Di hari Jumat

189 58 38
                                    

Chapter 23

Kalau para cowok jum'atan para cewek di sekolahmu ngapain? Ada yang namanya kegiatan Keputrian gak? Ada?

Sama di sekolah Sooyoung juga ada. Tapi kebetulan banget jum'at ini aulanya lagi di pakai sama guru-guru buat rapat menyambut ujian.

Karena situasi yang gak memungkinkan buat nge laksanain keputrian di lapangan. Alhasil para siswi cewek cuma di masih wejangan buat diem di kelas masing-masing dan gak boleh ribut.

Yang namanya cewek ya, kalau di kasih tau jangan ribut mereka pasti lakuin. Tapi karena gak ada perintah buat jangan ghibah, alhasil mereka semua pada sibuk ngomong sana ngomong sini. Biasalah... Bercuap-cuap manja.

Persis banget kayak yang lagi terjadi di kelas Sooyoung. Dan kali ini yang lagi jadi topiknya Sooyoung itu sendiri.

"Emang gak capek ngebucinin cowok modelan si Taehyung? " Tanya Hwasa.

Sooyoung menggeleng.

"Gak capek ngejar-ngejar dia? " Kini Soyeon.

Sooyoung menggeleng.

"Gak capek sama sikap cueknya? " Dan itu pertanyaan dari Seulgi.

Sembari mendengus Sooyoung kembali menggeleng.

"Emang kenapa sih? " Tanyanya kesal.

Tanpa alasan jelas, Wendy menggenggam tangan Sooyoung. Kemudian menatap gadis itu dengan lekat.

"Nihh ya Park Sooyoung adiknya Park Nayoung yang galak kayak maung. "

Nayoung yang mendengar dari bangkunya pun mendelik. Meski menggunakan earphone dia masih bisa mendengar ucapan Wendy. Untung ada Jiu yang buru-buru meredakan emosi Nayoung.

Wendy hanya cengengesan kemudian kembali memfokuskan diri pada Sooyoung yang menatapnya bingung.

"Bucin atau ngejar cowok itu boleh aja,, tapi ada batasnya! Kadang kita harus jual mahal gitu loh sebagai seorang cewek... Jangan jatohin harga diri lo di depan dia. "

Semua yang lagi nimbrung di situ mengangguk. Mereka merasa setuju dengan ucapan Wendy. Sangat setuju.

Mereka bicara begini pada Sooyoung, krena mereka peduli. Mereka tak ingin harapan Sooyoung yang terlalu tinggi itu hancur berkeping-keping hanya karena sebuah penolakan dari Taehyung, misalnya.

Sooyoung itu gadis polos dan baik hati. Semua orang suka padanya. Jangan sampai sikapnya yang periang itu hilang.

Sembari mendengus, Sooyoung melepaskan tangan Wendy darinya perlahan.

"Kalau aku sok jual mahal... Itu bukan aku. Aku tuh ya begini,, ngejar kak Taehyung lewat cara aku sendiri. "

Sua yang mendengar jawaban Sooyoung hanya bisa berdecak.

"Pala batu si Sooyoung mah. "

Dan teman-teman yang lain pun mengangguk setuju. Sooyoung memang keras kepala. Tapi sebenarnya jika di cerna kembali ucapan Sooyoung itu ada benarnya.

Jika Sooyoung bersikap jual mahal atau dalam kata lain tiba-tiba berubah cuek. Itu artinya Sooyoung tak menjadi dirinya sendiri. Karena bagaimana pun juga baiknya adalah menjadi diri kita sendiri.

"Kalau lo gak bisa sok jual mahal ke si Taehyung, minimal lo jangan terlalu nempel banget sama dia lah. Lo udah kayak dedemit yang suka nempelin orang. "

Sooyoung hanya mengangguk saja kala mendengar ucapan Seulgi. Dia tak peduli sih sebenarnya.

"Lo itu kudu mikirin diri sendiri. Takutnya lo patah hati atau kecewa gara-gara si Tae— .....

KOMPAS - VJoy✔Where stories live. Discover now