Bab 16 - The Antidote

4.4K 856 51
                                    

"Kau sudah datang? Cepat! Ke arah sini!" Neville mengetatkan mantelnya, dengan waspada dia memasuki sebuah lorong dengan pencahayaan remang-remang. Para pemburu vampir punya tempat-tempat rahasia untuk menyembunyikan urusan mereka. Neville bahkan tidak banyak tahu soal itu.

Neville melilitkan syal untuk menutupi sekitar mulut dan hidungnya. Dia harus waspada untuk menyembunyikan identitasnya. Neville harus membunuh vampir manapun yang melihat wajahnya. Walaupun dulu mereka dipercaya berburu sendiri— belakangan para pemburu vampir yakin kalau mereka membentuk sebuah organisasi. Karena itu para pemburu vampir bergerak dengan lebih hati-hati.

Dia tidak naik kereta kuda keluarga Annesley. Dia menunggang seekor kuda bersurai pirang keperakan yang dimiliki oleh seorang pemburu vampir yang tadi menjemputnya. Aroma anyir darah tercium semakin menyengat. Neville mengernyit ketika dia melangkah dekat dengan sesosok mayat Vampir yang terbakar hampir menjadi abu.

Ketika sebuah peluru atau belati perak menembus jantung mereka— para vampir itu akan terbakar sampai tidak bisa dikenali. Tidak ada api yang berkobar namun tubuh mereka akan melebur layaknya mayat yang dikremasi dalam suhu tinggi.

"Arthur," Neville berucap. Sebagian besar identitas pemburu vampir dirahasiakan. Namun ada sebagian kecil yang bergerak terang-terangan. Termasuk Neville yang dikenal sebagai dokter militer, Arthur Holmes juga sama. Dia masih muda, seorang Earl yang baru mendapatkan gelarnya musim gugur silam.

Arthur adalah pria berbadan tegap dengan rambut cokelat gelap serta mata hitam yang sekelam mendung. Dia kini bersandar pada dinding kayu yang reyot dan berderit, berkubang pada darahnya sendiri yang bercampur dengan darah vampir yang membusuk. Nafasnya terengah. Dia mengikat lengan tangan kanannya kuat dengan sebuah tali katun sampai kulitnya membiru. Arthur dengan putus asa berusaha menghentikan darah dari lengannya mengalir ke jantungnya.

"Berapa vampir yang menyerangmu sampai kau seperti ini?" Neville berjongkok di dekatnya, memeriksa lengannya segera.

"Seorang bangsawan memanggilku ke rumahnya, dia bilang putrinya kerasukan iblis. Ketika aku sedang memastikan apakah dia itu vampir atau bukan — tiga vampir haus darah memasuki kamar dan menyerangku. Aku lari keluar jendela dan mereka mengejarku. Aku hampir mati tadi dan salah satu dari mereka menggigitku," Arthur meringis, merasa tidak siap memikirkan masa depannya sebagai Vampir.

"Kalau kau tidak kehilangan akalmu, kau mungkin masih bisa hidup normal," Neville berkata sambil meluruskan lengan kanan Arthur. Dia melihat robekan besar di pergelangannya. Luka itu mulai sembuh, pertanda kalau sebagian dari lengan Arthur sudah memiliki kemampuan regenerasi Vampir yang cepat.

"Tidak, aku tidak akan berharap begitu. Aku akan mulai menginginkan darah seperti binatang dan yang aku pedulikan hanya minum darah serta sibuk bersembunyi dari matahari. Bukankah itu yang biasanya terjadi ketika seseorang berubah menjadi vampir?"

"Belakangan, kita menemukan vampir yang berbeda. Mereka — tidak terlalu bodoh dan bisa mengendalikan diri. Vampir yang menyerangmu, bukan vampir individualis yang bergerak karena insting. Seseorang pasti mengendalikan mereka. Artinya, mereka semakin pintar. Dugaan kita kalau mereka kini bersatu dan saling menjaga mungkin benar," Neville mengeluarkan sebuah tas kulit persegi seukuran alas sepatunya. Dia membukanya, di dalamnya ada beberapa jarum suntik serta ampul kaca cokelat berisi serum bening.

"Apa itu?"

"Ini Ekstrak Hydrangea yang sudah kuatur dosisnya, ini sudah dimodifikasi dengan plasma darah salah seorang pasienku. Kalau penelitianku benar, ini bisa menghentikan transformasimu," Neville menjelaskan sambil mengisi jarum suntiknya dengan serum.

"Mustahil," Arthur terlihat takjub.

"Apakah aku akan menjadi obyek eksperimenmu untuk mencoba serum barumu?"

The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang