Bab 8

11 0 0
                                    


Hari pun telah berganti anna menyelsaikan operasi daruratnya dengan lancar walaupun ada sedikit masalah yang terjadi selama proses operasi namun beruntungnya masih dapat di tangani olehnya.

Beberapa laporan masih menahan anna untuk tetap berada di departemennya sehingga dia tidak bisa pulang lebih awal. Raut wajah nya kian berseri karena dia mendapat jatah libur tiga hari ke depan maka dengan bersemangat dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya menuju coffe shop yang berada didekat departemennya di lantai 15 dia butuh asupan kafein untuk menemani menuntaskan semua laporannya. Dia memilih pergi kesana karena malas untuk berjalan ke coffe shop yang berada di lantai 1 yang akan menguras banyak energinya.

Dari yang anna dengar coffe shop yang berada di lantai 15 ini hanya dikunjungi oleh pasien vvip. Pantas saja di lihat dari tampilannya saja terlihat seperti bukan coffe shop lebih ke sebuah mall kecil yang elegan .

Di luar nampak begitu sepi tidak ada keramaian seperti coffe shop di lantai 1 , lantas anna pun meleganggkan kakinya ke pintu masuk baru saja 5 langkah dia berjalan masuk terdengar seseorang yang memanggilnya.

" ya anna-ya" teriak seseorang.

Anna dibuat celingak-celinguk mencari asal suara itu, bola matanya beredar kesana-kemari mencari kebaradaannya dan terlihat seseorang tengah melambaikan tangan padanya. Anna memicingkan matanya lalu tersenyum ketika menyadari jika yang baru saja memanggil namanya adalah temannya.

Dia pun berjalan menghampirinya terlihat 7 orang laki-laki tengah berkumpul di meja yang sama dengan temannya.

Sesampainya di meja itu anna membungkukan tubuhnya dan lantas menyapa mereka semua.

" anyeong haseyo" sapanya seraya membungkukan tubuhnya sopan.

Mereka pun membungkukan tubuhnya seraya menyapanya. " anyeong haseyo".

" apa yang kamu lakukan di sini teman" tanya anna dengan nada penasaran.

" aku sedang melakukan medical check up bersama para anggota ku" jawabnya tersenyum.

Anna mengangguk mengerti.

" bagaimana operasi mu apakah berjalan lancar" tanyanya dengan nada khawatir.

Anna tersenyum menatapnya " operasinya berjalan lancar dan berkat mu juga aku dapat sampai dengan tepat waktu. Thankyou kemarin malam aku belum mengucapkannya".

Dia tersenyum dengan kedua bola matanya yang ikut menghilang " syukurlah jika operasinya berjalan lancar".

Melihat keduanya tengah asik mengobrol , salah satu dari anggota temannya itu mulai menggoda dia.

" lihat lah apa uri-jiminie tengah tersipu" dengan nada mengejek.

Anna hanya tersenyum, lalu temannya itu berkata " diam lah hyung jangan menggoda ku" sambil memberikan tatapan peringatan.

Lagi-lagi anna tersenyum karena kali ini tanpa di sengaja dia tahu nama temannya itu.

"ahh nama mu adalah jimin" ucap anna menatapnya terseyum.

Dia pun tersenyum mengangguk .

" apa kamu baru tahu jika tamanya jimin?" Tanya temannya bingung.

Anna mengangguk seraya berkata " iya aku baru tahu barusan ketika kamu menyebutnya jimin"

Lantas terdengar gelak tawa dari teman-temannya itu kecuali seseorang yang menggunakan bucket hat.

" bagaimana bisa kamu berteman dengan orang yang tidak ingin memberitahu namanya?" Tanya salah satu dari mereka lagi.

Letting GoWhere stories live. Discover now