lima belas

9.9K 669 5
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°

    
     "gue gak tau lo punya apartemen sendiri"
bryce melihat keadaan sekeliling apartemen asta yang sangat luas juga berisi barang-barang mewah.
asta berbaring dipaha bryce dengan wajah menghadap keperut bryce.
"gue juga jarang kesini"
asta menaikkan baju seragam yang dipakai oleh bryce hingga menampakkan perutnya.dia mengelus dengan lembut hingga membentuk pola abstrak.bryce menggigit bibirnya lalu mendongak membiarkan asta berbuat semaunya.

ngghhhh....hahhh..hahh...
asta mendudukkan dirinya disamping tubuh bryce lalu dengan cepat membuka pakaian bryce hingga setengah telanjang.
"let me fuck you bry"
asta mencium bibir tebal bryce lalu menjilatinya membuay sakiva keduanya mengalir.dengan cepat asta mengangkat tubuh bryce dan membaringkannya diatas kasur.

mereka kembali memagut bibir satu sama lain dengan tangan asta yang cekatan menurunkan celana yang digunakan bryce menyisakan dalaman saja.
bryce meremas kejantanan asta yang masih berbalut celana membuat asya terkekeh pelan.bryce segera membuka pakaian asta lalu tubuh keduanya kembali mempersempit jarak mereka.
asta menghirup aroma yang keluar dari tubuh bryce lalu menghisap leher hingga turun pada kedua nipple Bryce.

tangan asta menarik celana bryce lalu mengalungkan kaki bryce dipinggangnya.bryce meremas kedua lengan asta yang terbentuk dengan baik membuat asta diambang batasnya.
asta tersenyum kecil lalu meraba lubang Bryce yang berkedut membuat bryce tersentak karena rasa asing yang baru kali ini dirasakannya.

bryce meraih penis asta lalu mengurutnya dengan cepat membuat asta menggeram halus.asta beralih menghisap dada bryce.
asta menghentikan pergerakan tangan bryce lalu melebarkan kedua paha pemuda dibawahnya hingga bryce menolehkan kepalanya malu.asta memposisikan miliknya didepan lubang bryce lalu mendorongnya perlahan.

akhh!!...
bryce berteriak sakit saat asta langsung memasukkan dengan beberapa kali sentakan membuat lubangnya terasa robek.
tangan bryce mendorong dada bidang asta agar segera keluar darinya karena rasa sakit yang sangat.
"tenang sayang..."
asta meremas kedua belahan pantat bryce untuk mengalihkan rasa sakit kekasih hatinya itu lalu mulai mendorong pelan saat bryce mengangguk.

asta menggeram kasar saat lagi-lagi miliknya diremas kuat oleh lubang asta yang sangat ketat.rasanya asta akan segera mengeluarkan cairannya saat pertama kali menembus Bryce namun sukurlah pertahanan dirinya cukup kuat hingga terus menghentak tubuh bryce yang sudah kacau dibawahnya.
asta semakin mempercepat gerakannya menumbuk lubang bryce namun perhtian keduanya teralihkan saat kalung yang tergantung pada leher mereka tiba-tiba bercahaya kebiruan persis seperti warna api saat mereka melakukan upacara adat tempo hari.

baik asta maupun bryce tidak terlalu memperhatikan iti karena mengejar pelepasan mereka yang terasa sangat dekat.
ngghhh..ahhhh....
desahan bryce menjadi pertanda bahwa puncaknya telah sampai membuat tubuhnya melengkung keatas.asta semakin dibuat gila melihat wajah seksi bryce yang menutup mata dengan bibir yang digigit menciptakan kesan yang sangat panas.
asta semakin kuat menghentak lubang bryce lalu menyemburkan cairannya didalam tubuh bryce yang  bergetar hebat.asta mencium kening bryce lama memeluk tubuh itu erat.

kalung yang mereka kenakan juga sudah mengeluarkan sinar tepat saat mereka mengalami pelepasan entah kenapa tapi mereka tidak akan mempedulikan hal itu saat ini.

asta membalik posisi bryce lalu mengangkat pinggang bryce hingga menungging dibawahnya.
"gue capek asta!"
bryce akan segera menjauh dari dekapan asta yang kembali mengeras didalamnya namun tentu saja asta tidak akan membiarkannya pergi begitu saja hingga mereka kembali melanjutkannya hingga waktu sudah berganti malam.

°°°°°°°°°°°°

   asta melihat wajah bryce yang tertidur kelelahan dalam pelukan hangatnya.dia menempelkan pipi lembutnya pada dada asta seolah sedang mendengar musik pengantar tidur dari detakan jantung asta.
"bryce...gue kenapa bisa setergila ini sama lo?pelet lo kuat banget bry"
drrtt...drrttt...
suara getaran hp mengalihkan perhatian asta dalam mengagumi karya indah yang hidup didepannya.dia meraih ponsel yang berada diatas meja lalu melihat nama orang yang menghubunginya.

"ya fir?gue lagi sama bryce diapart"

"...................."

"iya dia aman sama gue,nih lagi bobok orangnya"

"...................."

"iya iya,gue tutup dulu"

asta kembali meletakkan ponselnya dan kembali menutup matanya dengan bibir tersenyum manis mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuatnya bahagia karena berhasil menjadikan bryce sepenuhnya miliknya.

   "dan kamu tau asta lagi deket sama siapa?mama liat wajah dia senyum-senyum terus sepanjang jalan tadi"
sarah menghentikan pergerakan tangannya memotong wortel dan melirik pada anak sulungnya zidan yang berada dirumah karena tidak memiliki jadwal kuliah pada hari ini.
"nanti pasti asta akan cerita sendiri sama mama,dia lagi tergila-gila banget sama seseorang sekarang ma"
zidan tersenyum geli melihat raut heran mamanya lalu kembali melanjutkan mencuci piring.dia yang baru bangun tidur tentu saja dikejutkan dengan kehadiran orangtuanya dirumah.setaunya mereka baru siang nanti tiba di bandara lalu kenapa orangtuanya sudah duduk santai diruang keluarga.

"yaudah mama terima kabar baiknya aja deh"
sarah kembali lanjut memasak sup ayam  serta beberapa makanan lain sedangkan zidan sudah mengaduk adonan tepung yang akan dibuatnya menjadi kue kering.
zidan memang sudah biasa memasak sejak orangtua mereka sering meninggalkan rumah untuk perjalanan bisnis sehingga dia lah yang mengambil alih memasak untuk dirinya dan asta.sedangkan asta sudah dipercaya oleh papanya untuk memimpin beberapa anak perusahaan disini karena dari kedua putranya,asta lah yang lebih memiliki jiwa kepemimpinan.

"asta pasti capek ma harus kerja lembur tiap malam ngolah dokumen terus,kita jangan marahin dia ya kalo misalnya asta keliru"
zidan memandang sendu pada sarah menyampaikan rasa sayang serta khawatirnya sebagai kakak yang melihat waktu asta harus terbagi diusia mudanya.
sarah berjalan mengelus kepala putranya yang memang memiliki perasaan sensitif.

"mama ngerti apa yang mau coba kamu sampaikan sayang"
sebagai seorang ibu yang telah bersama dengan putranya tentu membuat sarah paham dengan maksud dari ucapan zidan.sekarang ini dia hanya akan menunggu asta untuk mendatanginya sendiri.

"anak mama yang satu ini kapan bawa cewek kerumah?"
sarah mengalihkan pembicaraan mereka karena merasa suasana yang kian sendu.zidan tersenyum malu mendengar pertanyaan mamanya .tanpa menjawab zidan segera menuju oven untuk memanggang kuenya,sungguh dia  malu jika ditanya soal wanita diumurnya yang memang sudah layak menggandeng tangan seseorang.
sarah tertawa kecil melihat tingkah zidan yang selalu menghindari pertanyaan itu entah kenapa dengan sosok wanita pikirnya.

Tbc........




best boyfriend •(End)Where stories live. Discover now