Kenyataan

31 4 0
                                    

"Nja!" -Anabel yang nyamperin gue di depan pintu kamar

"Gue yang salah! Maafin gue Bel!" "Harusnya gue ga marah ke Sanjaya!" "Bukan salah dia!" "Tapi salah gue!" -gue yang meluk Anabel sambil nangis

"Iya iya! Gue tau kok maksud lo ga jahat!" "Udah gapapa gausah nangis!" "Senja ga pernah nangis kan?" "Masa sama gini doang nangis?" -Anabel yang nepuk pelan pundak gue, malah bikin gue makin mewek

Gak lama setelah itu, pintu kamar kebuka dan keluar si Sanjaya di bantu berdiri sama Jee Won. Gue cepet-cepet ngusap air mata gue pake bajunya Anabel

"Huh?" -mukanya Anabel kaget-kaget kesel

"Gue... Mau ngomong sesuatu sama lo!" "Cuma kita berdua aja!" -kata Sanjaya yang langsung dianter balek ke kamar sama si Jee Won. Gue langsung respon bantuin Jee Won nopang badannya

"Udah saya aja!" "Jee Won bisa tungguin di luar sama Anabel!" -gue yang nganter Sanjaya di ranjangnya

"Lo mau bilang apa?" -gue

"Usap dulu itu air mata lo!" "Tumben banget liat lo nangis kek gini!" -Sanjaya ketawa dikit

"Gue gak nangis... Cuma kelilipan!" -gue yang cuma disenyumin sama Sanjaya

"Hmm... " -Sanjaya yang tampangnya langsung kek berubah jadi dewasa. Senyum doang ke gue ga bilang apa-apa tapi tiba-tiba dia ngelus kepala gue pelan

"Lo tuh adek gue!" -Sanjaya yang langsung bikin gue syok bukan maen

Plakk... "Lo ga kena gagar otak gegara demam kan?" "Ngaku gak?" -gue nangkis tangannya Sanjaya

"Emangnya gue keliatan bohong ya?" -Sanjaya yang masih senyumin gue. Anjir liat tampangnya yang kek orang gede bikin gue makin merinding

"Keknya beneran bermasalah otak dia!" -batin gue ribut sendiri antara ga percaya sama bingung

Klekk... -suara pintu yang dibuka dan yang buka coba tebak siapa? Yep... Mamanya Sanjaya. Mamanya senyum dan dibales senyum sama Sanjaya. Gue yang berada di tengah-tengah kontak senyum gatau harus gimana. Di tengah-tengan otak gue loading, mamanya nyamperin gue trus meluk gue.

"Akhirnya anak mama ketemu ya?" "Udah besar ya nak kamu hmm?" -mamanya Sanjaya

"Huh?" "Kok jadi gini sih?" "Ini gue lagi mimpi kan?" "Ya ya ya... Kek nya lagi mimpi!" "Mimpi apaan gue kek gini huh?" -gue yang berusaha ga panik

Sementara dari luar si Anabel yang keliatannya sedih, nundukin kepalanya ke bawah. Gatau jugak sih tapi liat mukanya Anabel sakit jugak hati gue

"Gak gak gak!" "Apaan ngaku-ngaku gue anaknya?" "Gak gak! Ibu bapak gue dah meninggal!" "Apa karena gue pinter aja mereka anggep gue anak?" "Tujuan utama Sanjaya nge-costplay jadi gue kan biar perusahaan bapaknya di serahin ke gue!" "Ga ga ga... Jadi tumbal gue!" -gue yang langsung ndorong mamanya Sanjaya biar ga deket-deket sama gue

"Drama apa lagi ini?" "Ngaku-ngaku saya anak tante?" "Klo emang saya anak tante trus kenapa saya bisa dibesarin orangtua lain?" "Gaada orang tua pengganti bagi saya kecuali orangtua saya yang sudah meninggal!" "Dan gaada kakak kandung lain bagi saya kecuali Azkia Arabel!" "Klo mau drama komplotan begini targetnya jangan saya!" "Cari orang lain yang bisa drama jugak!" "Maaf saya kasar! Karena saya ga mau di tipu kek gini!" -gue yang kesel campur marah, nggandeng tangan Anabel keluar rumah sakit

"Nja?" "Tapi klo emang bener mereka keluarga asli lo gimana?" "Dulu... Waktu lo masih kecil, gue pernah denger ibu sama ayah debat masalah lo!" "Waktu itu... " -Anabel

"Udah udah Bel! Gausah di lanjut ya?" "Hari ini gue capek banget!" "Kepala gue sampe sakit! Mau pecah rasanya!" -gue

"Nja? Lo ga papa?" -Anabel

"Ga... Ga papa kok gausah khawatirin gue!" "Gue baik!" "Kita pulang yok!" -gue yang cuma senyum ke Anabel sambil megangin kepala

"Pulang ke rumah Jee Won?" -Anabel

"Pulang ke rumah kita di Indonesia! Rumah kita bukan disini!" "Oke?" -gue

"Tapi kan... " -Anabel

"Gapapa... " "Gue bawa tabungan hidup gue!" "Kita pulang ya?" -gue

"Tapi itu tabungan hidup lo! Klo dipake nanti kita tinggal dimana?" "Itu kan buat bayar kontrakan juga?" -Anabel

"Gausah khawatir!" "Itu tanggungan nanti waktu udah sampe!" "Sekarang gue cuma mau pulang!" -gue yang ga sengaja netesin air mata

"Nja?" "Nja lo ga papa?" "Jangan nangis gitu ahh gue jadi ikutan nangis nih!" -Anabel yang ikutan mewek

"Ga... Gapapa kok Bel!" "Gue gapapa!" -gue yang makin mewek ngerangkul Anabel, beberapa saat setelah itu gue langsung ngusap air mata dan langsung pergi sambil nggandeng Anabel

"Udah gausah nangis!" "Gue ga akan ninggalin lo Bel!" -gue yang udah balek ke diri gue semula

Waktu udah mau naik bis, dari belakang gue di susul sama Sanjaya yang masih dibantu berdiri sama Jee Won. Gue yang udah capek cuma ngelirik dia pake wajah datar dan lanjut naik bis

I am Not a ManWhere stories live. Discover now