Prolog

856 110 22
                                    

"Nama aku Park Sooyoung, adiknya Park Nayoung, yang itu!" Tunjuk gadis di depan kelas.

Seluruh lirikan mata langsung tertuju pada sosok lain yang menghuni jajaran bangku tengah.

Dengan menahan malunya. Nayoung hanya bisa tersenyum kikuk. Kala Sooyoung adiknya itu langsung menunjuk kearahnya dengan spontan.

"Sooyoung pindah ke sekolah ini soalnya di suruh Papi mata-matain Teh Nayoung sama pacarnya."

Sooyoung menampilkan senyumnya serta tangannya yang kembali menunjuk ke satu arah di deretan meja tengah.

"Itu pacarnya, namanya Aa Jimin. Dia sering main kerumah." Lanjut Sooyoung.

Tangannya melambai. Bermaksud menyapa Jimin yang hanya bisa tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Malu bukan main dia sekarang.

"Wahhh Sooyoung ini anaknya Informatif sekali yaa." Kata Hyojin.

Wali kelas 11 IPA C.

"Makasih bu." Sahut Sooyoung bangga.

Aneh.

Itu penilaian para penghuni kelas. Tak semua. Tapi kebanyakan menilai begitu terhadap Sooyoung.

Menurut mereka gadis itu terlalu baku. Terlalu banyak senyum.

Khusus bagi para Siswi. Mereka menilai Sooyoung itu gadis centil tukang cari perhatian, caper. Dari nada bicaranya yang sok imut saja sudah jelas.

"Sooyoung mau duduk di mana?" Tawar Hyojin.

Karena ada beberapa bangku kosong di dalam kelasnya. Barang kali Sooyoung mau duduk dengan Nayoung yang kebetulan tengah duduk seorang diri. Teman sebangkunya tak masuk karena sakit, Siyeon.

Namun ternyata dugaan Hyojin salah. Bukannya memilih bangku di samping Nayoung. Sooyoung malah melangkah kemudian menunjuk bangku di hadapannya. Satu bangku di barisan paling depan. Tepat di depan meja guru.

Membuat pandangan semua penghuni kelas kembali tertuju padanya. Terlebih lagi para siswi yang langsung merasa tak rela.

"Oh, Taehyung? Kamu mau duduk sama Taehyung?" Tanya Hyojin memastikan.

Sooyoung langsung mengangguk mantap. Dari sini dia tahu siapa nama lelaki di hadapannya. Taehyung, nama yang bagus. Begitu pikirnya.

"Yasudah kalau begitu, silahkan duduk ya. Selamat bergabung di kelas IPA C, semoga kamu betah ya." Ucap Hyojin bermaksud menyambut.

Luar biasanya, sambutan basa basi dari Hyojin malah di tanggapi oleh Sooyoung. Tanggapan yang lain dari siswa atau siswi baru biasanya.

Sooyoung yang sudah duduk di bangkunya. Mengulurkan tangan kemudian menjabat tangan Hyojin penuh semangat.

"Makasih banyak, Bu! Semoga ibu sehat selalu, lancar rezeki, cepet ketemu jodoh dan nikah." Kata Sooyoung semangat.

Mendengar ucapan Sooyoung. Sontak hampir seisi kelas tertawa lepas. Mereka tak kuasa menahan tawa. Baru kali ini ada siswi semacam Sooyoung. Begitu pikir mereka.

"A–aa...iyaa, makasih loh ya, Sooyoung." Sahut Hyojin kikuk.

"Teh Nayoung bilang ibu masih jomblo." Sooyoung melanjutkan ucapannya.

Sontak saja Nayoung langsung terperanjat di tempat. Tatapan tajam dari Hyojin sudah tertuju padanya. Bisa mati Youngmin sekarang. Di tambah lagi ada beberapa pasang mata yang juga mulai melirik padanya.

"Hehe, bercanda Bu Maaf." Ampun Nayoung.

Sembari menyatukan kedua tangannya sebagai tanda maaf.

Dan Hyojin hanya berdecak dan memutar badannya begitu saja. Jelas terlihat tadi Hyojin sempat memutar bola matanya tanda kesal.

Nayoung jadi merasa tak enak. Niatnya kan hanya bercanda. Namun jika di sampaikan langsung pada target pasti akan jadi memalukan.

Ini semua gara-gara adiknya, Sooyoung. Nayoung akan memarahinya habis-habisan nanti.

Sooyoung nampak begitu senang di saat bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan Nayoung sang kakak.

Sooyoung pikir semuanya pasti jadi menyenangkan karena tak akan ada yang berani mengganggunya. Jika ada? Maka harus melawan seorang Park Nayoung si tukang gosip yang tau segala aib seluruh penghuni sekolah.

Melirik ke kanan. Sooyoung menyadari jika orang yang duduk di sampingnya ini sangat tenang.

Tak tertawa di saat yang lain tak tertawa. Tak melirik kearahnya di saat yang lain melihat. Dan tak bergerak sedikit pun di saat dia memilih duduk di sampingnya. Apa dia ini orang berkebutuhan khusus.

Sengaja Sooyoung menepuk bahu teman sebangkunya. Kemudian dia memperkenalkan diri menggunakan bahasa isyarat.

"A-ku, Soo-young. Sa-lam ke-nal." Kira-kira seperti itu lah Sooyoung mengeja mulut dan tangannya bergerak.

Melihat tingkah Sooyoung. Taehyung hanya menyergit sesaat. Ada apa dengan gadis itu. Apa dia tadi menggunakan bahasa isyarat. Padahal tadi di depan Taehyung mendengarnya bicara dengan lancar.

"Lo waras?" Bisik Taehyung.

"Ouhh bisa ngomong! Aku kira Kakak gak bisa ngomong sama denger, maaf ya." Seru Sooyoung.

Sedikit berteriak yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian sekarang.

Taehyung merutuki dirinya sendiri karena telah mengajak bicara gadis di sampingnya.

Sementara Sooyoung malah bersikap biasa-biasa saja seolah tak terjadi apa pun.

"Eh? Pulpennya bagus. Kakak beli dimana? Tanya Sooyoung.

》《》《》《》《》《》《》《》《

Selasa, 30 Agustus 2022

Ini tuhhh dari BUCIN ALA:ALA cuman aku rombak isinya plus ganti judul heuheu👻🗿 ku harap kalian tetep suka ya....

Aku akuin aja waktu itu terlalu tergesa-gesa. Makanya banyak ngerasa kurang pas di bucin ala ala. Nahh sekarang udah ngerasa yakin kalau sanggup lanjutin cerita ini

Sehat selalu buat kamu♡

KOMPAS - VJoy✔Where stories live. Discover now