empat

12.7K 902 4
                                    

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°

    "lo mau mampir dulu?"
bryce bertanya basa-basi pada asta namun pria itu malah mengiyakan ajakannya dan mendorong motornya memasuki gerbang rumah bryce.

"gue pikir lo bakalan nolak,tau gini gak gue tawarin tadi"
bryce berucap pelan namun masih dapat didengar oleh asta yang terkekeh pelan disampingnya.

"abang udah pulang?key kangen main sama abang"
asta memandang sosok kecil setinggi lututnya yang sedang merangkul tubuh bryce.jika dilihat-lihat wajah bryce dengan bocah kecil itu memang mirip yang dapat asta Pastikan jika ini adalah adiknya bryce.
"lo kangen main sama gue atau kangen nyiksa gue bocah?"
bryce mengangkat tubuh kecil key lalu mencium pipi halus key dengan sayang.walaupun terkesan kasar dalam berucap tapi percayalah bryce sangat menyayangi key adiknya satu-satunya.

key kecil memang sudah menunjukkan sifat yang tidak mudah diatur,juga dia memiliki mata yang tajam dengan hidung bangir yang membuatnya terkesan maskulin dibandingkan dengan bryce.

"lo gendong dulu sama dia gue mau nyamperin mama dulu"
bryce menyerahkan key pada asta yang diterima asta dengan kikuk namun masih menggendong key dengan erat.

"ayok masuk bang kita susul bang bryce"
key langsung menyadarkan asta yang terdiam dengan muka bengong.asta berjalan mengikuti langkah bryce namun key memintanya untuk berbelok keruang khusus bermain yang dibuatkan papanya untuk key bermain seharian.

"ini semua papa key yang beliin?"
asta bertanya dengan nada lembut pada key karena ingin menarik minat bocah kecil itu padanya dan menjadikan key sebagai alasannya nanti jika ingin berkunjung kembali kerumah bryce pacarnya.
asta sepertinya sudah mendapat perhatian key karena bocah dengan mata tajam itu nampak bersahabat dengannya.

"sebagian lagi bang bryce juga yang beliin buat key,bang bryce sayang banget sama key"
key memberikan sebuah pistol yang dapat mengeluarkan bunyi suara tembakan pada asta yang diterima dengan senang hati oleh asta,katakanlah jika asta bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja.

asta berlari kencang menghindari key yang menyerang menggunakan tongkat sihir kayunya dan bersembunyi dibelakang dinding yang terbuat dari jutaan pasang lego.mereka terus bermain dan tertawa kencang menikmati dunia fantasi mereka sendiri.

dilain sisi,bryce berjalan kearah dapur dan melihat mamanya yang sedang sibuk berkuta dengan bahan masakan.

"ma mau bryce bantuin?"
bryce membuka lemari pendingin lalu meraih sebotol susu pisang untuk menyegarkan kerongkongannya.tangannya melepas jaket milik asta dan menyampirkannya pada sandaran kursi.

"kamu udah pulang?tunggu bentar lagi masakannya jadi"
tari berjalan menghampiri putra sulungnya dan mengecup pelan puncak rambut bryce.bryce mengangguk mengiyakan ucapan mamanya dan menoleh kebelakang milihat kemana perginya adiknya dan asta.

"jangan-jangan key diculik asta lagi?"
bryce berseru kencang mengagetkan tari yang sedang mencicipi masakannya.

"kebiasaan deh kamu buat mama kaget, ta ta siapa maksud kamu?"
tari memang merasa ada yang kurang karena tidak ada lagi yang merecokinya dengan pertanyaan random saat dirinya tengah memasak,matanya membulat ketika teringat anak bungsunya yang hilang entah kemana.

"adek kamu mana bryce?!"
tari bersorak kaget lalu berlari menuju pintu depan dengan wajah cemas.mereka baru pindah beberapa hari kesini jadi tari tidak tau akan bertanya kemana kalau-kalau key memang hilang.

bryce mengikuti langkah mamanya menuju pintu depan,namun perhatiannya teralihkan saat mendengar suara tawa dan pekikan key yang berasal dari ruang tempat biasa mereka bermain.

