Pake Otak Jangan Baku Hantam

453 26 0
                                    

Krik... Krik... Krik... Alarm suara tak percaya dengan apa yang dilihat oleh gue. Ga nyangka ternyata perusahaan segede gini di direkturi oleh orang di sebelah gue yang suka bikin ribut sama gue? Tuh liat puncaknya udah munjung sampe mau tembus awan tuh.

"Ayo masuk! Lo ngapain bengong liat langit?"

"Iya kali aja ada malaikat turun dari langit!"

Tplok...

"Asw! Tai burung kamvrettt!"

"Bwahahahaha... Kali aja itu malaikat yang turun dari langit kek kata lo tadi bhahaha... "

"Tuh kan... Mana ada direktur koplak semple kek dia?" "Aaaa banyak cincong lu setan!" "Gue pergi nih! Bikin orang naik darah aja!" "Lagian kenapa harus gue yang ikut campur masalah lo sih?" "Kan lo bisa ajak tuh adek lo yang cakep buat bantuin lo!"

"Iya masalahnya semua orang disini udah kenal sama adek gue!"

"Elaa... Lo ga liat batuk gue nih blepotan!"

"Bersihin di dalem aja! Lo ga malu ya diejek orang sana sini gara-gara tahi burung?"

"Haaa? Kenapa malu?" "Emang siapa yang berani ngejek gue? Ngejek gue sama kyak mereka minta bonyok haha... ha... hahaha... "

"Senja ngayal mode on!" "Sadar oee... Ada aura mistis di sekitar lo tuh!" "Udah ayo cepet masuk, ngulur waktu aja lo!" -Aksa ndorong gue masuk

***

Brak... "Kita akan mencetak 2000 eksemplar tidak boleh lebih dari itu!" -bagian dana (cewek)

"Mana boleh! Permintaan pasti akan bertambah!" "Kita mencetak 2500 eksemplar!" -bagian pemasaran (cowok)

"Haa... Tentu saja kurang! Kita cetak 3000 eksemplar!" -bagian editor (cowok)

"Haa... Itu melebihi anggaran bodoh!" "Kami pihak dana akan mencetak 2000 eksemplar tidak boleh lebih!" -bagian dana

"Kami tetap pada 3000 eksemplar!" -bagian editor

"Nah kalau begitu bagaimana kalau kita ambil angka tengahnya saja 2700 bagaimana?" -Aksa nyantuy

"Sembarangan!" -bagian pemasaran

"Bodoh!" -bagian editor

"Tidak diperhitungkan!" -bagian dana

"Weleh-weleh... Direktur besarnya kena tebas tanpa ampun!" "Ehh... Basipun gue cuma duduk diem kenapa rasanya capek banget gini ya?" "Oh ya... Perusahaan komik ya?" Hm... "Berapapun itu pasti ada pembacanya kan?" -gue bergumam

"TENTU SAJA!" -gue kena skakmat

Brakk... "Kalo gitu kenapa kalian ribut?" "Ini rapat untuk menentukan usulan bersama bukan usulan masing-masing individu!" -gue ngamuk yang nggak sengaja ngehancurin meja sidang

"Huwaaa... Meja mahal gue!" -Aksa

"Bocah tau apa soal rapat perusahaan besar?" -bagian dana

"Haa... Saya sudah kelas 11 SMA tau!"

"Bener bocah hahaha... " -kompak kecuali Aksa

"Ya kan bener! Klo bagian ngeledekin orang emang kompak nih orang pada nggak normal!" Yare yare...

"Harusnya kita tau kondisi pasar saat ini bagaimana bla... bla... bla... "

***

"Nggak nyangka lo yang gapernah rapat di perusahaan gini bisa mecahin masalah!" "Hebat... "

"Pagi-pagi gini kenapa ada banyak yang buat gue naik darah?" "Kapan-kapan urus anak buah lo tuh sendiri tanpa gue!" "Gue udah tutup pintu buat bantuin lo!" "Waktu berharga gue yang harusnya buat belajar jadi sia-sia buat ngomel-ngomel gajelas!"

"Iya... Sampe sekarang pun masih ngomel-ngomel gajelas gitu!" "Emang penggila belajar kek lo susah diajak kerja sama bisnis ya!"

"Ha? Elo yang punya bisnis! Gue cuma dimanfaatin!" -ngegas grr...

Sepulang sekolah...

Drep... Drep... Drep... Suara sepatu gue yang lusuh nan jebol menggertak lantai lorong sekolah dengan penuh nafsu. Ku ingin meraih bahunya yang kecil diantara para cowok yang sedang nongkrong di podium sekolah. UWAAAAAAAHHHHH.....

"ANABEL!" "MALAM INI AKAN KUBUNUH KAU! SIAP-SIAP MENERIMA AMARAHKU HUAAHHHH... "

"U-Uwiihhh... Pacarnya Arabel dateng! Kabur gan kabur!" -para cowok yang lagi godain anabel

"Ya-Yasa! Ngapain kok bisa disini?"

"Nyariin lo lah!" "Ayo pulang!" "Udah sore bego!"

"Eh bentar... Gue masih ada janji sama orang!" -mberontak yang bikin gue langsung nunjukin tinju gue hmph

"Arabel tungguin gue woee!" -teriak seseorang yang jauh di mata

"Hah? Itu anak yang punya janji sama lo!" "Sini lo Ka gue gebukin lo klo masih nekat lari kesini!" "Oh ngajak Aksa toh?" "Woeee beraninya keroyokan! Sini lo bedua maju gua hantam lo lo pada!" -gue ngotot

"Huhuhu... Nja lo ngapain dendam banget sama mereka berdua sih?" "Mereka kan orang baik-baik!"

"Yasaaaaaa!" "Jadi nggak nih! Kita berangkat duluan klo lo kelamaan!" teriak Axel yang bikin otak gue otomatis respon

"Ho ohhh! Gue ikutt!" "Tungguin gue kecoaaaa... " teriak gue sambil lari mendekat tanpa memperhatikan Anabel dan kemudiannn...

"Yas! Awas ada bola ke arah lo!" teriak Axel sambil menyelamatkan sang tuan putri yang akan kesenter bola

"Gawat! Gasempet ngehindar!" batin gue ricuh

"Awas Yas!" dan bluk...

Sang putri jatuh di dalam dekapan sang pangeran yang rela mengorbankan dirinya tertimpa sang putri. Itulah awal dari perasaan sang putri yang berdebar-debar karena di selamatkan oleh cinta pertamanya...

"Tuan putri... Apa kau baik-baik saja?"

"Hmm... Bagaimana keadaanmu pangeran? Apa kau terluka?"

"Apapun akan ku lakukan untuk menyelamatkanmu putri!" "Karena kau adalah nyawaku!"

"Oh pangeran... Terima kasih sudah menyelamatkanku!" "Aku akan selalu bersamamu!"

"Hmm... Kau adalah tuan putriku!" "Takkan kubiarkan orang lain merebutmu dari dekapanku!"

"Oh pangeran... "

I am Not a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang