sembilan

10.9K 743 3
                                    

Typo🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°

     perjalanan sekitar 3 jam sudah mereka tempuh tanpa halangan yang berarti.asta dan teman-temannya juga sudah tiba di penginapan yang sudah dipesan jauh hari.sebenarnya acara muncak seperti ini sudah sering mereka lakukan namun yang membuat spesial kali ini bagi asta dikarenakan kehadiran bryce.

"kalian atur aja sama siapa mau sekamar"
asta menyeret bryce untuk mengikutinya memasuki sebuah kamar dilantai 3 yang dapat dipastikan jika itu merupakan kamar yang mewah.
"gue gak mau sekamar sama lo anjing"
bryce menarik tangannya yang berada dalam genggaman asta namun sepertinya tidak akan terlepas dengan mudah.
"gue gak bakalan kelepasan lagi bryce,lo tenang aja"
asta membuka pintu kamar dengan kartu yang diberikan oleh resepsionis tadi dan mendorong tubuh bryce kedalam.

"siapa yang percaya sama om mesum kayak lo"

"gue mesum tapi lo juga ikut nikmati Axelle"
asta meletakkan barang yang mereka bawa lalu membuka tirai yang menutupi kaca besar hingga menampakkan pemandangan hijau alami yang sangat sejuk dipandang.
bryce menganga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya,selama dia pindah kesini dia belum sempat bepergian karena disibukkan dengan kegiatan sekolah ditambah harus selalu menemani key bermain.
"ada ya tempat indah kayak gini?"
bryce berjalan mendekati balkon dimana asta tengah duduk santai.dia takjub melihat air terjun disebelah utara yang dekat dengan hotel tempat mereka sekarang.bahkan suara gemericik air pun dapat terdengar dengan jelas.

"udah gak usah kuno bryce"
asta menarik pinggang bryce agar duduk dipangkuannya lalu memeluk tubuh pemuda itu erat.rasa lelah perjalanannya seakan menguap hilang mendapati reaksi memuaskan dari bryce yang tak segan menunjukkan rasa kagumnya.
"gue seneng kalo lo suka tempat ini sayang"
asta mencium pipi bryce sekilas dan menatap lama wajah bryce yang tidak ada bosannya berkata wah ini bagus,wah disini sejuk.

"nanti setelah makan siang kita akan pergi ke air terjun,lo mau ikut kan?"

"ya ikut lah,buat apa gue disini kalo cuma numpang tidur aja"
bryce menanggapi pertanyaan asta dengan menggebu.sungguh dirinya sangat tidak sabar untuk menyatu dengan alam nanti.
"yaudah,sekarang lo tidur dulu sana"
asta kembali mengecup ujung bibir bryce lalu membiarkan pemuda itu pergi beristirahat sebentar sementara dirinya duduk disini sambil menikmati batangan nikotin.

°°°°°°°°°°°°

      mereka semua sedang berjalan menuju air terjun yang tadi dimaksud asta.cuaca siang yang cukup panas membuat bryce hanya memakai celana pendek sebatas paha saja dengan atasan kaus hitam polos.sedangkan asta memakai celana training longgar serta baju kaos putih tanpa lengan ditambah headband yang melingkar dikepalanya menambah kesan tampan tidak manusiawi padanya.
"ta nanti disana boleh mandi kan?"
rehan bertanya pada asta sembari tangannya memegang kamera untuk mengabadikan momen mereka disini.kebanyakan yang dipotret oleh rehan adalah alam sekitar dan tentu saja pasangan yang membuat iri disini.

"kata penjaganya sih boleh,tapi gue saranin buat lebih hati-hati aja"
asta menggandeng tangan bryce untuk memastikan pacarnya itu tidak terjatuh karena dia sudah berjanji pada orangtua bryce untuk menjaga anaknya.

"disini rame juga ya"
rendy membuka mulutnya setelah mereka tiba di lokasi air terjun.memang keadaan disekitar sedang ramai karena mereka memilih kesini akhir pekan tentu saja membuat tempat ini ramai dikunjungi.suhu udara juga sangat sejuk karena embun yang dihasilkan oleh air terjun.
bryce berjalan kearah kolam yang ramai pengunjung dan membuka sepatunya.
"ta lo pantau si bryce sana,gue khawatir dia ditempelin cowok-cowok"
fira yang melihat kehadiran bryce mampu membuat puluhan pasang mata disana terpesona segera mendorong tubuh asta agar mengikuti bryce.asta juga sempat memperhatikan jika beberapa pengunjung menaruh minat lebih pada pacarnya hingha yang membuatnya menggeram marah apalago saat ini bryce hanya memakai celana yang kelewat pendek.
"harusnya gue suruh dia ganti celana dulu"
asta bergumam halus lalu sedikit berlari mendekati bryce.

"sayang,kok ninggalin aku sih"
asta merangkul pundak sempit bryce dan sengaja mengeraskan suara agar terdengar oleh pria yang berniat menghampiri pacarnya.sungguh jika ini bukan tempat umum mungkin asta sudah mengamuk pada lelaki itu.
bryce menaikan bahunya acuh lalu berjongkok untuk memasuki kolam air terjun dengan hati-hati.
asta juga mengikuti bryce memasuki kolam dan duduk dipinggirannya saja menikmati senyum lepas dari wajah manis bryce.

"eh asta?lo disini juga?"
bryce memicingkan matanya melihat kehadiran sosok yang sudah ditetapkannya sebagai musuh sejak pertemuan pertama mereka di toilet sekolah.
asta hanya mengangguk saja sebagai tanggapan dan beralih memperhatikan bryce kembali.
"gue duduk disini ya ta,gue gak punya temen kesini soalnya"
tiara tidak kehilangan akal karena diabaikan oleh asta,dia duduk disamping asta lalu mengikuti arah pandang lelaki tersebut.
"bryce juga ikut kesini ya ta? kebetulan gue juga mau kenalan sama dia,gemes gue sama wajah manis dia"
tiara berucap dengan senyum lebar diwajahnya hingga membuat asta tertarik untuk menanggapi ucapannya yang membahas wajah manis bryce.

"bryce emang manis banget,gue kalo bareng dia rasa pengen gigit pipinya terus"
asta berucap semangat pada tiara tanpa dia sadari jika bryce menatap kesal padanya.tiara tersenyum sinis pada bryce yang tampak kesal lalu kembali mengubah raut wajahnya menjadi ramah kembali saat melihat pada asta.

bryce keluar dari kolam lalu mendekat pada asta dengan senyum manisnya.
"ayo ta,gue udah gak minat lagi disini,rasanya gue merinding kayak ada setan ya disini?"
asta berdiri lalu menggandeng tangan bryce meninggalkan tiara tanpa pamit membuat wanita itu menatap kesal pada bryce.dia kira bryce yang akan pergi dari sini meninggalkannya bersama asta tapi kenapa malah dia yang ditinggal sendiri.
bryce berbalik melihat tiara lalu mengedipkan sebelah matanya dengan senyum sinis yang menghiasi bibir tebalnya.
"fuck off...,i always win bitch"
bryce berucap tanpa suara menertawakan tampang menyedihkan wanita itu.dia melihat beberapa wanita lain yang nampaknya teman dari tiara mulai berjalan mendekat tapi Bryce tidak ambil pusing dengan hal itu.

sementara dilain tempat teman-teman asta juga menikmati waktunya dengan bermain air bahkan alif dan rendy sudah telanjang dada berenang pada kolam air terjun yang cukup luas.sensasi air dingin membuat mereka lama-kelamaan merasa kedinginan hingga mendatangi stand makanan yang menjual minuman hangat.
"fira,lo potoin kita berempat dong"
pasha menyerahkan kamera pada firanyang diterima malas oleh wanita satu-satunya yang bisa menembus circle pertemanan mereka.

"1..2...3...nih bagus"
fira menyerahkan kembali kamera pada pasha lalu beranjak duduk dibatu besar yang tidak terken air lalu membakar sebatang rokok.dia terkekeh pelan melihat wajah tak bersahabat temannya karena belum bergaya namun dia sudah memotretnya.

"bryce lo mau minum gak?nih udah kita pesenin buat lo sama asta"
rehan menyerahkan dua cup kopi pada asta lalu kembali berjongkok dengan tubuh ditutupi handuk.
"kalo minumnya udah habis kita bisa balik ke hotel,hari juga udah mulai gelap"

"lah kok cepet banget sih ta,gue kan masi mau disini"
bryce menatap tidak percaya pada asta,dia baru ingin berendam disini tapi asta malah mengajak mereka segera kembali ke hotel.
"besok kan bisa kesini lagi bry"
asta memeluk tubuh Bryce agar pria itu tidak marah padanya.
"ehhemmm...kita masih disini ya omong-omong"
alif berdehem keras membuat beyce yang menikmati perlakuan asta langsung tersadar dan menjauhkan dirinya.

"ayok balik..
bryce sudah berjalan lebih dulu karena rasa malu pada teman-teman asta.asta berdecak sebal pada alif yang tersenyum canggung lalu segera berlari kearah hotel untuk menjauhi asta.
"bryce malu-malu dong ta"
fira tersenyum yang dibalas asta dengan tatapan puas.mereka semua berkemas lalu segera berjalan menuju penginapan.

Tbc.....
     
     

best boyfriend •(End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum