enam belas

9.1K 591 1
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°
bryce berjalan menuju kelas dengan sedikit kesusahan,sesekali tangannya akan meraba pantatnya karena masih merasa nyeri dibagian bawah sana.
asta kemarin mengantarkannya pulang jam delapan malam,namun yang membuat bryce sangat beruntung adalah karena orangtuanya yang tidak berada dirumah.
pagi ini asta datang menjemputnya kerumah dengan mobil milik pria itu sehingga bryce tidak merasakan begitu banyak goncangan dengan menaiki motor.

"si bryce kenapa pincang gitu ta?"
pasha bertanya dengan nada polos pada asta namun berbanding terbalik dengan wajahnya yang tersenyum mengejek.tentu saja bryce akan kesusahan seperti itu karena jawabannya sudah pasti dapat ditebak setelah fira menanyakan keberadaan mereka semalam.dari yang mereka lihat saja sudah pasti asta sangat ganas saat bermain apalagi ini dengan orang yang teramat disayanginya, sudah pasti nafsu asta naik hingga ubun-ubun.

teman-teman asta memperhatikan bryce yang berjalan memasuki kelas dengan sedikit mengangkang membuat siapa saja pasti akan bertanya mengenai keadaan pemuda blasteran itu.
asta menggaruk kepalanya lalu tersenyum kecil mengingat bagaimana buasnya dia saat menyatu dengan Bryce.

"oh ya kalian tau gak gue sama bryce punya kalung aneh ini,kemarin juga kalung ini bersinar biru terus hilang gitu aja"
asta mengeluarkan kalung yang dipakainya lalu menunjukkan pada teman-temannya.rehan memegang kalung dengan ukiran rumit disekitar liontin bulan sabit milik asta dan mengeluarkan hp nya untuk searching.
"lo beli dimana ta?kok kayak kalung kuno gitu ya?"
fira juga ikut meneliti ukiran kalung asta dengan raut bingung,apalagi saat asta bilang kalung itu mengeluarkan cahaya menambah rasa ingin tahunya saja.

"ini dia"
rehan menunjukkan hasil pencariannya kepada asta yang dibaca dengan raut bingung.teman asta yang lain juga ikut membaca setiap kata demi kata yang tertera dilayar ponsel rehan lalu memandang tak percaya satu sama lain.
disan tertulis jika kalung itu adalah kalung milik suku pedalaman yang terkenal dengan kekuatan magis dan kesakralannya.
kalung itu memiliki pasangan dengan liontin bintang yang akan menemukan pemiliknya sendiri dan tidak akan pernah bisa dilepaskan.jika seseorang telah terpilih menjadi tuannya,maka kesakralan kalung ini akan keluar dengan sendirinya.

"ta jangan bilang lo dapet ini saat upacara pernikahan lo sama bryce?"
rendy memandang takjub dengan apa yang barusan dibacanya.memang dari ukiran kalung itu saja sudah menunjukkan adanya hal terpendam didalam Liontin itu.
"dan bryce juga punya kalung kayak gini ta?"
rehan bertanya dengan ekspresi wajah serius,matanya memandang bergantian antara asta lalu bryce yang bersandar pada kursinya.
"iya bryce juga punya juga"
asta kembali menyembunyikan kalung itu dalam kaos dalamnya.mereka terdiam dengan pikiran masing-masing hingga suara bel memecah lamunan.

"kita ke kelas dulu ta,nanti kumpul lagi di kantin"
mereka semua pergi menjauh dari kelas asta menuju ruang kelas masing-masing.asta menghembuskan nafas lalu berjalan santai kearah bryce yang sedang menutup mata dengan kupluk Hoodie nya.

"mau tidur di uks bryce?"
asta menyentuh pundak bryce yang terkejut dengan kehadirannya disini.bryce menggeleng pelan membiarkan asta berjongkok disampingnya dengan tangan yang saling bertautan.
asta sangat khawatir melihat wajah putih pucat bryce dengan bibir yang kering.memang ini salahnya yang tidak bisa berhenti menggempur beyce hingga pemuda ini demam.
"lo jelek kalo gitu ta,udah ah gue gak apa-apa"
bryce tersenyum melihat wajah memelas asta,dia mengelus wajah asta lalu merebahkan kepalanya menghadap pada pacar tampannya.

