Wat De Hel!?

79 7 0
                                    

"Jadi boyband susah ya! Kemana-mana gabisa bebas!" "Pake baju serba ketutup gitu!" "Woy fans! Kalian kalau ngefans sama idol katanya mentingin kebahagiaan mereka!" "Tapi kenapa kalian malah buat idol kalian kerepotan kek gini sih?" -batin gue geleng kuadrat

Dan... Setelah kontes mereka pun pergi halan-halan menikmati hari-hari terakhir di dunia... Korea maksutnya oee. Karena pengumumannya diambil beberapa bulan dari sekarang, gue sama Anabel balek dulu ke kampung halaman. Ntar klo ada kabar Jee Won yang ngabarin

Jam 15.00 gue sampe di bandara dan melesat wushh... Ke kampung tercinta menemui para teman barbar gue yang katanya kangen tapi ngajakin berantem terus

***

"Nja Nja itu mereka!" -Anabel nunjuk ke arah mobil sport warna putih

"Mereka siapa!?" -gue

"Nah itu dia anaknya dateng!" "Nja Nja sini oee!" -Raka loncat-loncat sambil manggil gue

"Woee... Bel! Ngapain mereka ada disini?" "Jangan bilang mereka sama si demit n si bule!" -gue

"Oo itu jelas dong! Mereka kan segitiga bermuda!" -Anabel yang nyeplos tanpa mikirin perasaan gue

"Iya segitiga bermuda! Klo marah mereka bisa nelan kita begoo!" "Tak da otak anda!" -gue greget grrr

"Nggak nggak Nja! Lo jangan ambil pusing gitu lah!" -Anabel

"Iya itu gamasalah buat lo! Tapi masalah besar buat gue!" "Lo ga denger kemaren gue abis ngeledekin Aksa?" "Ntar klo gue kena gintes sama dia gimana?" -gue

"Iya... Itu salah siapa yang mancing dia buat ribut?" -Anabel

Jrebb... "Akh... Mbak ga malah belain malah nyindir gue!" "Bilangin aja klo gue naik taksi okeh!" "Gue cabut dulu bay!" -gue

Bak... Uwihhh gue nge-fly serasa nabrak beton pemecah ombak bang... "Aduh hidung gue udah pesek makin pesek pula nih aw!" "Permisi... " -gue

"Mau kabur kemana lo?" "Tugas lo numpuk di kantor!" -Aksa yang mentelengin gue

"Ha? Aha... Ha... Ha... " "Maaf ga kenal! Misi bang!" -gue yang minta pamit mau kabur

"Ehh... Nggak ada kabur kaburan!" "Hari ini lo temenin gue seharian di kantor!" -Aksa yang nahan tudung jaket gue sampe ekh...

"Hahaha... Nja! Lo dibayar berapa seharian sama Aksa?" -Raka emang adek laknat

"Senjaa... Adekyuhhh... " "Abang kangen huwaaa... " Buakkk... -Si bule yang lompat ke gue tapi gue minggir dan dia nyungsep di aspal

"Hahaha... Pak guru somplak hahaha... " -Raka

"Bel! Tolongin gue huwaaa... " "Belll!" "Anabeeell!" "Hiyaaaa... " -gue yang digeret sama Aksa tapi cuma di dada-in sama Raka sambil senyum nggak jelas. Sementara si bule yang ngerangkul kaki gue sambil mewek yang juga ikut kegeret

Dan sesampainya...

Jeng... Jeng... Jrenggg... "Nasib! Kenapa harus gue yang harus di penjara sama Aksa?" "Kenapa nggak cewe lain?" "Akhh... Waktu itu kenapa gue ngajak ribut Raka sih?" "Gue jadi kena terus kan? Idup gue gapernah bener emang!" "Padahal cewek selalu bener tapi kenapa gue ga bener-bener?" "Iya itu namanya lo gila Nja!" "Mungkin karena gue setengah-setengah kali ya? Tapi itu kan namanya gue makhluk jadi-jadian?" "Aaaaaa... Gue pengen istirahat akhh... " -gue mbatin sambil mengucurkan air mata berlapis kesedihan yang mendalam saat waktunya istirahat malah disuruh ngecek dokumen bertumpuk-tumpuk huwaaa

"Udah lo gausah sok sedih! Toh juga lo gue bayar!" -Aksa yang duduk nyantai diatas kursi puter sambil ngelipet kakinya sementara gue duduk ngesot di lantai udah kek babu yang dipaksa ngepel lantai

"Toh basipun lo bayar gue jugak gue gamau!" "Bukan masalah gaji besar! Tapi nyaman nggak nyamannya itu utama buat gue!" "Gue pengen balik ke sohib somplak gue huwaaa... " -gue

"Udah lo diem aja jangan pake wajah kek gue lagi mungut anak ANJING di jalan!" -Aksa ngegas

"Huwaaa... Kenapa harus ANJING? Kenapa nggak KUCING?" -gue yang makin mencair di lantai

"Nja Nja! Ini maksutnya apa sih gue gapaham!" -si bule yang lagi otak atik laptopnya

"Hm?" "HAH? Lo apain laptop lo sampe keluar bahasa penyesalan gitu?" "Bahasa program maksut gue! Ihh tangan lo emang biang kehancuran!" "Punya laptop tapi gatau cara ngerawatnya!" -gue kesel yang entah kenapa ngomel-ngomel gajelas

"Emang lo bisa benerin?" -si bule tanya ke gue

"Enggak!" Buakk... -seketika gue digetok sama Aksa dari belakang

"Apalagi sekarang? Lo maksa gue buat ngecek dokumen trus sekarang kepala gue lo getok!" "Ini kepala woee bukan batok kelapa!" -gue yang ngomel ke Aksa sambil mengucurkan air mata kesengsaraan

"Minggir! Biar gue yang benerin!" -Aksa

"Ok...eh!" -gue yang ngacungin jempol sambil masang wajah gloomy dan kemudian nepi dari layar hp

Gatau berapa menit kemudian...

"Nja... Lo ketinggalan banyak pelajaran tuh!" "Banyak PR! Lo gamau ngerjain kah?" -si bule

"Ha? Palingan guru yang banyak PR nya ya elo!" "Guru yang suka spam tugas tapi gapernah dibahas!" "Ck... Ck... Ck... Anda memang guru tak teladan!" "Ku pecat kau jadi guruku!" -gue geleng-geleng

"Nah klo gitu gimana klo nilai lo gue nol-in?" -si bule yang ngancem gue pake mode fight meringis

"Minta berantem lo sama gue?" -gue

"Itu yang gue mau! Sini lo maju kamprett!" -si bule

Grrr...

"Sekuriti!" "Ada orang mau ribut di ruangan saya!" -Aksa send signal

Signal received...

"Oh hahaha... Kita nggak berantem kok ya nggak?" -gue ngeremes pundaknya si bule sambil senyum

"M..hm! Kita nggak bertengkar kok! Lo tenang aja Sa!" -si bule yang pura-pura ngelus kepala gue tapi sebenernya lagi narik rambut gue

Sementara pengirim sinyal hanya menaikkan salah satu alisnya dalam posisi masih memegang telepon kantor memelototin si dua barbar yang lagi nunjukin senyum palsu dan menyembunyikan kenyataan keras dari posisi mereka saat ini ke pengirim sinyal

Dan pada akhirnya si pengirim sinyal melanjutkan panggilan sekuriti kantor yang membuat penerima sinyal bubar sendiri-sendiri melanjutkan kesibukan mereka di masing-masing sisi layar hp...

I am Not a ManWhere stories live. Discover now