Bab 31 - The Ladies Affair

3.3K 695 79
                                    

Dia tidak mengatakan apapun. Sang Viscount membawanya ke sebuah kamar di mansion keluarga Boleyn dan melanjutkan ciumannya. Amanda merasakan kerinduan yang menggebu darinya. Sang Viscount meraup segala keluguan yang masih tersisa dari istrinya. Merampasnya dengan tidak sabar, menguasai dan menjajahnya. Membuat Amanda bahkan tidak sampai hati untuk memprotesnya. Dia bagaikan telah terjebak dalam hasrat, membuatnya abai dengan norma kesopanan apalagi kepantasan.

Neville mengeluhkan kelemahannya. Dia tidak bisa menunggu mereka tiba di rumah. Dia hampir meledak saat itu juga. Dia terlalu menginginkan Amanda namun dia ingat kalau dia sudah bersumpah untuk memperlakukan istrinya dengan hormat.

Amanda bukan seperti para perempuan di rumah Marquis playboy kenalannya. Neville masih melihat kepolosan, keraguan serta rasa takut yang samar dari matanya. Namun istrinya tidak ingin merusak suasana. Dia tidak lari atau menolak.

"Jangan berhenti," ujar Amanda lemah sambil mengalungkan lengannya ke leher suaminya yang kokoh. Dia menginginkan yang lebih dari sekedar ciuman panas.

"Percayalah kalau lady Damiana tidak lagi akan mengundang kita kalau dia tahu apa yang kita lakukan di rumahnya," kata Neville sambil mengusap pipi istrinya yang merona.

"Aku tidak peduli, mereka jahat kepadaku,"

"Aku peduli, aku peduli dengan reputasimu, Darlin'," Sang Viscount menciumi punggung tangannya. Dia telah memperoleh kembali sebagian kewarasannya.

"Neville, My Lord, bagaimana kau bisa mengatakan itu kepadaku?" Amanda terisak untuk sebab yang dia sendiri tidak pahami.

Neville tidak menanggapi selain hanya menunjukkan ekspresi sedih yang samar.

"Kenapa kau bilang kalau kau ingin bercerai? Untuk mengambil gelar doktoral? Atau kau rindu dengan kenakalan di masa studimu? Apakah kau merindukan gadis-gadis Perancis?" Amanda merasa sudah tidak rasional, tapi dia tidak mencegah mulutnya untuk terus berkata hal bodoh.

"Satu-satunya perempuan yang kuinginkan hanya dirimu, Amanda," Sang Viscount mengecup keningnya.

Tapi itu tidak membuat Amanda tenang. Dia cemas kalau suaminya yang masih menutup hatinya itu akan berbalik berusaha meninggalkannya sekali lagi.

"Aku, masih harus menyelesaikan urusanku. Tapi aku akan kembali padamu," Neville menatapnya lembut, Amanda bisa melihat ketulusan darinya tapi hatinya tidak bisa ditenangkan hanya dengan itu. Dia menggeleng.

"Ajak aku, kemanapun kau akan pergi,"

"Termasuk ketika aku bekerja?"

"Apakah kau akan pergi berperang? Aku pernah dengar kalau perwira diizinkan membawa istrinya bertugas,"

"Dan membiarkan perwira lainnya memandangimu? Aku tidak bisa, darlin', walaupun itu artinya aku akan tersiksa merindukanmu setiap malam. Aku tidak mau membahayakanmu bahkan walau hanya sehelai rambutmu. Tapi aku tidak akan pergi berperang seperti yang kau pikirkan. Ini sesuatu yang harus kulakukan, apakah kau mau menungguku?"

"Kapan kau akan pulang?"

"Tidak akan lama, tunggu aku di rumah kita. Lalu setelah itu, aku akan menjelaskan semuanya," kata sang Viscount sebelum berpisah sekali lagi dengannya.

***

"Kemana suamimu?" Violet bertanya sesaat setelah melihat Amanda kembali ke tengah-tengah pesta tanpa sanggup menyembunyikan senyumnya.

"Dia ada urusan mendadak," kata Amanda sedikit gugup dan merebut pelan segelas air dari tangan kakaknya.

"Oh, dia datang tiba-tiba dan pergi juga tiba-tiba, menarik. Tahukah kau ketika kalian berdansa tadi, semua mengamati kalian? Bodoh kalau ada yang percaya rumor itu. Kita terlalu sering melihat pasangan berpura-pura harmonis, tapi kalian berbeda. Kurasa Lord Annesley benar peduli kepadamu," Violet berkomentar menunjukkan kelegaannya.

The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang