Bab 7

12 0 0
                                    


Terdengar dering telpon dari ponsel anna. Dia yang sedari tadi berkutat dengan komputernya melirik layar ponselnya terlihat panggilan masuk dari kakaknya. Lantas anna pun segera menggeser layar ponselnya pada tombol hijau.

" haii ka" sapa anna.

" haii, how are you ? Kau sudah satu minggu lebih tidak mengabari ku." Protes julian.

" hmm, aku sangat sibuk disini begitu banyak pasien yang harus ku operasi. Kau tahu tubuhku seperti akan terlepas menjadi beberapa bagian." Eluhnya sambil beranjak dari kursi kerjanya untuk meregangkan tubuh kakunya.

Terdengar kekehan dari kakanya itu " ingat na jangan terlalu memaksakan diri dan membuat mu sakit, jika sampai itu terjadi aku akan langsung menyeretmu pulang kembali ke newyork". ucapnya mengancam.

" iya aku mengerti, kamu juga tahu kan adik mu itu sangat kuat" Ucapnya meyakinkan.

" tentu saja , kau sangat kuat sehingga kau selalu mengabaikan tubuh mu ketika kau terluka"

Mendengar ucapan kaka nya , anna tahu kemana arah pembicaraanya itu. Lantas dia pun mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraanya .

" ahh ya ka bagaimana kabar kalian disana?"

"kami baik-baik saja, kami sangat merindukan mu"

" aku pun sangat merindukan kalian, rasanya waktu berlalu begitu lambat tanpa keberadaan kalian".

"maka cepatlah selsaikan pekerjaan mu itu dan lekas kembali" protesnya.

Anna tersenyum geli mendengar kakanya yang terus merengek memintanya cepat pulang. Di tengah perbincangan adik kaka ini, terdengar ketokan pintu di ruangannya.

" sebentar ka". Dan hanya di balas helaan nafas kesal dari kakanya.

"masuklah". Suruh anna.

" maaf dokter, ruangan operasi sudah siap kau sudah diminta untuk masuk ke dalam ruangan" jelas seorang perawat.

" baiklah aku akan segera kesana".

"kaa, aku harus segera masuk ruangan operasi nanti ku telpon lagi. See u and i miss youu"

" baiklah, miss you to na".

Lantas anna pun bergegas menuju ruang operasi.

****

Pertemuan yang sudah anna setujui dengan teman barunya itu belum bisa anna wujudkan, karena jadwal operasinya yang masih padat membuat anna belum bisa pergi kembali ke sungai han. Anna merasa tidak enak dengannya takutnya dia menunggu dirinya disana semalaman.

"ahhh apa mungkin dia menunggu ku disana, dia akan pulangkan mana mungkin dia menunggu ku semalaman. Semoga saja dia tidak menunggu ku disana.kumohon jangan aku benar-benar akan merasa bersalah jika itu terjadi" guman anna.

***

Di satu sisi laki-laki itu tengah berdiam diri ditempat yang sama persis awal pertemuan mereka, sambil menyesap mocacino panasnya ia berharap teman barunya itu menepati janjinya untuk menemuinya kembali di sungai han. Namun setelah menunggu sampai pukul 2 malam dia tak kunjung datang, tadinya dia benar-benar akan menunggu temannya itu sampai dia datang tapi dia mendapat panggilan dari seseorang untuk segera pulang karena besok ternyata dia mendapatkan jadwal kerja dadakan. Lantas dia pun dengan perasaan kecewa meninggalkan sungai han dengan diliputi kesedihan .

"pulanglah hyung, kita mendapat jadwal dadakan untuk besok" suruh seseorang dalam panggilan selulernya.

" hmmm aku sedang dalam perjalanan pulang." Jawabnya dengan langsung menutup sambungan telponnya.

Letting GoWhere stories live. Discover now