Respon donk

198 61 57
                                    

Chapter 14

"Gue gak mau satu kelompok sama kalian bertiga lagi! Gue kapok!" Setelah mengatakannya, Seulgi pun pergi kembali menuju mejanya.

Dengan berapi-api dia duduk sampai terdengar nada keras. Entah terasa sakit atau tidak itu bokongnya. Sehun saja yang melihatnya jadi ngilu.

Bukan tanpa alasan Seulgi marah-marah pada anggota kelompoknya yang terdiri dari: Taehyung, Sooyoung dan Sungwoon.

Menurut Seulgi mereka semua tak ada yang becus kala menampilkan senam lantai. Mulai dari Sungwoon yang tiba-tiba lupa gerakan, Taehyung yang terlalu kaku dan paling parah Sooyoung.

Tadi di tengah-tengah tampil. Sepatu Sooyoung yang super longgar itu loncat dari kakinya. Terbang bebas dan mendarat tepat mengenai kepala Seulgi yang berada di depannya.

Entah sepatu ukuran berapa yang di pakai Sooyoung. Yang pasti karena itu Seulgi jadi ngambek. Meski Sooyoung sudah minta maaf, Seulgi masih saja kesal.

"Lo pake sepatu gue?"

Pertanyaan Taehyung langsung di angguki oleh Sooyoung. Seperti biasa, dengan cengengesan dan tak menunjukan ekspresi merasa bersalah sama sekali.

"Lo tau itu sepatu gede, masih aja lo pake. Kenapa sih?" Taehyung mengacak rambutnya frustasi.

"Kakak juga udah tau aku suka sama kakak, masih aja diem pura-pura gak tau. Kenapa sih?"

Taehyung langsung melotot ganteng pada Sooyoung.

Eh? Apa-apaan ini? Kok Sooyoung malah meniru dirinya dengan konteks yang berbeda. Bawa-bawa perasaan pula. Sudah tahu bu Bora masih ada di dalam kelas.

"Apaan si lo. Gak jelas." Ujar Taehyung berharap Sooyoung tak lagi membahas percakapan mereka tadi.

"Tapi seriuss kak. Aku beneran suka sama kak Tae. Kak Tae gak ada respon gimana-gimana gitu?"

Kini Sooyoung membalas tatapan Taehyung dengan tatapan memelas andalannya.

"Suka itu hak semua orang. Kalau lo suka sama gue ya suka aja. Gue gak perlu nunjukin respon gimana-gimana."

Sooyoung mendengus, merasa tak puas dengan ucapan Taehyung. Dia memajukan bibirnya membentuk kerucut. Kemudian melipat kedua tangannya di dada.

"Harusnya kak Tae nunjukin respon donk! Reaksi kek, apa kek. Jangan diem-diem aja."

Taehyung berdecak. Semakin lama Sooyoung jadi semakin bawel ya.

Karena tak ingin memperpanjang masalah dan pembahasan yang di rasa kurang penting bersama Sooyoung. Taehyung memilih untuk diam.

Menulikan pendengarannya dari Sooyoung yang terus saja ngedumel. Sampai tiba saatnya penderitaan Taehyung berakhir karena bel pulang sudah berbunyi.

Dengan menenteng tasnya. Sooyoung lebih dulu bangkit. Memberikan jalan bagi Taehyung. Melihat tingkah Sooyoung, Taehyung jadi sedikit bingung.

Biasanya juga Sooyoung akan menghalangi jalannya. Tapi kali ini dia di persilahkan untuk lewat.

Apa Sooyoung benar-benar marah karena dirinya tak memberi reaksi apapun setelah tahu perasaan Sooyoung padanya.

"Lo marah?" Tanya Taehyung penasaran.

Tak sesuai dugaannya. Sooyoung menggeleng. Gadis ceria itu tersenyum manis padanya. Membuat Taehyung sedikit gelagapan. Tapi sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap terlihat tenang dengan tidak ikut tersenyum.

"Enggak marah. Mana bisa aku marah sama kak Tae. Cuma kesel aja."

Sooyoung itu anaknya memang jujur. Selain jujur, semuanya juga dia jabarin, tuh tadi contohnya. Dia blak-blakan bilang kesel. Gak kayak cewek-cewek biasanya yang sukanya diem pengen di pekain kayak daun putri malu.

KOMPAS - VJoy✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu