delapan belas

8K 575 1
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°

   asta kembali melihat ponselnya yang bergetar, lagi-lagi menampilkan nama alif disana.ini sudah ketiga kalinya alif menghubunginya namun asta sepertinya tidak berniat mengangkat panggilan itu karena dia butuh sendiri saat ini.pekerjaan yang harus diselesaikan ditambah masalah hatinya membuat asta ingin melepaskan tekanannya seorang diri.

"apaan anjing,lo ganggu gue terus"
asta akhirnya menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan alif.
"lo anjing asta,bini lo masuk uks bangsat!"
ucapan alif membuat asta tersentak kaget lalu segera berlari meninggalkan rooftop tanpa mematikan sambungan telepon lebih dulu.
"giliran ini aja lo cepet"
alif berdecak kesal lalu mematikan hp nya,dia mengintip kedalam uks melihat bryce yang sudah sadar.

asta melangkah melewatu tubuh alif memasuki uks hingga membuat terkejut orang yang berada didalamnya.asta mendekati bryce lalu memeluk tubuh itu erat membuat pasha dan petugas uks disana melangkah mundur memberi ruang pada mereka.
"lo kenapa bisa masuk kesini bryce?baru gue tinggal sebentar malah berakhir disini,diapain sama si alanjing itu?"
asta memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada bryce hingga membuat bryce terkekeh geli.ini dia astanya yang akan sangat protektif terhadapnya dan akan berubah menjadi sosok yang hangat serta cerewet disamping image bad yang melekat pada dirinya.

"tadi cuma pusing aja kok,alan baik sama gue"
tanpa sadar bryce telah memuji alan didepan asta hingga asta terdiam dengan wajah berubah datar.
"lo kemana gue cariin juga kok baru muncul sekarang?"
bryce yang tidak menyadari perubahan wajah asta terus berbicara mengenai alan yang humoris dan sangat menyenangkan dijadikan teman.

"gue ketoilet sebentar bryce"
asta yang tidak dapat menahan emosinya lagi mendengar pacarnya yang terus-terusan memujk orang lain akhirnya berlalu pergi dari uks dengan alasan ingin buang air.

"lah kok malah ninggalin gue bangsat?"
bryce turun dari ranjang uks lalu berjalan mengikuti asta.rasa pusingnya juga sudah lumayan berkurang setelah istirahat tadi membuat bryce sedikit berlari mengejar asta yang telah hilang dari pandangannya.

"ta lo kenapa sih hari ini kok aneh banget?"
bryce berdiri dipersimpangan antara ruang kelas dan kantin.bryce mendekat kearah kantin berencana untuk mengisi perutnya lebih dulu baru kembali menghampiri asta lagi.

"hwwekkk...anjing kok bau banget"
bryce menutup hidungnya dengan menaikkan baju seragam.biasanya jika dia memasuki area kantin makan perutnya akan bergemuruh lapar namun kenapa saat mencium aroma makanan membuatnya mual?

"ini fiks gue keracunan deh kayaknya"
bryce segera pergi menujj kamar mandi karena sesuatu meminta keluar dari perutnya.
"oekkk...akhh...sialan!"
bryce meringkuk ditembok kamar mandi sesudah memuntahkan cairan bening dan pahit dari mulutnya.tangannya meraba ponsel lalu menghubungi nomor asta yang tidak aktif, sepertinya asta mematikan ponselnya.

bryce duduk bersandar dilantai kamar mandi untuk menghilangkan rasa mualnya lalu bangkit menuju kelas berencana meminta izin untu pulang lebih awal.

"lo yakin gak mau gue anterin sampai rumah bryce?"
alan memegang lengan bryce karena tubuhnya yang lemas seakan tidak kuat berdiri.
"gak,gue gak apa-apa lan,thanks ya"
bryce memasuki taksi yang dipesankan alan lalu tersenyum kecil hingga alan menutup pintu kembali.bryce menutup matanya lelah berencana untuk terlelp sejenak.

