Galau

157 46 39
                                    

Chapter 33

"Pi... "

Papi Sihoo yang tengah fokus menonton berita di TV pun mengalihkan pandangannya pada Sooyoung. Putri bungsunya yang memanggilnya dari arah belakang.

"Kenapa, dek? Sini sayangku... "

Papi Sihoo ngasih kode buat Sooyoung. Dia nepuk-nepuk space sofa kosong di sampingnya buat Sooyoung dudukin.

Sambil jalan pincang, Sooyoung pun duduk di samping Papi Sihoo. Satu kakinya dia angkat ke samping, kakinya yang patah masih kerasa sakit. Kadang-kadang ngilu gitu.

"Masih sakit, nak? " Tanya Papi Sihoo yang di jawab anggukan oleh Sooyoung.

"Tapi Papi... Ada yang lebih sakit dari pada kaki. " Ujar Sooyoung dengan suaranya yang parau.

Membuat Papi Sihoo bingung sekaligus panik. Ada apa? Apa lagi yang terasa sakit? Apa Sooyoung terjatuh lagi? Atau ada sesuatu yang lebih buruk?! Jangan sampai...

"Apa yang sakit? Kamu jatoh lagi, dek? Astaghfirullah.... Kamu tuh kerjaannya jatoh mu—"

Belum selesai Papi Sihoo bicara, Sooyoung sudah lebih dulu menutup mulutnya menggunakan tangan kemudian tersenyum manis.

"Hati Sooyoung yang sakit, pi. " Setelah mengatakannya, bungkaman tangan Sooyoung pun lepas, bersamaan dengan senyum manis yang perlahan memudar.

Papi Sihoo sampai berkedip beberapa saat. Dia masih mencerna perkataan Sooyoung. Hati Sooyoung sakit? Maksudnya?

"Hati... Hati perasaan? " Tanyanya memastikan, yang kemudian di angguki oleh Sooyoung.

Sooyoung merundukan kepalanya. Dia sampai meremas tangan sangking gugupnya. Ini adalah pertama kalinya Sooyoung bercerita mengenai perasaan terhadap Papi Sihoo.

"Memangnya kenapa, dek? Ada yang sakitin adek? "

Sooyoung mengangguk, tapi kemudian dia menggeleng. Sooyoung pun sebenernya bingung.

Dia gak ngerti sama kondisinya sendiri. Dia bingung. Taehyung itu menyakiti hatinya atau tidak? Lagi pula Taehyung memang tak pernah menolaknya secara langsung, tapi tak pernah juga membalas perasaannya.

Tapi akhir-akhir ini Taehyung memang lebih perhatian padanya. Tapi bisakah Sooyoung menyebutnya sebagai balasan dari penantiannya? Atau sekedar perhatian biasa?

Perhatian yang mungkin bisa Taehyung berikan pada siapapun. Sooyoung bingung dan tak mengerti, rasanya serba salah dan aneh. Entahlah, Sooyoung merasa kondisinya saat ini berada di posisi yang sulit di jelaskan.

"Terus kenapa? Adek kenapa sebenernya? "

Sooyoung terdiam, tak bisa menjawab. Dia benar-benar bingung harus menceritakannya mulai dari mana.

"Sooyoung galau soalnya di gantung terus sama Taehyung. " Celetuk Nayoung yang baru datang dari dapur beserta cemilan di nampan.

"Hehh??!! KAMU DI GANTUNG DI MANA DEK? kamu di BULLY???!!! "

Papi Sihoo salah mengerti, beliau tidak mengerti bahasa remaja jaman now :)

"Ihhh!! Bukan gitu papi.... Maksudnya gantung disini tuhh, gak di kasih kepastian dalam hubungan, apa ya istilahnya............. Kayak di............. Di tarik ulur gitu deh! " Ujar Nayoung menjelaskan yang dia harap bisa Papi Sihoo pahami.

Sooyoung yang tetap diam hanya bisa pasrah. Benar kata Nayoung tadi, dia lagi galau. Bawaanya lemah, letih, lesu.

"Ouhhh pasti ku si Taehyung budak seubelen eta! "
(Ouhhh pasti gara-gara si Taehyung anak nyebelin itu!)

KOMPAS - VJoy✔Where stories live. Discover now