°°°°°°°°°°°°

     "bryce gue balik duluan kayaknya,tadi papa nelpon ada masalah sama kerjaan,nanti kalo gue luangin waktu jemput lo pas udah pulang ya"
asta menggenggam tangan bryce lalu menciumnya sekilas membuat bryce menatapnya heran.bryce menatap makanan yang dibawakan asta dari kantin namjn selera makannya hilang saat asta mengatakan akan pulang lebih awal.
"emang gak apa-apa sama absen lo ta?lo kok santai banget gue liatin"
asta terkekeh kecil lalu mengusak rambut bryce gemas.asta  harus segera pergi menyusul papanya karena memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai pemegang kendali perusahaan.asta memang nampak seperti remaja lepas seperti kebanyakan anak seusianya namun tanggung jawab asta sudah lebih dari itu.dia harus pandai-pandai mengatur waktu agar tidak merugikan dirinya dan keluarga tentu saja.

"kalo pengen tau tentang gue,lo bisa tanya langsung sama anak-anak sayang,gue cabut dulu ya"
asta mencium bibir bryce sekilas lalu berlari meninggalkan kelas karena waktunya tidak banyak.
masalah perusahaan selalu membuatnya tergesa-gesa harus meninggalkan waktu belajar namun guru sudah maklum dengan hal itu.

bryce mengetikkan pesan pada fira bertanya mengapa bryce sepertinya bebas hukum disekolah ini.matanya membulat sempurna saat menerima pesan balasan dari fira yang mengatakan jika sekolah ini adalah mutlak hak milik keluara asta.pantas saja jika semua orang terlihat menyegani asta,jadi inilah alasannya.

waktu istirahat yang sedang berlangsung membuat bryce tidak mau pergi kemana-mana karena asta yang sudah membelikan bermacam makanan untuknya,jadi bryce memilih meminum air dingin dengan ditemani sebungkus Snack.

"si asta balik awal ya? terus bryce kok gak ngantin sih?"
alif terus memperhatikan setiap orang yang memasuki kantin namun tidak ada bryce yang ikut berjalan mencari makan kesini.meraka sudah menganggap bryce sebagai orang yang sama pentingnya dengan asta karena status bryce sebagai istri asta.awalnya memang bryce merupakan sosok yang menyebalkan dengan mulut kotor nya yang membuat darah mereka mendidih setiap bocah itu bersuara.namun karena asta yang tertarik dengan bryce sehingga membuat mereka lama-kelamaan mulai dekat dan menyelami karakter asli Bryce yang perhatian dan baik membuat mereka menerima sosok pendek itu.

"mau samperin gak?siapa tau anaknya belum makan terus gak bisa jalan kesini"
rendy berdiri diikuti oleh temannya yang lain lalu mereka semua berjalan meninggalkan kntin menuju kelas asta.disana mereka melihat bryce duduk memakan makanan yang entah dari mana dia dapatkan.

"kita capek-capek khawatirin lo bryce,lo malah nyantai makan disini"
rehan memukul meja yang ditempati bryce membuat pemiliknya memutar matanya malas dan terus melanjutkan makan.
"udah mendingan bryce?"
fira mengecek suhu tubuh Bryce lalu membandingkannya dengan suhu tubuh pasha hingga membuat pasha menatap heran.mereka mengelilingi meja Bryce lalu bercerita mengenai kalung yang ada dilehernya yang membuat bryce melotot kaget mendengar cerita kalung tersebut.

"kalian tau asta kerja apa sampai ninggalin sekolah kayak gini?"
bryce mengubah topik pembicaraan saat teringat asta yang terburu-buru pulang kerumah.
"asta mimpin anak perusahaan keluarganya disini bry, tanggung jawab dia berat banget gue jadi kasihan liatnya"
alif mengusap sudut matanya seolah memang benar ada air disana membuat fira berdecak malas.bryce mengangguk kecil mengetahui kekasihnya itu sudah menjalani hari yang berat selama ini mambuat dadanya nyeri membayangkan bagaimana tertekannya asta menangani pekerjaan dan tetap bersekolah.

"yaudah bryce,nanti kalo asta belum jemput sampai juga,lo bisa pulang sama kita"
rendy menepuk bahu bryce sekilas lalu berbalik menuju kelas karena waktu istirahat sudah berakhir.bryce mengangguk lalu kembali menelungkup diatas meja mencoba tidur kembali, untung lah guru yang mengajar tidak datang jadi dia bisa tidur tanpa takut.

Tbc......
   

best boyfriend •(End)Where stories live. Discover now