Bab 16

5 0 0
                                    

Setelah kemarin malam dirinya banyak menangis membuat pagi ini terasa sangat lapar baginya. Lantas dia pun pergi menuju dapur untuk mencari makanan yang ia bisa makan untuk mengganjal perutnya.

sesampainya di dapur ia mendapati beberapa potongan sanwitch dan susu pisang kesukaanya di atas meja makan, ia pun mendekatinya dan terlihat jika terdapat sticky note yang ditempelkan di permukaan botol pisangnya. Lantas ia pun meraihnya lalu membaca tulisan yang tertera disana.

" sarapan lah aku tahu kamu lapar dan berhentilah menangis itu membuatku frustasi hanya dengan mendengarnya-_-"

-jeon jungkook.

Tersungging senyuman darinya selepas membaca isi pesan yang telah jungkook tiggalkan untuknya. Ia pun segera duduk dan melahap sarapannya itu.

"apa dia tidak pulang malam tadi?" Gumannya.

***

Tadinya hari ini anna tidak ingin keluar dari apartemenya karena julian melarangnya, tapi profesornya menyuruhnya untuk menemuinya di rumah sakit untuk berterimakaasih padanya sebelum lusa dia kembali ke newyork.

Sekarang tengah pukul 5 sore dia sedang dalam perjalanan kembali ke apartemennya dia berharap jika sampai duluan di apartement sebelum kakanya tiba di seoul. Dengan perasaan gugup dia berharap jika julian belum sampai.

Di bukannya pintu apartemen, dia lantas menghela nafas lega karena tidak terlihat adanya tanda-tanda kedatangan julian disana lalu ia pun berjalan dengan gontai menuju ruang tengah.

" kamu bahkan tidak menurutiku untuk tetap berada di apartemen mu" tegurnyanya dengan nada yang begitu menusuk.

Deg .... Tubuh anna pun mematung ketika mendengar suara bariton kakanya yang terdengar menggema diruangan tengah apartemennya itu. Lantas dia pun segera membalikan tubuhnya, kini terilihat kakanya tengah menatap tajam ke arahnya yang membuat buluk kuduknya merinding.

"kakkk,,,kakkk kakakk sejak kapan kamu sampai di seoul , kenapa tidak menghubungi ku" ucap nya gugup seraya menundukan kepalanya.

" duduk lah "suruh julian dengan nada yang dingin.

Anna mengangguk patuh dan segera dia terduduk di sofa ruangan tengah dengan disusul julian yang duduk di hadapannya.

" kaa" panggil anna lirihh

Julian hanya terdiam menatap adiknya itu lalu ia menghela nafas panjang " sebutkan apa kesalahan mu lalu apa yang akan kau lakukan untuk merperbaikinya" ucapnya pada anna.

Anna pun menatap kakanya itu terlihat jika tatapannya masih dingin padanya yang membuat dirinya sedih karena dia baru kali ini melihat kakanya semarah ini padanya.

" aku bersalah karena tidak memberitahu jika aku sedang sakit, tidak meminta persetujuan mammy,daddy dan kaka untuk menjadi relawan di yunani dan tidak mematuhi mu untuk tetap di apartemen. aku akan berusaha memperbaikinya untuk selalu mengabari mu tentang kondisi ku, akan membicarakan hal apapun sebelum mengambil kepusan dan akan berusaha agar mematuhi mu " ucap anna dengan nada bersalah.

Julian bangkit dari duduknya " good girl" ucapnya "kemarilah peluk kaka mu ini" sambungnya seraya merentangkan kedua tangannya. dirinya begitu sangat menyayangi adik satu-satunya ini dia tidak akan tahan jika harus mendiamkan anna begitu lama, marah dan kesalnya itu adalah bentuk dari kekhawatirannya pada adik kesayangannya itu.

Anna dengan segara berlari ke arah kakanya dan memeluknya dengan erat " maafkan aku dan jangan katakan jika kamu bukan kaka yang baik untuk ku" ucapnya yang mulai bergetar menahan tangis " kamu adalah kaka yang sangat baik untuk ku, aku sangat menyayangimu dan jangan berbicara dengan nada seperti tadi aku benar-benar sedih mendengarnya" sambungnya yang mulai terisak dalam tangisnya.

Letting GoWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu