sebelas

9.9K 715 7
                                    

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°

     "itu apaan ta?"
rendy yang melihat sesuatu seperti api yang sangat besar memberitahu asta yang langsung berlari kearah sana.mereka yanga awalnya kaget segera menyusul asta dengan harapan bisa menemukan bryce secepatnya.

"bryce!itu lo kan?"
asta berseru keras mengalihkan perhatian seluruh orang pedalaman itu.dia berlari cepat mendekati bryce yang terduduk disebuat kayu dengan tubuh terikat.rasabya asta akan mengamuk melihat bagaimana bryce yang menangis dengan hidung yang berubah merah.

"kalian apain dia?"
asta maju mendekati orang tua yang diyakini sebagai pemimpin dari mereka.

"menurut ramalan suku kami,akan datang orang kota kesini yang akan menikah dengan upacara sakral suku kami"
ucapan pria tua itu tentunya membuat asta dan teman-temannya terkejut bukan main.bagaimana bisa mereka menangkap temannya lalu menikahkannya secara paksa.
asta memandang antara Bryce, teman-temannya dan suku pedalaman yang mengaku sakral itu secara bergantian.jika mereka melawan dan kabur secara paksa sudah dipastikan nyawa mereka yang terancam.namun tentu saja asta tidak akan membiarkan pacarnya menikahi seorang gadis disini karena bryce hanya miliknya seorang.

"karena menurut ramalannya hanya ada orang kota yang menikah didesa kalian maka saya sendiri yang akan menikah disini"
ucapan asta membungkam semua orang.asta menatap bryce meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dengan itu namun air mata bryce semakin mengalir deras membuat asta terkekeh geli,dia berhasil membuat bryce mengakui perasaannya.

"dan tentu saja saya akan menikahi dia"
pria tua itu menatap asta dengan heran, bagaimana bisa dia akan menikahkan laki-laki dengan laki-laki lainnya?namun ucapan pria itu ada benarnya juga.sebagai kepala suku dia harus mengutamakan kebenaran walaupun itu merugikan bagi sukunya.

"apaan ta?kok malah gue?"
bryce berucap tidak terima namun jika menikah dengan asta adalah pilihan terbaik,maka dirinya akan menerima daripada mempersunting wanita yang sama sekali tidak dikenalnya.
"udah nurut sayang"
asta duduk pada kursi disebelah bryce sedangkan beberapa orang mulai melepaskan ikatan pada tubuh kekasihnya itu.

"ini nyata kan?gue gak lagi mimpi kan lif?"
rendy menepuk pipinya pelan namun kejadian didepannya masih berlangsung menandakan ini nyata!

"gue sama halunya kayak lo ren"
teman-teman asta memilih diam menerima keputusan yang dibuat oleh temannya karena memang hanya inilah hal yang paling baik untuk dilakukan sekarang mengingat mereka tidak membawa apapun untuk melakukan perlawanan pada suku ini.

para wanita disana mulai menari kembali membuat api itu semakin berubah menjadi warna biru kehitaman.
perempuan tua yang diyakini istri pemimpin itu mendekati asta dan bryce lalu memegang tangan keduanya lalu mengiris jari manis keduanya membut darah mengalir keluar.
pemimpin suku itu mengambil setangkai bunga putih berkelopak ganjil lalu mengoleskan darah asta dan bryce kesana.dia berjalan mendekati api dan melemparkan bunga itu kesana membuat api itu mengamuk.

setelah beberapa lama api itu kembali tenang dan berubah warna menjadi putih menandakan upacara sakral itu telah berakhir.
asta memegang tangan bryce yang menggigil ketakutan lalu mengelus lembut punggung tangan pemuda itu.

"kalian dinyatakan sebagai pasangan yang sah,semoga upacara ini membawa berkah bagi desa kami dan juga hubungan baru kalian"
selesai pria tua itu berucap maka asta menarik tubuh bryce untuk pergi secepatnya dari sana.mereka semua membungkuk sopan lalu berjalan menjauhi desa itu karena tidak mau lagi terjadi hal diluar nalar lainnya.
teman-teman bryce hanya diam mengikuti karena mereka juga ikut terguncang dengan kejadian beberapa saat lalu juga status baru asta dan bryce.

°°°°°°°°°°

    mereka semua sampai di hotel pada siang hari.perut mereka semua juga sudah berbunyi meminta diisi karena memang tidak ada yang sarapan pagi karena mendengar kabar bahwa bryce menghilang.
"makan Bryce jangan dipikirin lagi"
asta menggenggam tangan kanan bryce yang terasa dingin,dia sangat khawatir dengan keadaan bryce namun saat ini membiatkan bryce tenang adalah pilihan terbaik.

"kita balik jam 9 malam kan ta?gue bisa cuci mata dulu diluar"
rehan mencoba mencairkan suasana yang ternyata sukses membuat mereka berdelik kesal.
"gue ikut dong han,siapa tau ketemu cewek seksi kan lumayan"
alif menimpali ucapan rehan yang mendapat anggukan semangat dari rehan.terlepas dari kejadian tadi pagi,mereka haruslah menyegarkan pikiran kembali sebelum balik kerumah masing-masing.

"lo mau keluar atau istirahat dikamar aja?"
asta menyuapi bryce makanan yang diterima tanpa penolakan lagi.dia sebenarnya merasa senang dengan status barunya sebagaj suami bryce namun sebisa mungkin dia sembunyikan karena takut bryce marah nantinya.
"gue mau tiduran aja kayaknya,capek banget kaki gue ta"
asta mengangguk mendengar tanggapan bryce.dia akan menemani Bryce nantinya karena takut kejdian yang sama terulang lagi.

teman-teman asta sudah keluar dari hotel untuk menikmati keindahan malam hari sedangkan asta sendiri menemani bryce yang tiduran sambil memainkan ponselnya.
"ini apa ta?kok gue baru sadar pernah makai kalung ini?"
bryce menunjukkan kalung perak dengan liontin bintang dengan ukiran yang rumit pada asta.asta menggeleng karena memang dia baru sadar jika bryce memakai kalung.

"lo juga ada loh ta"
bryce menunjuk leher asta yang dilingkari kalung yang sama dengan miliknya namun liontin milik pria itu berbentuk bulan sabit dengan ukiran yang rumit pula.
asta mencoba melepaskan namun kalung itu tidak memiliki kaitan sam sekali,saat ditarik paksa pun kalung tersebut tidak mau putus.
"jangan-jangan ini karena upacara tadi bryce?"
asta mencoba menerka namun hanya itu alasan yang paling tepat.

"biarin aja dulu mungkin nanti bisaepas sendiri,kalo dipaksa lepas nanti yang ada leher kita yang kegores"
asta menahan tangan bryce yang masih mencoba melepaskan kalung aneh itu.dia tidak mau leher bryce menjadi lecet nantinya.

asta berbaring disebelah bryce lalu bercerita mengenai kejadian yang dialaminya saat berusaha menemukan bryce dihutan.
"lo mengakui status pernikahan kita ta?"
bryce menggigit bibirnya setelah bertanya hal yang cukup sensitif itu.asta memandang wajah manis istrinya itu lali membubuhkan sebuah kecupan dipelipis bryce sebagai bentuk tanda cintanya pada pria dalam dekapannya ini.

"secara gak tertulis kita udah sah menikah bryce,tali secara hukum belum dan gue yang emang cinta banget sama lo tentunya akan mengakui kalo hubungan kita udah masuk ketahap lebih serius"
asta membawa kepala bryce agar bersandar pada dadanya lalu tangannya ikut mengelus rambut halus bryce membuat pemuda dengan tubuh yang lebih kecil menguap kecil.
siapa sangka kegiatan yang seharusnya menjadi penghibur bagi mereka ternyata membuat hubungan keduanya seperti ini.takdir mereka memang sangat kuat hingga mereka disatukan dengan cara yang bahkan tidak pernah terlintas dibenak keduanya.

Tbc......

best boyfriend •(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang