anak terpandang.

"Hai aku Naruto." Suara itu lebih terdengar nyaring di telinga Sasuke, kepalanya mendongak dan bertatap dengan anak seusianya berambut pirang dengan mata birunya yang jernih.

"Sasuke." Sasuke menerima uluran tangan itu, sebab setelah melihat mata biru anak lelaki di depannya, Sasuke tahu bahwa setelahnya hidupnya akan jauh lebih mudah.

Naruto memiliki teman selain Sasuke, yaitu lelaki yang gemar melukis bernama Sai, mulutnya pedas dan tingkahnya sombong. Lalu ada Shikamaru yang seringkali tidak masuk kelas, selalu di temukan sedang bermain baseball dengan sang Ayah. Meski awalnya tak nyaman, namun Sasuke merasakan pertemanan mereka akan berlangsung lama.

Hari-hari berlalu begitu saja hingga ia tak sadar selalu mengikuti kemana Naruto melangkah, dimana lelaki itu bersekolah, Sasuke juga akan bersekolah di sana. Begitupun kedua temannya yang lain, Sai dan Shikamaru. Mereka ber-empat tidak terpisahkan.

Sampai kemudian, Sasuke tidak pernah merasakan lagi rasa khawatir yang berlebihan di sekitarnya, tentang kematian dan kehidupan yang jaraknya begitu dekat bahkan hanya di pisahkan benang tipis. Dalam pandangan Sasuke, semua orang memiliki benang merah di tangannya, ketika benang itu terlepas dan terbang ke udara maka hidup orang tersebut telah selesai di dunia.

Hingga di suatu siang ketika tahun pertamanya di SMA, untuk pertama kalinya, setelah beberapa tahun terlewat, Sasuke merasakan ingatan masuk ke dalam kepalanya, benang seorang gadis dalam ingatannya terlepas dan tubuh gadis itu menghantam tiang besi setelah terpental oleh mobil dengan muatan besar. Gadis itu berambut seperti kapas, matanya sehijau daun matang, tawanya nyaring———secara cepat ingatan itu lompat dimana Sasuke akan memeluk gadis itu di altar pernikahan. Mereka mencium satu sama lain diiringi harmoni yang selaras, gadis itu tertawa dan mengajaknya untuk terus hidup bersamanya. Ketika mengingat kepingan itu, jantungnya berdegup kencang.

Literacy Club [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt