dua

15.7K 1K 7
                                    

happy reading 🐣

Please votment 😽🙏

°°°°°°°°°°°

     bryce memasuki ruang kelas barunya setelah diantar oleh kepala sekolah tentu saja,hingga membuat guru yang sedang mengajar mengalihkan fokusnya pada bryce yang terdiam kaku melihat pada seseorang yang menampilkan seringai yang sayangnya sangatlah tampan membuat emosinya kembali naik.

"ayo perkenalkan diri kamu"

guru yang mengajar jam pelajaran pertama dapat dikatakan masih sangat muda, mungkin saja hanya beberapa tahun diatas mereka sehingga sang guru nampak malu-malu saat bertatapan dengan murid barunya itu.

  "gue bryce Axelle..gue anak pindahan,umur gue mau masuk 16 tahun"
semua mata memandang bryce dengan tatapan berbeda.ada yang menatap kagum karena paras elok milik bryce,namun kebanyakan dari mereka kaget saat mengetahui usia bryce yang baru mau masuk 16?
sementara umur rata-rata anak lokal ini saj sudah 18 tahun.ini mereka yang ketua-an atau memang bryce yang sangat ingin bersekolah saat dirinya masih memakai popok?

"k-kamu..kamu boleh duduk di kursi kosong dibelakang sana bryce"

bryce berjalan menuju meja kosong yang disebutkan oleh guru tersebut.jangan kira jika bryce tidak tau jika guru wanita itu curi-curi pandang padanya namun bryce hanya tidak tertarik dengan wanita tua seperti dia.

"mau gue colok mata lo?!"
bryce mendesis pada asta yang menatap padanya namun asta hanya tersenyum sinis,mengapa pacarnya itu sangat galak pikirnya.ya,asta memang sudah memiliki hak pada bryce karena perkelahian yang dimenangkan dirinya.

"udah duduk diem atau gue perkosa lo disini"
asta balas mengancam bryce yang terdiam mendengar kalimat vulgarnya.apa-apaan pria berkulit tan itu?dia pikir bryce takut dengan ancaman murahan itu.
bryce buru-buru duduk ke kursinya dengan tenang,ya dia akui memang sedikit takut pada asta.

"lo pindah,gue mau duduk disini"
asta menggebrak meja yang di duduki oleh seorang siswi berkaca mata tebal.pergantian jam pelajaran membuatnya bergegas untuk pindah tempat duduk kesamping bryce yang sedari tadi menolehkan kepalanya melihat sekumpulan siswa yang sedang latihan basket tanpa peduli ada keributan dari orang sebelahnya.

"asta mau duduk di kursi aku?"
siswi itu mengelus rambut kepang duanya dengan mata menatap berbinar pada asta.

asta menelan ludahnya kasar melihat tatapan memuja cewek yang cukup pendiam dikelas dan selalu membaca buku itu menampilkan sisi lainnya.memang benar kata orang jika tidak boleh melihat buku dari kulitnya saja.

tanpa lama menunggu pergerakan dari wanita didepannya,asta segera meraih tas dan buku paket miliknya untuk dipindahkan ke mejanya sendiri.dia bergerak cepat sebelum guru selanjutnya memasuki ruang kelas.

"lo gak akan lepas dari gue Axelle"batin asta senang.

bryce memasang kembali kupluk Hoodie nya dan menelungkupkan kepala diatas meja.mereka disuruh meringkas materi sedangkan bryce tidak membawa buku apapun karena memang rencananya baru besok bryce belajar penuh seperti yang lain.

asta yang sedang menulis sesekali akan melihat pada bryce yang menguap lebar tanpa ditahan. namun entah mengapa bryce tampak menggemaskan dengan bibir tebal seperti anak ayam bukannya jelek saat menguap.

"lo pinter rawat badan bryce"
asta bergumam dengan pandangan meneliti setiap inci tubuh bryce.meskipun bryce mengenakan Hoodie yang lumayan membungkus tubuh kecilnya namun tetap saja pinggang ramping bryce tetap tercetak jelas.

"lo sensitif banget sih hari ini, heran gue"
asta merenggangkan kedua kakinya agar juniornya tidak terhimpit didalam celana seragam hanya karena melihat tubuh bryce yang masih lengkap memakai pakaian, bayangkan saja jika bryce naked didepannya mungkin saat itu juga asta akan mati kehabisan darah.

°°°°°°°°°°

   
"eii bangun,bryce..."
asta mengguncang tubuh Bryce yang tidur menelungkup menghadap kearah jendela.
bryce menepis tangan yang sudah berani mengganggu waktu damainya lalu kembali melanjutkan tidur.perutnya memang sudah lapar namun bryce tidak terlalu mempedulikannya.asta memutar matanya malas lalu menarik pinggang bryce hingga tubuh kecil itu berdiri dengan oleng hampir saja limbung ke lantai jika asta tidak cekatan memegangnya.

"lo ganggu banget anjing!kalo mau pergi,pergi aja sendiri jangan nyusahin orang deh"

bryce menatap asta marah lalu menepuk dada pria didepannya pelan.jika saja bryce tidak mengantuk sudah pasti dia akn membalas kembali pukulan yang asta berikan disudut bibirnya tadi.
bryce berpegangan pada kerah baju asta yang terbuka dua kancing teratasnya dengan kepala tertunduk tanpa disadarinya tangan asta sudah memasuki Hoodie dan seragam yang dipakainya.

"lo pacar gue,jadi kemana-mana harus bareng terus sama gue"

tangan asta meremas pinggang bryce yang terasa sangat mulus ditangannya lalu menusukkan jarinya pada celana yang dikenakan bryce.

"udah lepasin gue,lo dibiarin malah keenakan bajingan"
bryce mengeluarkan kembali tangan asta yang berada didalam bajunya dan berjalan keluar kelas meninggalkan asta namun sebelum itu dia berhasil menginjak kaki kanan asta yang membuat pria itu berteriak kesakitan.

"lo perlu diajarin Axelle!"
asta ikut berlari menyusul bryce sebelum bryce hilang kembali dari pandangannya.

"sini duduk bareng gue,jangan bantah"
asta menarik tangan bryce menuju meja kantin yang telah diisi oleh teman-temannya.nampak saja perbedaan yang sangat jelas antara meja mereka dengan meja anak lain yang jauh lebih berisik.

"lo apaan sih?!gue ingetin sekali lagi kalo gue gak kenal lo dan lo juga gak kenal gue,jangan sok akrab sama gue anjing ,gue risih lo pegang terus"
bryce menyentak tangan asta namun asta nampaknya tidak mendengarkan ucapannya.
bryce mengangkat tangan asta lalu menggigit jari telunjuk asta  namun asta tentu saja sudah menebak aksinya sehingga asta memasukkan jari tengah dan telunjuknya pada mulut bryce.

"ta..tahan ta masih disekolah ini woii!"
pasha yang sedari tadi melihat kedua manusia yang berjalan bergandengan tangan lebih tepatnya asta memaksa memegang tangan bryce itu langsung bersorak heboh hingga membuat penghuni kantin menatap aneh padanya.
asta langsung menarik jarinya yag dilumuri oleh Saliva keluar dari mulut bryce karena kaget akan teriakan pasha.dia menarik pinggang bryce dengan sebelah tangannya tentu diiringi dengan pemberontakan tak berarti dari bryce.

"gue bisa jalan sendiri"
bryce berjalan mendahului asta yang tengah menjilat saliva bryce yang menempel pada jarinya tanpa rasa jijik sama sekali membuat orang lain memberi berbagai macam tatapan padanya namun asta sama sekali tidak akan terpengaruh dengan mereka.

"salut gue punya temen kayak lo ta, kapan-kapan bisalah bagi ilnunya"
rendy menepuk pundak asta yang telah mengambil tempat disamping  bryce tanpa peduli dengan kehadiran mereka.begitulah jika asta tertarik dengan seseorang,maka  dunianya akan terfokus untuk orang itu saja.

tapi dari yang mereka lihat selama ini asta hanya tertarik dengan dua atau tiga orang cewek saja dan itupun tidak bertahan lama karena asta akan cepat bosan.
mereka juga kurang yakin jika asta benar tertarik pada anak baru itu karena sebelumnya asta tidak pernah menaruh minat pada sosok lelaki,atau mungkin asta memang menjadikan anak baru ini sebagai target bulian semata?.

"mau makan apa?"
asta mencolek pipi kenyal bryce membuat teman-temannya bersorak senang.bryce bangkit dari kursinya lalu berjalan untuk membeli makan tanpa peduli dengan pertanyaan asta.

"yang satu ini beda ta,lebih susah kayaknya"
alif mengikuti arah pandang asta yang tidak lepas dari tubuh bryce membuat mereka semua mengangguk membenarkan ucapan alif.

"cepat atau lambat gue bakalan pastiin bryce mau ngakuin gue"
asta memukul meja keras hingga minuman milik fira tumpah karena semangatnya yang kuat untuk menaklukkan pemuda itu.
"ngakuin apa maksud lo?"
fira mengernyit heran dengan ucapan terakhir asta,dia sedari tadi hanya diam mengamati namun ucapan asta yang memiliki makna lain mampu membuat rasa ingin tahunya keluar.

"kalian nanti juga akan tau"
asta pun berjalan kearah bryce yang terlihat kesusahan mengantri makanan karena siswa dan siswi disana tidak ada yang mau mengalah sehingga membuat dirinya lah yang turun tangan meninggalkan berbagai pertanyaan bagi teman-temannya.

"Tbc.....


best boyfriend •(End)Where stories live. Discover now