"kayaknya key lagi main deh ma"
bryce menarik tangan tari menuju ruang bermain dan mendapati adiknya tengah berkejar-kejaran dengan asta yang juga tertawa lebar menikmati waktunya dengan key.
"siapa bryce?kok mama baru liat?teman kamu?"
tari memandang bergantian antara asta dan bryce untuk meminta jawaban.

"iya,t-teman baru ma"
bryce sedikit gugup saat menjawab pertanyaan tari karena status asli mereka lebih dari sekedar kata teman.

"woi bocah makan dulu nanti main lagi,lo juga"
bryce menghentikan kegiatan dua orang didalam sana yang terengah-engah kehabisan nafas.
asta tersenyum kaku pada tari yang dibalas dengan senyum lebar olehnya.bryce memutar matanya malas melihat sikap genit mamanya yang keluar jika sudah melihat pria tampan,lihat saja nanti bryce akan mengadu pada papanya yang tak kalah tampan yang merupakan keturunan asli Amerika.

°°°°°°°°°°°

"asta makannya apa sih kok bisa ganteng banget?mana tubuhnya berotot lagi"

tari memandang asta dengan binar mata kagum,dia bangga pada bryce yang pintar mencari teman seperti asta.

"asta makan sama kayak Bryce kok tan"
asta menunduk malu dan tersenyum kecil melihat mama Bryce yang juga welcome dengan kehadirannya.nampaknya jalan untuk mendekati beyce semakin terbuka lebar untunya membuat asta  tersenyum senang.

"asta boleh izin bawa bryce keluar nanti malam gak tan?asta janji akan jagain bryce"
ucapan asta membuat bryce tersedak makanannya sendiri hingga asta buru-buru memberikan segelas air putih padanya.apa-apaan asta ini bertindak semaunya saja pikir bryce marah.

"bang asta mau kemana sama bang bryce ma?"
key ikut penasaran kemana abangnya akan dibawa oleh asta karena rencananya malam ini dia akan tidur bersama bryce.

tari menatap ragu mendengar permintaan asta namun dia akhirnya mengangguk saja karena ucapan janji asta yang akan menjaga bryce terdengar meyakinkan.

"baliknya jangan kemaleman ya asta,bryce mudah masuk angin soalnya"
tari tersenyum kecil lalu melanjutkan menyuapi key makan, biarlah bryce menikmati masa mudanya dengan keluar bersama teman barunya disini pikirnya.
bryce yang akan menyangkal segera ditahan oleh asta dengan menggenggam tangan pemuda itu membuat bryce mendesah lelah.
baiklah bryce hanya kali ini lo nurutin bajingan ini,hanya kali ini bryce batin bryce menenangkan dirinya sendiri.

asta tersenyum penuh kemenangan karena bryce yang tidak menolak,sungguh asta sangat bangga pada otak pintarnya.

"asta balik dulu tante, nanti malam asta kesini lagi jemput bryce"
asta pamit dengan bersalaman pada tari lalu beralih mengusap kepala key yang sudah tertidur digendongan tari.
"nih bawa lagi barang lo"
bryce melemparkan jaket kulit milik asta yang tepat mengenai wajah pemuda itu membuat Tari mendelik tajam dengan kelakuan anaknya.namun bryce tidak menampakkan rasa bersalah membuatnya menghela nafas panjang.

"asta jangan panggil tante lagi, panggil mama aja sama kayak bryce"
bryce menatap horor pada mamanya sedangkan asta tersenyum dengan mata berkedip pada bryce yang lagi-lagi memicu emosi pemuda itu.

"iya ma,asta balik dulu"
asta menaiki motornya lalu menjalankan motor sportnya meninggalkan rumah bryce.
bryce mencuri sebuah kecupan dipipi tembam key lalu berlari kelantai atas menuju kamarnya berniat untuk istirahat meninggalkan tari yang menggeleng pelan.

Tbc.....

best boyfriend •(End)Where stories live. Discover now