Bab 4

8 0 0
                                    


"arhgggggg" erang anna yang mulai terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia meraih ponsel yang berada tepat di sebelah kepalanya terlihat dilayar posenlnya menunjukan pukul 9 malam. Anna pun beranjak dari tempat tidurnya menuju ruang tengah lalu menyalakan televisi supaya apartemennya tidak terlalu sunyi.

Anna mendekat pada jendela besar yang berada di kamar apartemennya nampak terlihat pemendangan kota seoul di malam hari yang terlihat indah. Kemerlip lampu yang menghiasi setiap gedung di kota seoul tampak sangat indah sehingga membuat anna terhanyut kedalam kenangan masa kecilnya yang tanpa dia sadari menyapanya, terlintas kenangan janji masa kecilnya bersama anak laki-laki yang memintanya untuk menunggu nya kembali. Kini takdir telah membawanya kembali ke negara ini, namun bukan untuk menemuinya. Ada rasa sesal yang masih anna miliki ketika mengenanngnya, saat itu di hari terakhirnya di korea tuhan tidak mengizinkannya untuk mengucap kata perpisahan dengan benar dengannya, tidak ada kata yang terucap sekalipun itu melalui aksara.

Diliriknya gelang yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menyentuh manik bintangnya seraya berguman. " aku harap kamu hidup dengan baik, dan takdir tidak akan mempertemukan kita kembali".

Dering telpon terdengar begitu nyaring seolah menarik anna dari pikirannya yang mulai kacau, lantas dia melangkahkan kakinya kembali ke ruang tidurnya untuk melihat seseorang yang menelponnya.

Terlihat di layar ponselnya panggilan masuk dari julian dengan segera anna pun mengangkatnya.

Namun belum sempat dia menyapa sudah terdengar ocehan julian dari ponselnya itu.

" heii kenapa kamu tidak mendengarkan ku, sudah ku katakan jika kamu tiba di seoul kabari aku. Anna kamu tahu aku menunggu kabar mu seharian ini" protesnya kesal.

Anna menghela nafas setelah mendengar ocehan dari kakanya itu.

" i'm sorry , aku ketiduran jadi ak-------" belum sempat anna menyelsaikan kalimatnya julian memotongnya.

" apa maksudmu dengan ketiduran apa kamu tidak bisa menekan tombol panggilan pada kaka mu ini sebelum kamu pergi tidur"

" iya aku bersa---" ucap anna yang kembali di potong julian.

" iya kamu memamg bersalah, mam lihatlah putri mu ini dia bahkan tidak mendeng------".

Kini anna yang memotong kalimat ocehan kakanya itu.

" berhentilah mengomeliku ka, kenapa kamu ini sangat suka mengomel" protes anna. " berikan ponsel mu pada mammy aku ingin bicara dengannya " sambungnya.

Lantas julian pun memberikan ponselnya pada mammy nya dengan wajah cemberut.

Mammy nya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua anaknya ini.

" hallo sayang ,bagaimana apa kamu sudah sampai dengan selamat?"

" hai mam, aku sudah sampai dan baik-baik saja jangan khawatir."

" syukurlah jika kamu baik-baik saja , tolong jaga dirimu dengan baik di sana ingat jika terjadi sesuatu langsung hubungi mammy atau kaka mu ya sayang" .

" iya mammy jangan khawatir".

" yasudah aku sangat lega mengetahui mu sudah sampai dengan selamat, bicaralah kembali dengan kaka mu. Lihat dia sedang cemberut karena sudah merindukan mu" ucapnya denga nada mengejek seraya memberika ponselnya pada anak laki-lakinya itu.

"halo" ucap julian datar.

" kamu marah pada adik mu ini ka? Maaf kan aku , aku tahu aku salah karena tidak langsung mengabari mu. Aku bersumpah jika aku tidak mengabaikan mu tadi aku benar-benar sangat letih. I'm sorry" rajuk anna.

Julian yang mendengar rajukan adiknya itu pun kembali tersenyum." baiklah aku aka n memaaf kan mu kali ini, kamu tahu kan aku sangat mengkhawatirkan mu jadi jagalah diri mu disana dengan baik."

"heemm aku akan menjaga diri ku dengan baik disini"

" okey kalau begitu beristirahat lah , aku akan menutup telponnya. See u"

" hmmm , see u ka" .

Anna menghela napasnya panjang selepas mengakhiri sambungan telepon dengan kakanya, dia tahu kenapa keluarganya sebegitu mengkhawatirkan dirinya ketika dia berada di korea. Padahal jika dirinya pergi untuk kegiatan amal menjadi relawan ke negara lain meraka tidak sebegitu mengkhawatirkannya.

Kini anna akan menenangkan dirinya dengan menarik nafas perlahan lalu membuangnya secara perlahan dan berkata pada dirinya . " okey anna kamu hanya perlu bertahan untuk satu bulan ke depan jangan terlalu banyak berpikir yang aneh dan tidak jelas, jangan pikirkan masa lalu dan buatlah kenangan yang baru yang lebih baik okey?. Okey kamu pasti bisaa anna!!!!!".

Semoga semua mantra yang barusan anna ucapkan pada dirinya akan bekerja. 

Letting GoWhere stories live. Discover now