Bab 1

37 0 0
                                    

Tok,,,, tok,,, tokkkk. Bunyi ketukan pintu yang terdengar nyaring.

Seseorang yang tengah terfokus sedari tadi dengan aktivitas menggambarnya terhenti ketika mendengar suara ketukan pintu rumahnya, lantas dia pun terlihat turun dari kursi meja belajarnya lalu pergi menuju keluar kamar sambil menenteng boneka kelinci putih kesayanganya.

Sesampainya di depan pintu dia tidak langsung membukakan pintunya. dia berkata.

"siapa?"tanya gadis kecil itu.

Tak lama terdengar sahutan dari luar.

"aku".

Nampak senyuman kecil ketika dia mendengar suara sahutan di balik pintu rumahnya itu. Dengan segera dia membukakan pintunya. Terlihat seorang anak laki-laki yg usianya nampak tidak terlalu jauh dengannya tengah berdiri dengan wajah yang terlihat murung.

" kamu sedang bersedih?" tanya gadis kecil itu penasaran. Dia pun hanya mengangguk. " ada apa?"sambungnya.

" aku akan pergi dengan waktu yang sangat lama, kita tidak akan bisa bermain bersama lagi dan juga tidak bisa memakan ice cream di taman  seperti yang biasa kita lakukan" jelasnya seraya menatap kedua manik mata gadis di depannya itu.

" kenapa kamu pergi? Apa seseorang telah menyakiti mu? Tanya nya seraya menurunkan pandangannya menatap pada jari-jari kaki kecilnya miliknya. Dia tertunduk sedih mendengar temannya akan meninggalkannya sendirian.

" tidak ada yang menyakiti ku, aku pergi karena aku harus mengejar keinginan ku. Jadi aku harus meninggalkan kota ini untuk mewujudkannya. Kamu jangan bersedih aku akan segera kembali berjanjilah padaku jika kamu akan menunggu ku disini. Jika waktu itu tiba aku akan berlari ke arah mu". Jelasnya sambil mengelus lembut pucuk kepala gadis kecil dihadapannya itu.

Kedua matanya berbinar mendengar perkataannya itu. Seolah kata " segera kembali" itu adalah waktu yang cukup singkat dalam pikiran gadis polos itu, sehingga dia nampak senang ketika mendengarnya.

dia pun tersenyum penuh harap, agar kata " waktu itu tiba" akan segera menghampirinya dan dia akan kembali bermain dengan temannya itu.

" baiklah aku akan menunggu mu , berjanjilah untuk kembali lalu kita bisa bermain bersama lagi okey?" tanya nya antusias.

Anak laki-laki itu pun ikut tersenyum dan bersemangat seolah kekhawatiran yang dia rasakan tadi perlahan menghilang berkat kegembiraan yang terpancar dari gadis kecil dihadapannya itu.

" tentu saja , ayo kita membuat janji kelingking? Ajaknya sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Lantas gadis itu pun langsung menautkan jari kelingking kecilnya.

" berikan tangan mu" pinta nya, lalu gadis itu pun menyodorkannya.

Terlihat jika kini dia tengah melingkarkan sebuah gelang dengan manik bintang di pergelangan kiri gadis kecil itu.

" itu gelang kesayangan mu, kenapa kamu memberikannya pada ku? Tanyanya kebingungan.

" gelang ini yang akan menggantikanku untuk menemanimu, jika kamu sedang bersedih maka lihat lah dan peganglah gelangnya, itu akan membantu mu mengatasinya." jelasnya serata tersenyum .

" baiklah aku akan menerimanya, lalu aku juga akan memberikan boneka ku ini pada mu. Tenang saja dia tidak sepertiku, dia lebih bisa diandalkan. Dia akan menemanimu dalam masa sulit mu nanti disana, nihh ambilah" seraya menyodorkan bonekanya yang sedari tadi iya dekap.

" syukurlah itu akan jauh lebih bagus" ucapnya dibarengi oleh tawa keduanya. " baiklah kalau gitu aku akan pulang, janga dirimuu jisu-ya" sambungnya sambil melambaikan tanganya.

Lalu dibalasnya lambaian tangan sebagai tanda perpisahan antar keduanya namun ketika dia beranjak pergi dia menghentikan langkah kakinya dan berbalik kembali ke arah temannya itu.

" jisu-ya" panggilnya .

Dia pun mengangkat kedua halisnya lalu berkata " ada apa?".

" bolehkan aku memelukmu sebelum aku pergi?".

Dia pun hanya mengangguk, lantas dengan segera dia melangkahkan kaki nya mendekat pada gadis kecil itu yang tak lain adalah temannya. lalu dia pun menarik bahunya dan membawanya pada pelukannya, dia memberi pelukan yang sama yang selalu dia berikan pada gadis ini. Dimana jika dia bersedih dia akan selalu menghiburnya dan memberikan pelukannya untuk mengembalikan kegembiraanya.

walaupun Keduanya hanyalah seorang anak kecil yang memulai kedekatannya dengan pertemanan dimana meraka akan selalu mengisi kekosongan yang tidak terisi dalam kehidupan keduanya, terutama gadis kecil itu yang bernama " park-jisu".

Dia adalah gadis kecil yang memendam segala dukannya sendiri, luka yg di buat oleh orang terkasihnya membuatnya kebingungan dengan masanya yang dimana dia seharusnya bahagia dan hidup tanpa beban pikiran, melangkah dan tersenyum penuh gembira malah dia isi dengan kesendirian dan kesepian.

Namun tuhan tahu jika dia hanyalah seorang gadis kecil yang tabu dengan kehidupan. maka dihadirkannya seorang laki-laki yang membawanya keluar dari kesendiriannya, menuntunya keluar melihat dunia yang penuh bahagia. Tidak hanya kegembiraan dengan sebuah permainan anak-anak dia juga memberikan kehangat keluarganya agar dia tahu dan merasakan jika keluarga adalah tempatnya untuk pulang.

seorang anak laki-laki itu adalah seseorang yang memiliki mata yang besar, gigi kelinci yang imut serta senyum yang menghangatkan, dan dia bernama jeon jungkook. laki-laki dengan simbol kelahiran bunga tiger lily ini adalah wujud kehangatan yang singgah dalam kehidupan jisu yang sepi. awal mulainya pertemanan mereka yaitu berkat jungkook yang menghampirinya untuk mengajaknya bermain dan selalu memberinya ice cream. dia selalu mengajaknya bermain walaupun awal berkenalan jisu tampak dingin dan pendiam tapi lambat laut semuanya berjalan dengan baik sampai dimana jisu mulai menerima pertemanannya.

Hal yang akan selalu Jisu syukuri dalam kehidupannya adalah tuhan telah mempertemukannya dengan jungkook seorang laki-laki yang ceria sekaligus pemalu. Terimakasih telah ada dalam hidupnya dan menemaninya dalam setiap waktu sedihnya. 

Letting GoWhere stories live. Discover now