The Viscount Vampire Wife (TAMAT)

Bab 9 - Cloud and Wind

Amanda merasa menggigil, dia memeluk bahunya sendiri sambil melihat sekelilingnya resah. Di luar jendela ruang makan keluarganya yang dicat putih gading langit sedang mendung. Itu sudah terjadi sejak pagi. Itu tidak umum terjadi di musim panas. Sekarang masih pukul sepuluh pagi, tapi rasanya sudah tiba petang.

Dia merasa salah berpakaian karena kini dia memakai gaun berwarna merah muda salem yang tipis. Tidak setipis pakaian tidur karena gaun itu setidaknya memiliki tiga lapisan. Tapi lengannya pendek dan lehernya sedikit rendah. Itu adalah gaun musim panas dan salah satu gaun dari koleksinya yang dia gunakan lebih dari tiga kali. Cuaca dingin yang tidak diprediksi membuatnya ingin kembali ke kamarnya untuk mengambil mantel tapi dia urung.

Karena saat ini dia berada di tengah-tengah keluarga lengkapnya. Ayahnya, Alexander Bennet, ibunya Priscilla. Kakak laki-lakinya Edward — yang baru saja pulang karena liburan musim panasnya di universitas Oxford. serta kedua kakak perempuannya Violet dan Cassia yang auranya lebih gelap dari cuaca buruk apapun yang pernah Amanda Jumpai.

Ayahnya menyesap teh Earl grey tawar di cangkirnya yang sudah mendingin dengan wajah siap meledak. Urat kemarahan terlihat di pelipisnya namun harga dirinya sebagai bangsawan melarangnya untuk berteriak. Hening tercipta selama menit-menit yang menyiksa tanpa ada salah satupun dari mereka mau membuka pembicaraan.

"Meeeooowww!!!" Countess Priscilla nyaris melompat karena terkejut. Seekor kucing hitam tampak sedang berkelahi dengan musang abu-abu di luar jendelanya. Para anggota keluarga Bennett lainnya menghela nafas sesal. Kucing hitam itu firasat buruk.

Lalu, tidak lama mereka kembali dikejutkan dengan suara lusinan gagak yang rupanya terbang berputar di atas mansion mereka dengan riuh. Mereka mengincar ladang bunga matahari sang countess yang sudah layu dan berat oleh biji bunga matahari nan ranum.

Itu benar-benar pertanda buruk. Kalau mereka percaya takhayul, Count Bennett bisa jadi akan segera memanggil pendeta untuk menyucikan rumah mereka.

"Kalian tidak mungkin percaya takhayul kan?" Edward, sang pewaris bertanya santai. Karena menyaksikan air muka keluarganya yang putus asa.

"Ibu selalu membantahnya. Tapi melihat kedua adik perempuanmu ada di sini, bukannya di rumah suami mereka, sepertinya kutukan atau pembawa sial itu benar," kata Priscilla sinis.

Cassia dan Violet tampak merasa bersalah. Tentu saja, gagalnya sebuah pernikahan bukan kesalahan satu pihak saja. Tapi tetap saja pihak perempuan yang lebih mudah disalahkan. Di sisi lain, wanita terhormat yang bercerai mungkin lebih baik nasibnya ketimbang perawan tua atau mereka yang kehilangan kehormatannya sebelum pernikahan. Janda terhormat bisa menerima lamaran dan biasanya mereka  juga menerima harta perceraian yang tidak sedikit.

Kedua perempuan itu berpisah dengan suaminya dengan waktu yang hampir bersamaan. Violet, sudah hampir pasti bercerai. Sementara Cassia tidak lagi tahan dengan dominasi suaminya. Dia menikah dengan putra kedua seorang Marquiss yang selalu mencurigai Cassia. Padahal yang dia lakukan di rumahnya hanya merajut, melukis dan bermain dengan anjing.

"Kalian sudah dewasa, yang sudah terjadi ya sudah. Ayah mungkin akan kembali sibuk mencarikan suami untuk Cassia dan Violet. Ini jelas menyakitkan. Ayah tahu kalau ayah membesarkan putra dan putri yang baik. Para suami kalian hanya tidak tahu rasa bersyukur. Jadi, lupakanlah. Tegakkan kepala kalian. Karena bercerai atau tidak kalian tetap wanita-wanita terhormat dari keluarga Bennet yang kubanggakan," Lord Bennet menjelaskan dengan hati yang lapang. Teh Earl Grey yang di teguk seolah membantu meluruhkan emosinya.

Melihat kedua putrinya yang masih muda pulang ke rumah karena pernikahan yang gagal tentunya berat bagi bangsawan manapun. Namun reaksinya yang dewasa dan penegasannya kalau dia akan berpihak pada putri-putrinya apapun yang terjadi telah membuat seisi ruangan penuh haru.