°°°°°°°°°°

  bryce tertidur lelap bersama key disampingnya memeluk mainan robot yang baru dibelikan papanya kemarin.tari khawatir mengapa bryce pulang lebih cepat dari biasa namun setelah bryce mengatakan bahwa guru ada rapat barulah dia menghela nafas lega.

"bryce makan dulu sana,mam udah masak makanan kesukaan kamu lo"
tari menggoyangkan tubuh bryce yang tidur hingga anaknya itu  terduduk dengan mata yang masih terpejam.
"key gak dibangunin juga ma biar makan sama kita?"
bryce mengusap keringat dikening adiknya lalu mengambil sehelai tisu untuk mengeringkan.

"ma,ada beli jeruk gak?"
bryce yang telah duduk dimeja makan merasa kembali mual hingga pikirannya hanya menginginkan sebuah jeruk saja.tari menyodorkan keranjang yang berisi bermacam-macam buah kehadapan bryce.bryce mengambil jeruk lalu membelahnya menjadi dua bagian.

"gila,baru tau gue kalo lo harum banget ternyata"
bryce kembali menghirup aroma khas buah jeruk yang masam lalu memakannya rakus.
"nasinya dimakan dulu bry nanti kamj sakit perut"
tari meraih buah jeruk dari tangan bryce menggantikan dengan sepiring nasi.bryce memakan beberapa suapan saja sembari berusaha keras untuk tidak memuntahkannya.
bryce mengambil segelas air dingin lalu meminumnya hingga tandas tak bersisa.

"ma udah ya bryce kenyang"
bryce bangkit meletakkan piring kotor di wastafel lalu mengambil dua buah jeruk untuk dibawa ke kamarnya.
bryce melihat hp nya yang terus bergetar pertanda banyaknya pesan masuk.
bryce membalas pesa alif yang bertanya bagaimana keadaannya dan membalas singkat pesan itu agar alif tidak khawatir lagi.

"bang mama mana?"
key terbangun dari tidurnya lalu  berjalan kearah bryce yang duduk disofa.bryce mengusap rambut key gas melihat wajah bangun tidur adiknya yang memiliki bekas bantal dipipinya.
"mama dibawah,udah lo mandi sana"
bryce mengecup pipi key lalu mengantarkan adiknya menuju pintu kamar.dia memandang tubuh key yang menuruni tangga hati-hati takut adiknya akan terjatuh,setelah key sampai dilantai bawah bryce segera menutup pintu kamarnya kembali.

asta memacu mobilnya agar segera sampai dirumah.asta  mencemaskan keadaan bryce namun rasa marahnya masih menguasai kepalanya membuat asta menghindari pemuda manis itu.
bryce sempat menyuruh alif untuk mengirimi bryce pesan bertanya bagaimana keadaan kekasihnya itu yang telah pulang duluan meninggalkannya.

"alan bangsat buat hubungan gue renggang aja anjing!"
asta kembali mengutuk alan yang gencar mendekati istrinya.
asta memang melihat bagaimana alan yang memapah bryce memasuki taksi sehingga membuat kepalanya kembali panas.ingin rasanya asta pergi menemui alan dan memukul kepala bajingan itu hingga tak bernyawa lagi,namun rasa pertemanan masih membuatnya dapat berpikir jernih.

asta memarkir mobil didepan rumahnya lalu turun dengan tergesa-gesa.dia Memang sengaja membawa mobil agar bryce tidak kepanasan saat pulang sore hari.

"udah pulang sayang?mau langsung makan?
sarah yang melihat kedatangan asta menyambut dengan ramah.asta langsung berjalan kearah mmanya dan merangkul tubuh wanita itu erat.
asta memang sosok yang tangguh namun jika ini bersangkutan dengan hatinya,asta akan berubah menjadi sangat sensitif.
"kamu tenang dumu, nanti cerita sama mama oke?"
sarah menepuk punggung anaknya pelan dan menarik putranya itu agar duduk dikursi sofa membuat asta semakin mengeratkan pelukannya dengan air mata membasahi baju yang dipakai oleh sarah.

Tbc......

best boyfriend •(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang